Deklarasi Partai Ummat, partai baru besutan Amien Rais sebagaimana telah disampaikan oleh para inisiator Partai Ummat sendiri dan ramai diberitakan banyak media massa akan dideklarasikan pada tanggal 17 Ramadan 1442 H ini (29 April 2021). Berarti waktu deklarasi tinggal menghitung hari.
Mengingat sedang dalam situasi pandemi, deklarasi tidak dilakukan secara langsung. Deklarasi akan dilakukan secara virtual melalui kanal Youtube Amien Rais Official.
Walau pun waktu deklarasi sudah semakin dekat, ada beberapa hal terakit Partai Ummat yang masih menjadi misteri bagi publik. Seperti mengenai ketua umum Partai Ummat belum jelas dan pasti siapa. Mengenai ketua umum Partai Ummat ini konon baru akan disampaikan  waktu deklarasi nanti.
Mengenai calon ketua umum Partai Ummat, sempat beredar beberapa nama. Seperti anak Amien Rais sendiri, yakni Hanafi Rais. Kemudian sempat pula beredar nama mantan Panglima TNI dan tokoh KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia), Gatot Nurmantyo.
Selain itu sempat pula beredar nama mantan Menteri Kehutanan RI era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Ketua Umum  Partai Bulan Bintang (PBB), yakni MS. Ka'ban. Akan tetapi nama terakhir ini kemudian dikonfirmasi tidak akan menjadi ketua umum, tapi akan berada di jajaran Majelis Syuro.
Menjelang deklarasi tanggal 17 Ramadan nanti, penandatanganan akta notaris pendirian Partai Ummat ternyata sudah dilaksanakan di Yogyakarta. Hal itu diketahui dari unggahan video salah seorang inisiator Partai Ummat di kanal Youtube "Alex Muqis" (24/04).
Dalam unggahan video itu terlihat di sebuah ruangan banyak orang-orang yang dominan mengenakan seragam hitam-hitam khas Partai Ummat berdiri antre mengisi daftar hadir. Selain itu duduk berjejer banyak orang sedang menandatangani dokumen disertai dengan membubuhkan cap jempol tangan mereka.
Mereka yang hadir sepertinya merupakan tokoh-tokoh pendiri Partai Ummat. Namun tidak jelas siapa saja mereka yang hadir saat itu. Termasuk ada tidaknya tokoh-tokoh "besar" yang bergabung di sana.
Namun pengunggah video sempat menyebut dan menampilkan beberapa nama yang hadir menandatangani dokumen pada saat itu. Nama yang sempat disebutkan dan ditampilkan diantaranya adalah Buniyani, pengunggah video Ahok pada tahun 2017 lalu.
Kemudian ada nama UBM (Ustad Bukhari Muslim?), seorang tokoh PA 212. Ada juga nama Habib Talib Assegaf, seorang tokoh agama yang cukup dikenal.
Selanjutnya ada nama MS Ka'ban, mantan Menteri Kehutanan RI sekaligus mantan Ketua Umum PBB. Sedangkan satu-satunya nama tokoh perempuan yang disebut dan ditampilkan adalah Neno Warisman, aktivis PA 212.
Dalam unggahan video itu tidak disebutkan atau ditampilkan tokoh-tokoh lain yang cukup dikenal oleh publik yang bergabung dengan Partai Ummat. Mungkin hanya mereka yang disebutkan dan ditampilkan itu tokoh yang cukup dikenal oleh publik.
Kalau hanya mereka tokoh yang disebut dan ditampilkan itu sebagai tokoh pendiri Partai Ummat, berarti Partai Ummat minim "tokoh besar". Hal itu sangat kontras dengan, ketika Amien Rais mendirikan PAN (Partai Amanat Nasional).
Waktu itu ada banyak tokoh "besar" yang merupakan tokoh nasional, yang turut menjadi pendiri PAN. Jumlah tokoh "besar" nasional yang turut menjadi pendiri PAN tidaklah sedikit, ada 50 orang.
Mereka antara lain Faisal Basri (ekonom senior), Rizal Ramli (ekonom senior), Goenawan Muhammad (wartawan senior), AM. Fatwa (kritikus dan korban Orde Baru), dan Professor Emil Salim (cendekiawan dan ekonom). Selain itu ada nama Albert Hasibuan, Alvin Lie Ling Piao, Toety Heraty, Zoemrotin, dan lain-lain. Â Â
Namun minimnya tokoh "besar" nasional yang bergabung dengan Partai Ummat, belum tentu partai itu akan lebih kecil dari PAN. Walau pun minim tokoh "besar" nasional, bisa saja Partai Ummat justru akan menjadi lebih besar dari PAN.
Indikasi ke arah itu cukup jelas. Kendati belum dideklarasikan partai ini menurut beberapa lembaga survei, elektabilitasnya telah menyalip partai yang dulu didirikan oleh Amien Rais, yakni PAN.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI