Bagi mereka yang tidak sempat melakukan Papajar ke tempat wisata, mereka cukup berkunjung ke tempat kerabat sambil makan-makan bersama di sana. Saling kunjung mengunjungi antar kerabat untuk melakukan Papajar adalah hal biasa dilakukan oleh masyarakat muslim kabupaten Cianjur.
Papajar juga biasa dilakukan hanya dengan makan bersama-sama di tempat masing-masing. Misalnya di lingkungan sekitar tempat tinggal atau di lingkungan tempat kerja.
Biasanya nasi yang disiapkan dan dihidangkan dalam Papajar bukan nasi biasa, tapi nasi liwet. Mereka yang melakukan Papajar menanak nasi liwet dan lauknya secara beramai-ramai di tempat terbuka, seperti halaman rumah misalnya.
Setelah matang nasi liwet tidak dihidangkan di atas piring, tapi dihidangkan di atas daun pisang yang dijejerkan memanjang. Lauk dan sambalnya pun disebar secara merata di atas nasi liwet yang sudah dihidangkan itu.
Orang-orang kemudian duduk berjejer di pinggir daun pisang itu dengan jarak yang beraturan. Setelah dikomando barulah mereka mulai makan nasi liwet itu secara bersamaan. Rame dan seru.
Dalam situasi pandemi seperti saat ini semua harus tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan tidak melakukan kerumunan dan dengan tetap menjaga jarak.
Walau pun pandemi covid-19 saat ini belum berakhir, namun situasinya agak berbeda dengan tahun kemarin di awal adanya pandemi. Waktu adanya pandemi hampir semua orang merasa sangat takut dengan virus corona.
Namun saat ini sebagian masyarakat banyak yang sudah tidak peduli lagi dengan adanya pandemi. Mereka sudah tidak takut, bahkan banyak yang tidak percaya dengan adanya virus corona.
Oleh karena itu di tahun kedua ini adanya pandemi covid-19 sebagian masyarakat muslim kabupaten Cianjur ada yang kembali melakukan Papajar. Banyak dari mereka yang tidak tahan untuk melakukan tradisi Papajar seperti biasa.
Hal itu tentu suatu hal yang kurang baik. Bisa dipastikan literasi mereka tentang pandemi covid-19 rendah.