Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Papajar, Tradisi Piknik dan Makan-makan Sebelum Puasa

10 April 2021   09:51 Diperbarui: 12 April 2021   18:30 1804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi mereka yang tidak sempat melakukan Papajar ke tempat wisata, mereka cukup berkunjung ke tempat kerabat sambil makan-makan bersama di sana. Saling kunjung mengunjungi antar kerabat untuk melakukan Papajar adalah hal biasa dilakukan oleh masyarakat muslim kabupaten Cianjur.

Papajar juga biasa dilakukan hanya dengan makan bersama-sama di tempat masing-masing. Misalnya di lingkungan sekitar tempat tinggal atau di lingkungan tempat kerja.

Biasanya nasi yang disiapkan dan dihidangkan dalam Papajar bukan nasi biasa, tapi nasi liwet. Mereka yang melakukan Papajar menanak nasi liwet dan lauknya secara beramai-ramai di tempat terbuka, seperti halaman rumah misalnya.

Setelah matang nasi liwet tidak dihidangkan di atas piring, tapi dihidangkan di atas daun pisang yang dijejerkan memanjang. Lauk dan sambalnya pun disebar secara merata di atas nasi liwet yang sudah dihidangkan itu.

Orang-orang kemudian duduk berjejer di pinggir daun pisang itu dengan jarak yang beraturan. Setelah dikomando barulah mereka mulai makan nasi liwet itu secara bersamaan. Rame dan seru.

Warga Warujajar, Cianjur, Jawa Barat menyantap nasi liwet bersama-sama di sepanjang Jalan Hasyim Asyari, Rabu (01/05/2019) petang dalam rangka Papajar menyambut datangnya bulan Ramadan(KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)
Warga Warujajar, Cianjur, Jawa Barat menyantap nasi liwet bersama-sama di sepanjang Jalan Hasyim Asyari, Rabu (01/05/2019) petang dalam rangka Papajar menyambut datangnya bulan Ramadan(KOMPAS.com/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)
Akan tetapi setelah adanya Pandemi covid-19 yang melanda tanah air mulai tahun 2020 kemarin, tradisi Papajar menjadi ambyar. Tradisi Papajar yang melibatkan kerumunan banyak orang tentu beresiko jika dilakukan.

Dalam situasi pandemi seperti saat ini semua harus tetap memperhatikan protokol kesehatan dengan tidak melakukan kerumunan dan dengan tetap menjaga jarak.

Walau pun pandemi covid-19 saat ini belum berakhir, namun situasinya agak berbeda dengan tahun kemarin di awal adanya pandemi. Waktu adanya pandemi hampir semua orang merasa sangat takut dengan virus corona.

Namun saat ini sebagian masyarakat banyak yang sudah tidak peduli lagi dengan adanya pandemi. Mereka sudah tidak takut, bahkan banyak yang tidak percaya dengan adanya virus corona.

Oleh karena itu di tahun kedua ini adanya pandemi covid-19 sebagian masyarakat muslim kabupaten Cianjur ada yang kembali melakukan Papajar. Banyak dari mereka yang tidak tahan untuk melakukan tradisi Papajar seperti biasa.

Hal itu tentu suatu hal yang kurang baik. Bisa dipastikan literasi mereka tentang pandemi covid-19 rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun