Saat ini, minat masuk kuliah di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) mungkin masih menjadi primadona dan impian bagi banyak orang. Walau pun kuota mahasiswa yang diterima terbatas dan karenanya persaingan menjadi sangat ketat, animo para calon mahasiswa yang mendaftar ke berbagai PTN dari tahun ke tahun tetap tinggi.
Sebagaimana diketahui bahwa untuk bisa masuk kuliah di PTN, para calon mahasiswa bisa menggunakan tiga jalur seleksi. Ketiga jalur seleksi itu SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi), SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi), dan jalur mandiri.
Jalur seleksi SNMPTN tidak bisa diikuti oleh semua calon mahasiswa. Jalur ini hanya bisa diikuti oleh calon mahasiswa yang memiliki ranking atau pemeringkatan di sekolahnya. Pemeringkatan dilakukan oleh pihak sekolah dengan memperhitungkan nilai mata pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, plus mata pelajaran lain sesuai jurusan waktu di SMA/MA/SMK.
Kemudian jalur SBMPTN. Jalur seleksi ini boleh diikuti oleh semua calon mahaiswa yang memiliki nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK). Kuota calon mahaiswa yang diterima di PTN melalui jalur ini biasanya lebih banyak dari kuota jalur SNMPTN.
Terakhir jalur mandiri. Jalur seleksi ini diadakan berdasarkan kebijakan masing-masing PTN. Nama atau istilah untuk seleksi jalur mandiri pun berbeda-beda.
Jalur mandiri Universitas Indonesia (UI) misalnya, dinamakan dengan istilah SIMAK-UI. Jalur mandiri masuk Universitas Gajah Mada (UGM) lain lagi, dinamakan UTUL-UGM. Sementara jalur mandiri masuk Universitas Brawijaya dinamakan SMUB, IPB (Institut Pertanian Bogor) ddinamakan UTM-BK, Universitas Padjadjaran (Unpad) dinamakan SMUP, dan sebagainya. Â Â Â
Jalur seleksi SNMPTN untuk tahun akademik 2021-2022 hasilnya sudah diumumkan Senin sore (22/03). Pengumuman SNMPTN bisa dilihat oleh para peserta di link yang telah disediakan, yakni https://pengumuman-snmptn.ltmpt.ac.id/ dengan memasukkan nomor pendaftaran dan tanggal lahir peserta.
Menurut ketua LTMPT (Lembaga Tes masuk Perguruan Tinggi) Mohammad Nasih sebagaimana dilansir kompas.com (22/03), pada tahun 2021 ini ada sebanyak 854.599 calon mahasiswa yang mendaftar melalui jalur SNMPTN. Sedangkan jumlah calon mahasiswa yang diterima melalui jalur ini sebanyak 110.459 orang.Â
Kalau dipersentasekan, dari total jumlah calon mahasiswa yang mendaftar melalui jalur SNMPTN berarti hanya sekira 12,92 persen calon mahasiswa yang dinyatakan lulus melalui jalur itu. Artinya masih jauh lebih banyak calon mahasiswa yang tidak lulus alias gagal masuk PTN melalui jalur SNMPTN dibandingkan dengan mereka yang dinyatakan lulus.
Bagi mereka yang belum berhasil masuk PTN melalui jalur SNMPTN tak perlu berkecil hati. Sebab masih ada dua jalur lagi yang bisa digunakan oleh para calon mahasiswa yang ingin kuliah di PTN, yaitu jalur SBMPTN dan jalur mandiri. Para calon mahasiswa yang belum berhasil masuk PTN melalui jalur SNMPTN, bisa mencoba kedua jalur itu.
Bagaimana kalau masih belum masuk juga melalui dua jalur itu? Kalau calon mahasiswa baru lulus SMA/MA/SMK tahun ini dan tetap ingin kuliah di PTN mungkin bisa mengambil opsi gap year dulu, yakni jeda dulu satu tahun. Tahun depan bisa ikut seleksi lagi melalui SBMPTN dan jalur mandiri.
Akan tetapi bagi calon mahasiswa yang sudah gap year tapi belum beruntung juga masuk PTN, tak perlu menyesali diri. Kuliah di PTN bukan segala-galanya. Tidak bisa masuk kuliah di PTN bukan akhir dari dunia.
Tidak bisa masuk kuliah di PTN bukan berarti memiliki kemampuan dan kualitas diri yang lebih rendah dari orang lain. Mungkin hanya masalah nasib saja.
Oleh karena itu calon mahasiswa yang gagal masuk PTN jangan berlarut-larut dalam kekecewaan. Masih banyak jalan menuju kampus. Segera pilih program studi yang diminati di salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang ada.
Pada dasarnya kuliah di kampus PTN atau kampus PTS sama saja. Hanya masalah status "N" dan "S". Tak sedikit orang yang gagal masuk PTN tapi justru kemudian menuai kesuksesan karena kuliah di PTS.
Kesuksesan hidup di masa depan tidak ditentukan oleh kuliah di kampus PTN atau kampus PTS. Kesuksesan hidup di masa depan lebih ditentukan oleh kualitas diri dengan memiliki skill dan kompetensi yang diperlukan. Oleh karena itu hal yang terpenting adalah mengasah kualitas diri dengan belajar, menimba ilmu sebaik-baiknya dan dengan penuh kesungguhan, baik di kampus PTN atau kampus PTS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H