Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Partai Politik (Masih) Memerlukan Tokoh dengan Nama Besar?

3 Maret 2021   22:29 Diperbarui: 5 Maret 2021   09:10 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi para pemilih (sumber: pixabay.com/mohamed_hassan)

Bagaimanapun banyak masyarakat pemilih kita saat ini masih melihat figur dengan nama besar yang ada di dalam sebuah partai politik itu. Tanpa adanya figur seperti itu, sebuah partai politik jarang dilirik atau dijadikan pilihan ketika Pemilu.

Oleh karena itu sebuah partai politik mau tidak mau harus memiliki satu atau beberapa tokoh yang memiliki nama besar. Tanpa itu, sebuah partai politik sulit untuk menjadi besar atau bahkan sulit untuk sekedar tetap eksis menjadi sebuah partai politik.

Memang ada beberapa partai politik yang "beruntung" bisa tetap eksis menjadi sebuah partai politik walau pun tidak memiliki figur atau tokoh yang memiliki nama besar. Partai politik seperti itu biasanya sudah memiliki jaringan luas dan infra struktur yang cukup kuat.

Dalam hal ini Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mungkin bisa diketengahkan sebagai contoh. 

Kedua partai politik tersebut, PKS dan PSI tidak memiliki nama figur atau tokoh yang memiliki nama besar seperti partai politik lainnya, namun cukup berhasil menarik simpati para pemilih.

Kedua partai politik tersebut, PKS dan PSI bisa disebut sebagai representasi partai politik modern di antara banyak partai politik yang ada. 

Selain tidak mengandalkan figur atau tokoh yang memiliki nama besar, memiliki jaringan dan infra struktur yang cukup luas dan kuat, kedua partai politik itu juga nampaknya sudah memiliki manajemen partai yang cukup baik.   

Partai politik seperti itulah sesungguhnya yang diharapkan tumbuh dan berkembang di era modern seperti saat ini. Bukan lagi partai politik yang bergantung kepada satu atau beberapa tokoh yang memiliki nama besar.

Memang hal itu bukan sesuatu yang mudah. Apalagi partai politik biasanya sering berpikir pragmatis, bagaimana caranya agar mereka dipilih oleh banyak pemilih. 

Oleh karena itu tidak jarang sebuah partai politik kemudian menarik atau merekrut figur dari eksternal partai yang diyakini cukup populer atau dikenal oleh para pemilih.

Apakah dengan demikian para pemilih atau partai politik kita masih bersifat tradisional karena mengandalkan figur tertentu yang memiliki "magnet" besar? Bisa jadi, walau hal itu mungkin tidak sepenuhnya benar.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun