Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tak Ada Nama AHY di antara 9 Nama Calon Gubernur DKI Jakarta

19 Februari 2021   21:31 Diperbarui: 19 Februari 2021   22:15 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2024 Partai Demokrat jauh-jauh hari sudah mengambil langkah persiapan, yaitu dengan menyiapkan nama calon gubernur DKI Jakarta yang akan mereka usung nanti. Ada 9 nama calon gubernur DKI Jakarta yang telah dipersiapkan oleh Partai Demokrat, yang dipublikasi oleh Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai Demokrat, Andi Arief, melalui akun twitter miliknya @Andiarief.

Menariknya, diantara 9 nama itu tidak ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sang Ketua Umum Partai Demokrat sendiri. Padahal di Pilkada DKI 2017 lalu, AHY adalah calon gubernur DKI yang diusung Partai Demokrat.

Apakah hal itu sebagai sinyal bahwa AHY akan diproyeksikan sebagai calon presiden atau calon wakil presiden pada Pilpres (Pemilihan Presiden) 2024 nanti? Bisa jadi seperti itu.  

Partai Demokrat mungkin memiliki pertimbangan bahwa AHY sudah saatnya maju di pentas nasional. Partai Demokrat mungkin melihat AHY kini sudah cukup matang dan berpengalaman dalam politik.

Lantas siapa saja calon gubernur DKI Jakarta yang telah dipersiapkan oleh Partai Demokrat itu? Secara berurutan Andi Arief menyebut nama Santoso (Ketua DPD Demokrat DKI), Hinca Panjaitan (Kom 3), Didik Mukri (Kom 3), Dede Yusuf, Anwar Hafid (Kom 2), Emil Dardak (Wagub Jatim), Rido Fricardo (Mantan Gub. Lampung), Iti Jayabaya (Bupati Lebak), dan terakhir Cellica (Bupati Karawang).

Kesembilan nama yang dipublikasikan oleh Kepala Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat itu tentu telah melalui banyak pertimbangan. Selain pertimbangan kemampuan dan pengalaman, juga pertimbangan elektabilitas.

Tanpa bermaksud mengecilkan yang lain, dari kesembilan nama yang digadang-gadang itu terdapat dua nama yang cukup menjual. Kedua nama itu adalah Dede Yusuf dan Emil Dardak.

Dede Yusuf dan Emil Dardak, keduanya telah membuktikan diri memiliki kemampuan "menyedot" pemilih. Dede Yusuf pernah menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2008-2013. Sementara Emil Dardak baru saja terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024.

Dede Yusuf dan Emil Dardak, keduanya terpilih menjadi wakil gubernur tentu karena banyak yang memilih. Mengapa pemilih banyak memilih Dede Yusuf dan Emil Dardak? Tentu karena keduanya cukup menarik bagi mereka.

Kalau Dede Yusuf dan Emil Dardak tidak memiliki daya tarik, mana mungkin para pemilih mau memilih keduanya. Para pemilih tidak mungkin memilih orang  yang tidak memiliki daya tarik bagi mereka.

Secara kualitas, kemampuan, dan pengalaman, Dede Yusuf dan Emil Dardak tidak perlu diragukan lagi. Dede Yusuf selain pernah menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat, ia juga tercatat menjadi anggota legislatif di DPR RI selama dua periode, yakni 2014-2019 dan 2019-2024.

Sementara Emil Dardak lebih berpengalaman di eksekutif. Selain menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak juga pernah menjadi Bupati Trenggalek di usia cukup muda 32 tahun. Emil Dardak menjadi Bupati Trenggalek tahun 2016-2019.

Oleh karena itu siapa pun yang nanti diusung oleh Partai Demokrat di Pilkada DKI 2024, baik Dede Yusuf maupun Emil Dardak, keduanya pantas dan layak bersaing dengan calon gubernur dari partai lain. Keduanya memiliki kualitas, kemampuan, dan pengalaman di atas rata-rata.

Sementara itu tujuh nama lain yang juga dipublikasikan oleh Andi Arief sebagai Kepala Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, mungkin belum bisa bersaing dengan calon gubernur lain dari partai politik lain. 

Misalnya dengan Tri Rismaharini (Risma) dari PDI Perjuangan atau mungkin dengan Bima Arya dari PAN (Partai Amanat Nasional).

Ketujuh nama itu bukan tidak memiliki kualitas, kemampuan, atau pengalaman. Hanya saja jika kualitas, kemampuan, atau pengalaman mereka dibandingkan dengan Dede Yusuf atau Emil Dardak, mungkin belum sepadan.

Akan tetapi semua kembali kepada Partai Demokrat sendiri. Kalau Partai Demokrat memiliki pertimbangan dan kepentingan bahwa yang pantas mereka usung itu bukan Dede Yusuf atau Emil Dardak, sah-sah saja. Semua tergantung Partai Demokrat sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun