Menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2024 Partai Demokrat jauh-jauh hari sudah mengambil langkah persiapan, yaitu dengan menyiapkan nama calon gubernur DKI Jakarta yang akan mereka usung nanti. Ada 9 nama calon gubernur DKI Jakarta yang telah dipersiapkan oleh Partai Demokrat, yang dipublikasi oleh Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP (Dewan Pimpinan Pusat) Partai Demokrat, Andi Arief, melalui akun twitter miliknya @Andiarief.
Menariknya, diantara 9 nama itu tidak ada nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sang Ketua Umum Partai Demokrat sendiri. Padahal di Pilkada DKI 2017 lalu, AHY adalah calon gubernur DKI yang diusung Partai Demokrat.
Apakah hal itu sebagai sinyal bahwa AHY akan diproyeksikan sebagai calon presiden atau calon wakil presiden pada Pilpres (Pemilihan Presiden) 2024 nanti? Bisa jadi seperti itu. Â
Partai Demokrat mungkin memiliki pertimbangan bahwa AHY sudah saatnya maju di pentas nasional. Partai Demokrat mungkin melihat AHY kini sudah cukup matang dan berpengalaman dalam politik.
Lantas siapa saja calon gubernur DKI Jakarta yang telah dipersiapkan oleh Partai Demokrat itu? Secara berurutan Andi Arief menyebut nama Santoso (Ketua DPD Demokrat DKI), Hinca Panjaitan (Kom 3), Didik Mukri (Kom 3), Dede Yusuf, Anwar Hafid (Kom 2), Emil Dardak (Wagub Jatim), Rido Fricardo (Mantan Gub. Lampung), Iti Jayabaya (Bupati Lebak), dan terakhir Cellica (Bupati Karawang).
Kesembilan nama yang dipublikasikan oleh Kepala Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat itu tentu telah melalui banyak pertimbangan. Selain pertimbangan kemampuan dan pengalaman, juga pertimbangan elektabilitas.
Tanpa bermaksud mengecilkan yang lain, dari kesembilan nama yang digadang-gadang itu terdapat dua nama yang cukup menjual. Kedua nama itu adalah Dede Yusuf dan Emil Dardak.
Dede Yusuf dan Emil Dardak, keduanya telah membuktikan diri memiliki kemampuan "menyedot" pemilih. Dede Yusuf pernah menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat periode 2008-2013. Sementara Emil Dardak baru saja terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024.
Dede Yusuf dan Emil Dardak, keduanya terpilih menjadi wakil gubernur tentu karena banyak yang memilih. Mengapa pemilih banyak memilih Dede Yusuf dan Emil Dardak? Tentu karena keduanya cukup menarik bagi mereka.
Kalau Dede Yusuf dan Emil Dardak tidak memiliki daya tarik, mana mungkin para pemilih mau memilih keduanya. Para pemilih tidak mungkin memilih orang  yang tidak memiliki daya tarik bagi mereka.
Secara kualitas, kemampuan, dan pengalaman, Dede Yusuf dan Emil Dardak tidak perlu diragukan lagi. Dede Yusuf selain pernah menjadi Wakil Gubernur Jawa Barat, ia juga tercatat menjadi anggota legislatif di DPR RI selama dua periode, yakni 2014-2019 dan 2019-2024.