Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Bukti Level Tuchel di Piala FA dan Liga Champions UEFA

10 Februari 2021   09:58 Diperbarui: 11 Februari 2021   07:05 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thomas Tuchel, pelatih Chelsea (bola.kompas.com)

Thomas Tuchel, pria Jerman pertama yang menjadi pelatih Chelsea sejauh ini cukup sukses membawa "Si Biru" ke level yang lebih baik di Liga Utama Inggris. Dalam empat pertandingan, di bawah asuhannya Chelsea mampu meraih tiga kali kemenangan dan satu kali seri. Chelsea belum pernah sekali pun mengalami kekalahan.   

Akan tetapi dalam ajang lain level Tuchel belum teruji. Selain Liga Utama Inggris, ada  dua ajang lain yang masih diikuti Chelsea. Yaitu Piala FA dan Liga Champions UEFA.

Sejak tongkat kepelatihan beralih dari tangan Frank Lampard ke tangan Tuchel, Chelsea belum bermain lagi di dua ajang itu. Chelsea baru akan bermain dua hari ke depan (12/02) di Piala FA menghadapi klub gurem Barnsley. Sementara di Liga Champions UEFA, Chelsea akan menghadapi tim kuat dari Spanyol Atletico Madrid tanggal 24 Februari mendatang.

Dalam ajang Piala FA dan Liga Champions UEFA, pelatih sebelum Tuchel, Frank Lampard telah mewariskan capaian yang terbilang gemilang. Apalagi di Liga Champions UEFA, Lampard mampu membawa Chelsea lolos lebih awal ke  fase knock out 16 besar ketika beberapa tim besar kesulitan bahkan sebagian gagal lolos ke fase itu.

Dalam ajang Piala FA pun demikian. Lampard telah membawa Chelsea ke putaran kelima Piala FA. Waktu itu Chelsea berhasil menghajar Luton  Town dengan skor 3-1 melalui hattrick dari Tammy Abraham pada menit ke-11, ke-17, dan ke-74.   

Setelah sukses membawa Chelsea ke putaran Piala FA, justru ironi menghampiri Lampard. Dua hari kemudian Lampard malah kena PHK. Lampard dibebastugaskan sebagai pelatih Chelsea oleh manajemen Chelsea dan sang pemilik, Roman Abramovich.

Sekarang Tuchel ditantang untuk membuktikan level dirinya di dua ajang itu, apakah mampu meneruskan kegemilangan Lampard atau tidak. Kalau sampai gagal di dua ajang itu, bukan tidak mungkin nasib Tuchel akan seperti pelatih-pelatih Chelsea sebelumnya dibebastugaskan sebelum waktunya.

Menghadapi Barnsley di putaran kelima Piala FA seharusnya bukan masalah besar bagi Chelsea, sebab tim itu bukanlah tim yang selevel dengan Chelsea. Barnsley adalah tim penghuni papan tengah Divisi 1 Championship. Kalau Chelsea sampai kalah, sungguh keterlaluan.

Berbeda halnya dengan ajang di Piala FA, di Liga Champions UEFA Chelsea menghadapi lawan yang cukup tangguh. Atletico Madrid bukanlah tim kacangan. Apalagi saat ini Atletico sedang on fire, bertengger di posisi pertama klasemen sementara La Liga dengan selisih poin cukup jauh dengan tim langganan juara, Real  Madrid dan  Barcelona.

Kalau Tuchel tidak hati-hati, bukan tidak mungkin Chelsea akan dilumat Atletico. Seandainya hal itu terjadi, maka kiprah Chelsea di Liga Champions UEFA akan terhenti.

Padahal ekspektasi sang pemilik Chelsea Roman Abramovich sangat tinggi. Chelsea diharapkan mampu berprestasi tinggi di semua ajang termasuk di Liga Champions UEFA. Itulah alasan mengapa Roman Abramovich harus membebastugaskan legenda mereka, Frank Lampard sebagai pelatih.

Apakah Tuchel mampu memenuhi ekspektasi sang pemilik Chelsea Roman Abramovich? Dalam ajang Piala FA dan Liga Champions UEFA, termasuk di ajang Liga Utama Inggris, Tuchel harus bisa membuktikannya.

Kalau Tuchel mampu membawa Chelsea terus terbang tinggi dengan senantiasa meraih kemenangan dalam setiap pertandingan yang dijalani Chelsea, berarti tidak sia-sia manajemen Chelsea dan sang pemilik Roman Abramovich mendatangkan dirinya ke Stamford Bridge. Sebaliknya kalau Tuchel gagal di semua ajang yang  saat ini masih diikuti Chelsea, berarti level Tuchel belum layak menangani tim yang selalu memasang target tinggi seperti Chelsea.

Seandainya hal itu terjadi, maka Tuchel harus bersiap mengemas semua barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam koper. Tuchel harus siap angkat kaki dari  Stamford Bridge. Tuchel pun harus bersiap mengucapkan Auf Wiedersehen !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun