Pelatih Chelsea Frank Lampard harus mengakhiri karier kepelatihannya di Chelsea setelah manajemen Chelsea resmi memecat dirinya pada Senin malam (25/01). Kabar ini tentu cukup mengejutkan, mengingat Lampard baru saja membawa Chelsea melaju ke babak kelima Piala FA setelah mengalahkan Luton Town 3-1.
Kemenangan Chelsea atas Luton Town tersebut ternyata tidak cukup untuk bisa menghibur pemilik Chelsea, taipan asal Rusia Roman Abramovich. Sang bos terlanjur kecewa dengan hasil minor yang ditorehkan Lampard bersama Chelsea di Liga Utama Inggris.
Lampard memang sempat membawa Chelsea memuncaki klasemen sementara Liga Utama Inggris pada awal Desember 2020, tetapi setelah itu Lampard tidak bisa mempertahankan performa ciamik Chelsea.
Chelsea kemudian mengalami serangkaian kekalahan beruntun, sehingga sampai pada pertandingan ke-19 Chelsea terdampar di posisi ke-9 klasemen sementara Liga Utama Inggris.
Kompetisi Liga Utama Inggris baru berjalan setengahnya. Lampard sesungguhnya masih mungkin bisa membawa Chelsea ke posisi dan level lebih tinggi. Apalagi Chelsea masih berpeluang menyabet trofi Piala FA dan trofi Liga Champions UEFA. Terlebih di Liga Champions, Lampard mampu membawa Chelsea tampil impresif dengan menjadi salah satu tim yang lolos lebih awal ke fase knock out 16 besar.
Akan tetapi Roman Abramovich sejak awal mengakuisisi Chelsea sudah dikenal kurang sabaran. Abramovich tidak suka dan tidak ingin "evolusi", tapi suka dan ingin "revolusi". Abramovich ingin hasil yang instan, ingin hasil yang cepat.
Oleh karena itu pelatih Chelsea yang tidak sesuai ekspektasi Abramovich, tidak segan-segan ia bebas tugaskan. Bahkan nama Jose Mourinho yang sampai saat ini merupakan pelatih Chelsea tersukses sekalipun pernah menjadi korban ketidaksabaran Abramovich. Jose Mourinho pernah dipecat Chelsea pada bulan Desember 2015 lalu.
Pemecatan Frank Lampard oleh Chelsea mengundang simpati banyak pihak. Selain itu tak sedikit juga yang menyayangkan pemecatan Frank Lampard.
Pep Guardiola, pelatih Manchester City misalnya. Ia bersimpati terhadap Lampard. Menurut Guardiola, pemecatan Lampard oleh Chelsea merupakan bukti bahwa proyek jangka panjang klub tidak ada.
Kemudian Brendan Rodgers, pelatih Leicester City. Ia menilai Chelsea kurang bersabar dan kurang memberikan cukup waktu kepada Lampard.
Legenda sepak bola Inggris dan mantan striker Tottenham Hotspur, Gary Lineker bahkan menyebut pemecatan Lampard sebagai hal yang konyol. Menurutnya, Chelsea seharusnya lebih bisa bersabar. Â