Bulan September 2020 lalu salah seorang politikus asal Sulawesi Selatan, DR. Yusuf Gunco pernah menyebut bahwa Indonesia saat ini membutuhkan pemimpin yang memiliki sikap tegas, berani mengambil keputusan, dan berintegritas tinggi. Sosok seperti itu menurut Yusuf Gunco ada dalam diri Jusuf Kalla (JK).
Selain Yusuf Gunco, politikus PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Farhat Abbas juga pernah menyampaikan hal yang sama. Menurut Farhat, JK sudah memiliki cukup pengalaman. Menjadi wakil presiden sebanyak dua kali, menurut Farhat merupakan bukti nyata rakyat mencintai dan percaya dengan figur JK. Â
Kini pembicaraan mengenai JK layak maju dan bersaing di Pilpres (Pemilihan Presiden) 2024 kembali mengemuka. Hal itu seiring dengan terpilihnya Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat ke-46 dalam usia 78, sehingga menjadikannya menjadi presiden terpilih Amerika Serikat tertua sepanjang sejarah.
Apa kaitannya Jusuf Kalla dengan Joe Biden?Â
Pertama, usia Jusuf Kalla dan Joe Biden tidak terpaut jauh, sama-sama sudah tua. Terpilihnya Joe Biden dalam usia tua bisa menginspirasi JK untuk maju sebagai capres (calon presiden) di Pilpres 2024.
Kedua, Jusuf Kalla diyakini banyak pihak memiliki kedekatan dengan Joe Biden. Kedekatan  Jusuf Kalla dan Joe Biden terbangun ketuika keduanya sama-sama sebagai wakil presiden. Waktu itu Joe Biden sebagai wakil presiden Barack Obama, presiden Amerika Serikat ke-44. Sementara Jusuf Kalla sebagai wakil presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), presiden Republik Indonesia ke-6. Â
Kedekatan Jusuf Kalla dengan Joe Biden secara tidak langsung akan memberi pengaruh kepada Jusuf Kalla, sebab Joe Biden dipercaya akan menghidupkan kembali kebijakan "pivot to Asia". Yaitu kebijakan luar negeri Amerika Serikat era Presiden Barack Obama untuk menciptakan poros di kawasan Asia yang damai, stabil, serta sejahtera secara ekonomi.
Indonesia sebagai salah satu negara di kawasan Asia tentu akan terkena dampak kebijakan "pivot to Asia" Joe Biden tersebut. Wibawa Joe Biden dengan Amerik Serikat nya akan semakin besar dan diperhitungkan di Indonesia.
Kembali mengemukanya pembicaraan mengenai JK sebagai capres pada Pilpres 2024 misalnya disampaikan oleh Saiful Anam, pakar politik dan hukum Universitas Nasional (Unas) Jakarta. Anam memperkirakan Jusuf Kalla akan maju di Pilpres 2024.
Pendapat senada disampaikan oleh Direktur Eksekutif TIDI (The Indonesian Democracy Initiative) dan pengamat politik internasional, Arya Sandhiyudha. Menurut Arya, JK sangat mungkin maju sebagai capres 2024. JK sudah teruji menjadi top leader dan kapasitasnya tidak diragukan lagi.
Sangat menarik jika pembicaraan mengenai JK akan maju sebagai capres di Pilpres 2024 benar adanya. Selain berpotensi akan mempertemukan JK dengan capres lain yang saat ini cukup diunggulkan yakni Prabowo Subianto, juga akan mengubah peta "elektabiltas calon presiden" yang selama ini sering dirilis banyak lembaga survey. Â