Padahal jumlah pemilih kaum tua di Indonesia saat ini tidaklah dominan. Saat ini jumlah pemilih yang dominan adalah para pemilih muda. Pada Pemilu 2019 lalu misalnya, pemilih muda usia s.d. 40 tahun ada sekira 103.752.226 orang dari total 192.828.520 pemilih yang masuk dalam DPT.
Sebagai partai kaum tua, masuk akal jika perolehan suara PPP terus menurun dari pemilu ke pemilu. Mungkin karena PPP tidak cukup adaptif dengan pemilih muda. Sehingga pemilih muda pun kurang tertarik dengan PPP.
Kalau PPP ingin terus bertahan sebagai peserta pemilu, maka mau tidak mau PPP harus merangkul kaum muda. Dalam hal ini, berarti PPP harus memiliki daya tarik bagi kaum muda.
Upaya PPP untuk menarik pemilih muda memang sempat terlihat ketika ada wacana menjadikan Sandiaga Uno sebagai calon Ketua Umum PPP, beberapa saat sebelum diselenggarakannya muktamar. Akan tetapi wacana itu tidak terwujud, karena hal itu bukanlah sesuatu yang mudah.
Apakah PPP di bawah kendali Suharso Monoarfa akan lebih berkembang atau malah akan semakin mengalami kemunduran? Pemilu2024 nanti akan menjawabnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H