Masalahnya para hakim MK itu adalah manusia biasa yang sangat mungkin terpengaruh oleh "sesuatu yang besar". Dalam hal ini Penghargaan Bintang Mahaputera termasuk ketegori "sesuatu yang besar".
Mengapa penghargaan Bintang Mahaputera dikatakan "sesuatu yang besar" ? Sebab penghargaan Bintang Mahaputera diberikan oleh seorang kepala negara, yang tidak semua orang bisa mendapatkannya. Bisa mendapatkan penghargaan dari seorang kepala negara tentu merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.
Oleh karena itu penghargaan Bintang Mahaputera yang diberikan oleh Presiden Jokowi kepada enam hakim MK memang berpotensi mengganggu atau mengurangi independensi mereka. Dalam hati para hakim MK sedikit banyak akan ada rasa "terima kasih" sehingga kemudian muncul rasa "sungkan" atau "hutang budi" kepada presiden Jokowi sebagai pemberi penghargaan.
Akan tetapi tentu saja kita semua berharap bahwa apa yang dikhawatirkan oleh beberapa pihak akan berkurang atau terganggunya independensi hakim MK tidak terbukti. Kita juga berharap apa yang disampaikan oleh juru bicara MK, Fajar Laksono benar adanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H