Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menuju Pemilu 2024, Perjalanan Partai Ummat Masih Panjang

12 November 2020   19:55 Diperbarui: 12 November 2020   20:03 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Partai Ummat (tribunnews.com)

Pasca kongres ke-5 PAN (Partai Amanat Nasional) di Kendari, Amien Rais santer dikabarkan akan membuat partai baru. Hal itu dikarenakan Amien Rais menyatakan sudah tidak sejalan lagi dengan para pengurus partai yang ia dirikan 22 tahun yang lalu itu.

Banyak orang kemudian membuat prediksi dan opini tentang nama partai baru bentukan Amien Rais itu. Banyak orang cukup yakin bahwa nama partai itu tetap akan "berbau" PAN. Nama yang santer disebut adalah PAN Reformasi.

Sebelum tanggal 1 Oktober 2020, orang masih ramai menyebut partai baru bentukan Amien Rais itu akan diberi nama PAN Reformasi. Akan tetapi semua pembicaraan itu terbantahkan oleh pernyataan langsung Amien Rais.

Tepat pada hari kesaktian Pancasila tanggal 1 Oktober 2020 Amien Rais membuat pernyataan di kanal Youtube "Amien Rais Official" bahwa nama partai baru yang ia bentuk, yang banyak dibahas dan banyak dibicarakan itu bernama Partai Ummat. Nama PAN Reformasi, dengan demikian hanya sebatas pembicaraan.

Nama Partai Ummat cukup memberi gambaran tentang "jenis kelamin" partai. Sepertinya Amien Rais ingin membidik segmen pemilih dari kalangan umat Islam.  

Bertepatan dengan momen hari pahlawan tanggal 10 November 2020, Amien Rais kembali membuat pernyataan tentang partai barunya. Kali ini Amien Rais menyampaikan logo partai.

Logo Partai Ummat berwarna dasar hitam. Sedangkan simbol dan nama partai berwarna kuning emas.

Simbol partai adalah perisai dengan simbol bintang di tengahnya. Perisai berwarna hitam dengan garis pinggir berwarna kuning emas. Sementara warna simbol bintang juga sama dengan warna garis pinggir perisai, yakni kuning emas.

Di bawah perisai dan bintang emas tertulis jelas nama partai yakni Partai Ummat. Nama partai juga berwarna kuning emas. Kontras dengan warna dasar logo partai yang berwarna hitam.

Logo Partai Ummat mirip dengan lambang sila pertama dari Pancasila, yang terpasang di dada burung garuda. Bedanya jika simbol perisai lambang sila pertama dari Pancasila yang terpasang di dada burung garuda tidak memiliki garis pinggir. Sementara simbol perisai Partai Ummat memiliki garis pinggir berwarna kuning emas.

Kendati nama dan logo partai baru bentukan Amien Rais dan para loyalisnya sudah ada, tapi tetap wujud partai itu masih belum jelas betul. Sampai saat ini partai itu belum ada pengurusnya. Jangankan susunan pengurus lengkap, ketua umum dan sekretaris partai pun belum ada.

Padahal kepengurusan sebuah partai politik itu sangat penting. Terutama figur ketua umum dan sekretaris partai. Keduanya bisa menggambarkan kekuatan dan "elektabilitas" partai politik.

Apakah ketua umum Partai Ummat akan langsung dipegang oleh Amien Rais sendiri ? Nampaknya tidak. Amien Rais tak akan memaksakan diri langsung terjun memegang kendali partai.

Oleh karena itu Amien Rais akan mencari figur yang pas untuk ketua umum Partai Ummat. Bisa jadi tokoh yang selama ini berjuang bersama-sama membangun partai, atau mungkin juga tokoh lain di luar partai tapi  memiliki "nama besar" dan daya tarik yang tinggi.

Siapa dia ? Sampai saat ini belum ada nama yang valid, yang bisa disebut sebagai calon ketua umum Partai Ummat. Hanya sempat beredar rumor beberapa nama, seperti mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebagai calon Ketua Umum Partai Ummat.

Selain nama Gatot, sempat pula beredar nama putra Amien Rais sendiri yakni Hanafi Rais sebagai sebagai calon ketua umum Partai Ummat. Nama Sandiaga Uno juga sempat disebut layak untuk memimpin Partai Ummat.  

Menurut  salah seorang loyalis Amien Rais, Putra Jaya Husin mengatakan bahwa nama-nama pengurus Partai Ummat akan disampaikan sekalian dengan kegiatan deklarasi Partai Ummat. Partai Ummat sendiri rencananya akan dideklarasikan pada bulan Desember mendatang.

Terlepas dari siapa nahkoda dan para pengrus Partai Ummat, yang jelas perjalanan Partai Ummat menuju Pemilu 2024 masih cukup panjang. Setelah deklarasi, Partai Ummat harus membentuk kepengurusan lengkap dari pusat sampai daerah. Berbagai persyaratan administrasi juga harus dipersiapkan agar bisa mendaftar dan mendapat SK dari Kemenkumham RI (Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia).

Selanjutnya setelah mendapat SK dari Kemenkumham RI, Partai Ummat tidak serta merta bisa menjadi kontestan Pemilu 2024. Partai Ummat harus lolos verifikasi faktual KPU (Komisi Pemilihan Umum) terlebih dahulu untuk bisa menjadi kontestan Pemilu 2024.

Seandainya Partai Ummat lolos verifikasi faktual KPU dan sah menjadi kontestan Pemilu 2024, ada hal lain yang lebih berat bagi Partai Ummat yakni menarik simpati para pemilih. Mampukah Partai Ummat bersaing dengan kontestan lain dalam menarik simpati para pemilih? Semua kembali kepada Partai Ummat sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun