Dampak positif kedua bagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sendiri. Sejauh ini Ganjar dinilai oleh banyak pihak termasuk salah seorang gubernur yang cukup berhasil dan memiliki popularitas tinggi.
Beberapa lembaga survei belakangan ini bahkan merilis jika Ganjar merupakan tokoh yang memiliki elektabilitas sebagai calon presiden paling tinggi. Ganjar mengalahkan tokoh-tokoh populer lain seperti Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Gatot Nurmantyo, termasuk Prabowo Subianto.
Seperti hasil survei terbaru IPO (Indonesia Political Opinion) misalnya. Menurut hasil survei IPO Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas sebesar 17,9 persen.Â
Di posisi kedua ada nama Prabowo Subianto dengan elektabilitas sebesar 16,4 persen. Sedangkan di posisi ketiga ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 15,3 persen.
Popularitas  dan elektabilitas Ganjar yang tinggi tentu merupakan sebuah anugerah dan pencapaian yang luar biasa. Mengingat tidak semua tokoh bisa memiliki popullaritas dan elektabilitas setinggi Ganjar.
Oleh karena itu sangat masuk akal jika Ganjar Pranowo kemudian melakukan upaya-upaya untuk menjaga popularitas dan elektabilitasnya itu supaya tidak turun. Salah satunya dengan membuat kebijakan yang pro rakyat seperti menaikkan upah minimum di provinsi Jawa Tengah.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menaikkan upah minimum di daerahnya mungkin tidak memaksudkan hal itu untuk menjaga popularitas dan elektabilitas dirinya supaya tidak turun. Hanya disengaja atau tidak, kebijakan itu akan membuat popularitas dan elektabilitas Ganjar terjaga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H