Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Partai Ummat Akan Lebih Besar dari Partai Amanat Nasional?

12 Oktober 2020   18:14 Diperbarui: 12 Oktober 2020   21:12 1110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Amien Rais (wartakota.tribunnews.com)

Partai Ummat saat ini memang belum ada wujudnya. Satu-satunya wujud partai Ummat yang bisa dikenali, sementara ini baru lah nama. Selebihnya seperti warna bendera atau pengurus misalnya, belum ada.

Walaupun partai Ummat baru berbentuk nama, tetapi gaungnya sudah cukup keras terdengar. Banyak pihak sudah mulai membicarakan dan membahas potensi partai ummat dalam perpolitikan nasional.

Nama partai Ummat sendiri adalah nama yang sama sekali tidak banyak dibicarakan sebelumnya. Nama yang santer dibicarakan dan digadang-gadang akan menjadi nama partai baru besutan Amien Rais itu mengacu kepada nama partai "induk", yakni PAN (Partai Amanat Nasional) ditambah kata "Reformasi" di belakangnya.

Akan tetapi nama PAN Reformasi ternyata tidak jadi digunakan. Amien Rais tiba-tiba mengumumkan nama partai barunya dengan nama partai Ummat.

Hal tersebut adalah bentuk lain kecerdasan politik seorang Amien Rais. Sepertinya Amien Rais menginginkan partai barunya itu "tidak tersandera" dengan nama PAN. Amien Rais ingin melepaskan diri dari bayang-bayang PAN.

Maksudnya adalah selama ini image PAN hanya merupakan partai medioker, bukan partai besar. Suara PAN dari Pemilu ke Pemilu tak jauh dari kisaran 6-7 persen lebih.

Apabila Amien Rais menggunakan nama PAN Reformasi, maka image partai barunya itu tak akan jauh dari image PAN. Segmen pemilih partai baru Amien Rais juga mungkin hanya itu-itu saja, yakni tak jauh dari para pemilih PAN. Selain itu nasib partai baru Amien Rais juga mungkin tidak akan jauh berbeda dari PAN.

Akan tetapi dengan menggunakan kata "ummat", maka image PAN akan hilang. Para pemilih partai ummat pun bukan hanya akan datang dari para pemilih PAN, tapi juga akan datang dari unsur atau komponen masyarakat lain yang lebih luas.

Kata "ummat"  sendiri secara etimologis mengandung arti "masyarakat" atau "bangsa". Kata "ummat" dengan demikian mengandung makna yang luas dan bersifat general, tidak hanya merepresentasikan suatu kelompok  atau golongan tertentu saja.

Artinya kata "ummat" bisa  mengacu kepada kelompok atau golongan mana saja. Bisa kelompok atau golongan A, B, C, atau D, dan sebagainya.

Amien Rais dengan demikian bermaksud merangkul seluruh komponen masyarakat atau bangsa, tidak hanya kelompok atau golongan tertentu saja. Amien Rais ingin memperluas segmen pemilih untuk partai barunya.

Sementara ini jika melihat arah atau platform partai Ummat, Amien Rais sepertinya ingin membidik dan memaksimalkan para pemilih dari kalangan muslim. Hal itu sangat masuk akal, sebab umat Islam adalah umat mayoritas di negeri ini. Jumlah umat Islam tidak kurang dari 80  persen dari jumlah penduduk.

Tentu saja tidak  semua umat Islam akan tertarik untuk memilih partai Ummat. Apalagi selain partai Ummat ada pula partai Islam atau berbasis massa Islam lainnya.

Siapa kelompok umat Islam yang berpotensi menjadi pemilih partai Ummat ? Selain para loyalis Amien Rais sendiri yang sebelumnya menjadi pemilih PAN, bisa jadi pemilih partai Ummat akan datang dari kelompok umat Islam yang satu pandangan dan satu pemahaman dengan Amien Rais. Umat Islam yang tergabung dengan PA 212 atau FPI dalam hal ini bisa jadi akan menjatuhkan pilihannya kepada partai Ummat.    

Selain itu karena tipikal partai Ummat disebut-sebut mirip dengan partai Masyumi yang dulu mengalami kejayaan pada masa Orde Lama, maka pemilih partai Ummat bisa datang pula dari umat Islam yang merindukan kembali kehadiran partai seperti Masyumi.

Seandainya semua itu terjadi, maka partai Ummat berpotensi akan menjadi lebih besar dari PAN. Bukan tidak mungkin pula partai Ummat menjadi partai "idola baru" umat Islam Indonesia mendatang.

Akan tetapi semua kembali kepada banyak faktor. Selain memiliki manajemen yang baik, partai Ummat juga harus memiliki jaringan yang luas, para pengurus yang memiliki nama besar, dan tak kurang pentingnya memiliki dana yang cukup. Tanpa itu semua partai Ummat mungkin tidak akan jauh berbeda dengan PAN, hanya menjadi partai medioker.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun