Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timo Werner, Akankah Bernasib Seperti Fernando Torres?

27 September 2020   07:45 Diperbarui: 27 September 2020   09:23 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Striker Chelsea, Timo Werner (kompas.com)

Chelsea nyaris kalah pada pertandingan ke-3 nya di Liga Utama Inggris kala bertandang ke kandang West Brom (26/09). West Brom mampu unggul cepat. Menit ke-4, West Brom sudah berhasil membobol gawang Chelsea yang dijaga Willy Cabalero melalui penyerang andalan mereka, Callum Robinson.

Callum Robinson menambah koleksi golnya pada menit ke-25. Selang dua menit kemudian pemain belakang West Brom Kyle Bartley menambah "tabungan" gol West Brom ke  gawang Chelsea.

Sementara para pemain Chelsea tidak mampu membuat satu gol pun untuk membalas tiga gol yang disarangkan oleh para pemain West Brom. Chelsea, dengan demikian ketinggalan tiga gol dari West Brom pada babak pertama.

Beruntung Chelsea mampu bangkit di babak kedua. Mason Mount mampu memperkecil kekalahan Chelsea melalui golnya sepuluh menit setelah peluit babak kedua dibunyikan. Kedudukan pun berubah menjadi 1-3 untuk Chelsea.

Pemain pengganti Callum Hudson-Odoi memperbesar asa Chelsea. Menit ke-70 Odoi berhasil menambah gol Chelsea, sehingga kedudukan semakin menipis menjadi 2-3 untuk Chelsea.

Kedudukan 2-3 untuk Chelsea masih bertahan sampai menit ke-90. Bayang kekalahan Chelsea ada di depan mata. Beruntung penyerang Tammy Abraham mampu menyelamatkan Chelsea dari kekalahan dengan mengubah kedudukan menjadi 3-3 melalui gol yang dicetaknya ke gawang West Brom pada menit 90+3.

Chelsea mungkin beruntung bisa mengejar defisit tiga gol di babak pertama dan menyamakannya di babak kedua. Tapi hal itu tidak pantas bagi Chelsea. Tim sekelas Chelsea layak menang mengingat tim yang dihadapinya bukan tim elit layaknya Liverpool atau Manchester City.

Apalagi jika melihat materi pemain saat ini, performa Chelsea harusnya lebih tajam dan lebih menakutkan bagi lawan-lawannya. Hal itu dikarenakan musim ini Chelsea telah berhasil mendatangkan beberapa pemain hebat di posisinya masing-masing. Ada dua bek hebat Thiago Silva dan Ben Chilwell, ada dua gelandang serang mumpuni Hakim Ziyech dan Kai Havertz, serta ada penyerang tajam yang ditakuti setiap penjaga gawang lawan, Timo Werner.   

Faktanya para pemain baru rekrutan Chelsea sampai saat ini belum memberikan kontribusi signifikan. Terlebih lagi seorang Timo Werner. Sampai saat ini Werner masih minim kontribusi.

Setelah tiga pertandingan Liga Utama Inggris dimainkan Chelsea, Werner belum mampu mencetak satu gol pun. Padahal Werner sangat diharapkan menjadi goal getter bagi Chelsea.

Timo Werner mungkin sudah bermain bagus bagi Chelsea. Masalahnya Werner adalah seorang striker. Ukuran bagus bagi seorang striker adalah kemampuan dalam mencetak gol. Bermain bagus tapi tidak mampu membuat gol, bagi seorang striker adalah aib.

Ekspektasi Chelsea dan para fans terhadap Werner tidaklah berlebihan mengingat sebelumnya Werner merupakan striker tajam. Sebelum berlabuh ke Chelsea, Werner adalah striker haus gol RB Leipzig. Hampir setiap pertandingan Werner menyumbangkan gol untuk RB Leipzig.

Musim lalu kala Werner masih berseragam RB Leipzig, Werner adalah runner up top skor Bundesliga. Werner hanya kalah dari striker Bayern Munchen, Robert Lewandowski.   

Pertanyaannya mengapa Timo Werner saat ini masih mandul, belum mampu mencetak satu gol pun bagi Chelsea di Liga Utama Inggris ? Akankah Werner bernasib seperti striker Chelsea terdahulu, Fernando Torres ?

Mungkin Timo Werner masih butuh waktu untuk beradaptasi. Mungkin saja. Bisa juga karena faktor posisi yang diberikan pelatih Chelsea Frank Lampard kurang nyaman bagi Werner.

Sewaktu di RB Leipzig, Werner sering dimainkan sebagai penyerang sentral. Sementara di Chelsea, Werner diposisikan sebagai penyerang kiri.

Sementara itu jika membandingkan Timo Werner dengan Fernando Torres yang gagal bersinar di Chelsea, mungkin tidak cukup adil juga. Sebab Werner baru melakoni beberapa pertandingan saja. Sementara Torres telah melalui waktu yang lama bersama Chelsea.

Hanya saja Werner patut berhati-hati. Chelsea selama ini dikenal sebagai "kuburan" para striker hebat. Selain Fernando Torres, ada banyak striker tajam nan hebat lainnya yang juga gagal bersinar bersama Chelsea.

Sebut saja misalnya Mateja Kezman, Claudio Pizzaro, Andriy Shevchenko, Adrian Mutu, Radamel Falcao, Romelu Lukaku, Mohammed Salah atau Alvaro Morata. Mereka adalah striker hebat sebelum bermain di Chelsea, tapi kemudian meredup setelah bermain di Chelsea.

Bukan hal yang tidak mungkin Timo Werner akan bernasib seperti Fernando Torres dan para striker tajam di atas, yang meredup bersama Chelsea. Hal itu bisa terjadi jika Werner tidak bisa mengambil pelajaran dari mereka yang pernah gagal bersama Chelsea.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun