Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Chelsea Inferior di Hadapan Liverpool?

21 September 2020   13:00 Diperbarui: 21 September 2020   15:02 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemain Liverpool Sadio Mane diantara dua pemain Chelsea (bola.kompas.com)

Big match pertama di Liga Utama Inggris tadi malam antara Si Biru Chelsea versus Si Merah Liverpool berjalan sengit. Si Merah Liverpool berhasil mengalahkan Si Biru Chelsea dengan dua gol tanpa balas. Kedua gol Liverpool dicetak melalui pemain bintang mereka, Sadio Mane pada menit ke-50 dan ment ke-54.

Sebelum Sadio Mane membuat dua buah gol ke gawang Kepa Arrizabalaga, Chelsea hanya bermain dengan sepuluh orang pemain setelah pemain belakang mereka Andreas Christensen diganjar kartu merah pada akhir babak pertama. Kekalahan Chelsea juga cukup ironis, mengingat pertandingan berlangsung di Stamford Bridge, kandang Chelsea sendiri.

Kekalahan Chelsea dari Liverpool merupakan hat-trick di Liga Utama Inggris. Sebelumnya dalam dua pertandingan Liga Utama Inggris pada musim lalu, Chelsea dua kali kalah dari Liverpool. Di kandang sendiri Chelsea kalah 1-2 dan sewaktu bertandang ke kandang Liverpool Chelsea dihajar 3-5.

Bagi Frank Lampard, kekalahan dari Liverpool tersebut juga berarti selama melatih Chelsea dirinya tidak pernah bisa mengalahkan senioritas Jurgen Klopp di Liga Utama Inggris. Sebagai pelatih junior, Lampard mungkin masih butuh waktu untuk bisa mengatasi pelatih senior sekelas Jurgen Klopp.

Apa yang terjadi dengan Chelsea sehingga tadi malam harus kembali takluk di tangan Liverpool ? Apakah Chelsea inferior di hadapan Liverpool ? Ada kesan seperti itu, jika merujuk kepada dua kekalahan Chelsea dari Liverpool sebelumnya.

Hal yang pasti, penyebab kekalahan Chelsea dari Liverpool tadi malam tidaklah tunggal. Ada beberapa penyebab yang bisa diketengahkan sebagai faktor kekalahan itu.

Faktor kekurangan pemain yang dialami Chelsea di babak kedua tidak bisa dinafikan sebagai salah satu faktor kekalahan itu. Buktinya sewaktu pemain Chelsea masih utuh sebelas orang, Liverpool tidak mampu mengalahkan Chelsea. Setelah salah seorang pemain Chelsea, yakni Andrreas Christensen diusir oleh wasit, baru Liverpool bisa membuat gol.

Penyebab kekalahan Chelsea lain adalah faktor blunder yang dilakukan oleh kiper Kepa Arrizabalaga dan Jorginho yang gagal mengeksekusi penalti. Hal itu diakui sendiri oleh sang pelatih Frank Lampard.

Chelsea, pada menit ke-54 kebobolan untuk kedua kalinya melalui gol pemain asal senegal, Sadio Mane. Gol itu bermula dari blunder Kepa Arrizabalaga.

Kepa yang  mendapat backpass hendak menendang bola ke depan. Akan tetapi bola berhasil dicegat dan dikuasai Mane. Bola pun dengan mudah diceploskan Mane ke gawang Kepa yang kosong.

Menit ke-73 Chelsea mendapat hadiah penalti setelah Thiago menjatuhkan Timo Werner di kotak terlarang. Wasit pun menunjuk titik putih untuk Chelsea. Sayang,  tendangan Jorginho  yang mengarah ke pojok kiri  gawang mampu dibaca dan ditepis oleh Allison.

Seandainya penjaga gawang Chelsea Kepa Arrizabalaga tidak membuat blunder dan  Jorginho sukses mengeksekusi penalti, Chelsea tidak akan mengalami kekalahan. Paling tidak kedudukan akan imbang  1-1.

Selain itu sesungguhnya masih ada faktor lain yang menyebabkan Chelsea kalah 0-2 dari Liverpool. Faktor itu adalah masih mandulnya bintang baru mereka, Timo Werner dan Kai Havertz. Seandainya Timo Werner atau Kai Havertz mampu membuat banyak gol, Chelsea akan meraih kemenangan tanpa harus meratapi blunder Kepa atau penalti gagal Jorginho.

Pelatih Chelsea Frank Lampard memang masih sempat memuji Timo Werner karena bermain bagus. Akan tetapi ukuran bagus bagi seorang striker sesungguhnya adalah berapa banyak gol yang bisa ia ciptakan ke gawang lawan. Bagi seorang striker bermain bagus tapi tidak  mampu membuat gol, sama saja bohong.

Seperti yang menimpa pada salah seorang striker Chelsea yang didatangkan dari Liverpool pada tahun 2011 lalu, Fernando Torres. Hampir setiap bermain Torres selalu bermain bagus, tapi sayang jarang membuat gol. Torres pun dianggap pemain gagal di Chelsea

Dalam dua pertandingan  yang telah dijalani bersama Chelsea di Liga Utama Inggris, baik Timo Werner atau Kai Havertz memang belum memberikan kontribusi gol. Padahal keduanya sangat diharapkan menjadi goal getter untuk Chelsea.

Timo Werner dan Kai Havertz mungkin masih butuh adaptasi di Liga inggris. Akan tetapi adaptasi itu jangan terlalu lama. Jangan sampai Timo Werner dan Kai Havertz bernasib seperti Fernando Torres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun