Performa Barcelona tahun ini tidaklah seperti Barcelona yang sesungguhnya. Baik di liga domestik maupun di kompetisi antar klub Eropa dan dunia, Barcelona tampil tidak mengesankan. Apalagi pasca dipermalukan Bayern Munchen di perempat final Liga Champions dengan skor telak 8-2, wibawa Barcelona yang begitu disegani seakan runtuh.
Tak heran jika Barcelona kemudian berbenah. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan memecat pelatih mereka, Quique Setien. Pelatih yang direkrut Barcelona dari Real Betis, menggantikan Ernesto Valverde pada bulan Januari 2020 itu dianggap gagal membawa Barcelona ke level terbaik.
Menurut rumor yang berkembang, ada beberapa nama muncul sebagai calon pelatih Barcelona berikutnya menggantikan Setien. Ada nama mantan pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino, ada nama mantan pemain Barcelona Xavi Hernandez, Thierry Henry, Laurent Blanc, Patrick Kluivert, Ronald Koeman, dan termasuk mantan pelatih yang sukses membawa Barcelona berjaya di liga domestik dan Eropa, Josep Guardiola..
Kabarnya hari ini (17/08) Barcelona akan mengumumkan secara resmi nama pelatih yang akan menggantikan Setien. Siapakah yang akan dipilih Barca, apakah Mauricio Pochettino, Xavi Hernandez, Thierry Henry, Ronald Koeman, atau nama lain ?
Menurut laporan Marca yang dilansir oleh okezone.com (17/08), Ronald Koeman adalah nama yang dipercaya Barcelona menggantikan Setien. Jadi bukan nama Mauricio Pochettino seperti sebelumnya santer diberitakan. Bukan pula nama Xavi Hernandez, Thierry Henry, Laurent Blanc, Patrick Kluivert, atau nama lainnya.
Ronald Koeman, pelatih tim nasional Belanda saat ini, dalam pantauan Marca sudah berada di Bandara Kota Barcelona (El Prat) sejak Minggu 16 Agustus 2020. Besar kemungkinan, Koeman akan diperkenalkan Blaugrana sebagai pelatih baru pada hari ini.
Kalau lah apa yang disampaikan Marca benar adanya, maka Ronald Koeman akan menjadi mantan pemain Barcelona yang kemudian menjadi pelatih Barcelona seperti kompatriotnya Johan Cruyff, Luis Enrique, atau Josep Guardiola. Ronald Koeman juga bisa jadi akan mengikuti kesuksesan mereka bertiga, menjadi pemain sekaligus pelatih Barcelona yang sukses.
Kesuksesan Barcelona di Liga Champions, sesungguhnya dimulai dari jasa besar Ronald Koeman. Kala itu musim kompetisi 1991-1992, Barcelona untuk pertama kalinya meraih Piala Champions (sebelum berganti format menjadi Liga Champions) setelah mengkandaskan Sampdoria di final, yang dilangsungkan pada tanggal 20 Mei 1992 di Stadion Wembley, Inggris dengan skor tipis 1-0.
Siapa pencetak gol semata wayang Barcelona waktu itu ? Tidak lain, dia lah yang saat ini dilaporkan Marca akan menjadi pelatih Barcelona, yakni Ronald Koeman.
Sekedar flashback, waktu itu Barcelona belum menjadi tim besar seperti "musuh bebuyutan" nya, Real Madrid. Barcelona, melaju ke final Piala Champions untuk pertama kalinya pada musim kompetisi 1991-1992 berhadapan dengan jawara Italia Sampdoria, yang juga sama-sama debutan di final Piala Champions. Â Â
Partai final antara Barcelona melawan Sampdoria waktu itu merupakan pertemuan dua tim kuat di liga masing-masing, Spanyol dan Italia. Sampdoria saat itu bukanlah Sampdoria saat ini. Sampdoria saat itu merupakan tim papan atas Liga Italia (Serie A).
Kala itu Sampdoria dipenuhi pemain bintang Italia. Ada penjaga gawang Gianluca Pagliuca, Bek kenamaan Pietro Vierchowod, pemain tengah lincah nan agresif Attilio Lombardo, dan bomber maut Roberto Mancini dan Gianluca Vialli.
Skuad Barcelona sendiri tak kalah mentereng. Di bawah mistar gawang ada nama besar Andoni Zubizaretta, bek Ronald Koeman, Josep Guardiola, dan duo penyerang tajam Michael Laudrup (Denmark) dan Hristo Stoickov (Bulgaria).
Sekitar 70.000 penonton yang memenuhi Stadion Wembley disuguhi permainan berkelas dengan permainan kedua tim yang terbuka. Barcelona dengan total football kreasi sang pelatih Johan Cruyff menyuguhkan sepak bola kualitas tinggi yang enak ditonton. Di pihak lain Sampdoria yang ditangani Vujadin Boskov (Yugoslavia) juga tak kalah menyuguhkan permainan ofensif nan menarik.
Materi pemain kedua tim yang berimbang menyebabkan pertandingan berjalan alot. Kedua tim kesulitan membongkar pertahanan satu sama lain.
Pertandingan kedua tim berjalan sangat seru dan berimbang. Hal itu terbukti dengan kedudukan yang tetap seri 0-0 walau pun waktu normal 90 menit telah berakhir.
Akhirnya pertandingan harus diselesaikan dengan babak perpanjangan waktu 2x15 menit. Pada babak kedua perpanjangan waktu, Barcelona akhirnya memastikan kemenangan atas Sampdoria setelah pemain belakang mereka Ronald Koeman mencetak gol pada menit ke-112. Tendangan bebas gledek Ronald Koeman dari jarak 25 meter tak mampu dibendung kiper Sampdoria.
Perpanjangan waktu 2x15 menit berakhir. Kedudukan tidak berubah 1-0 untuk Barcelona. Barcelona pun berhak membawa Piala Champions untuk pertama kalinya.
Sekarang, sang pencetak gol tunggal itu akan direkrut sebagai pelatih. Bisa jadi ini langkah tepat Barcelona agar "tuah" Ronald Koeman masa lalu menjadi kekuatan bagi Barcelona masa kini. Sehingga Barcelona kembali berjaya.
(Sumber tulisan pertandingan final Piala Champions Barcelona-Sampdoria disarikan dari buku El-Barca The Untold Stories : Sejarah FC Barcelona dari Masa ke Masa karya Dika Prasetyo Wibisono dan Hendra Sigalingging)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H