Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kegiatan 17 Agustusan dalam Situasi Pandemi Covid-19

16 Agustus 2020   20:08 Diperbarui: 16 Agustus 2020   20:05 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lomba makan kerupuk pada kegiatan 17 Agustusan (kompas.com)

Perayaan HUT (Hari Ulang Tahun) RI (Republik Indonesia) yang ke-75 tahun ini mungkin tidak semeriah dan sesemarak tahun sebelumnya, dikarenakan saat ini masih dalam situasi pandemi covid-19. Berbagai lomba 17 Agustusan nan unik dan menghibur, yang biasa diselenggarakan oleh berbagai elemen masyarakat, saat ini mungkin tidak banyak kita saksikan.

Beberapa pemerintah daerah bahkan secara resmi melarang warga menyelenggarakan lomba 17 Agustusan. Seperti Kota Bekasi, Kota Tangerang, atau Kota Solo misalnya dengan tegas mengeluarkan larangan itu.

Larangan menyelenggarakan berbagai lomba 17 Agustusan tentu bukan untuk memasung kreativitas atau menghalangi ekspresi cinta tanah air warga masyarakat. Akan tetapi itu semua demi kebaikan dan kemanan warga masyarakat itu sendiri.

Saat ini virus corona (covid-19) masih ada, belum hilang dari negeri ini. Kalau warga masyarakat lengah, lalai, dan abai dengan tetap mengadakan berbagai lomba 17 Agustusan yang melibatkan kerumunan banyak orang, demi memeriahkan HUT RI Ke-75 akan sangat beresiko. Bisa-bisa banyak event lomba 17 Agustusan menjadi klaster baru penyebaran virus corona (covid-19).

Mungkin saja event lomba 17 Agustusan itu menerapkan protokol kesehatan termasuk dengan senantiasa jaga jarak. Hanya saja tidak akan semua lomba bisa dilaksanakan. Sebab banyak lomba yang mengahruskan saling berdesakan, tidak bisa menerapkan jaga jarak.  

Hal terbaik yang  bisa kita lakukan saat ini adalah berpuasa sementara terlebih dahulu tidak menyelenggarakan atau mengadakan berbagai lomba 17 Agustusan demi kebaikan dan keamanan bersama. Jangan takut disebut tidak memiliki jiwa nasionalisme karena tidak memeriahkan peringatan HUT RI.

Memiliki jiwa nasionalisme atau tidak, tentu tidak bisa diukur dengan hanya sekedar memeriahkan peringatan HUT RI. Justru jiwa nasionalisme itu bisa dilihat dari sikap dan perbuatan yang membawa kebaikan dan manfaat bagi banyak orang. Salah satu dari sikap dan perbuatan yang membawa kebaikan dan manfaat bagi banyak orang untuk saat ini adalah dengan tidak menyelenggarakan atau mengadakan kegiatan-kegiatan yang berpotensi menjadi penyebab terjadinya penularan virus corona (covid-19).

Kalau lah semangat menyelenggarakan atau mengadakan berbagai lomba 17 Agustusan demi memeriahkan peringatan HUT RI begitu kuat, mungkin bisa dipilah pilih jenis dan cara mengadakan lomba itu sambil tetap menerapkan protokol kesehatan. Beberapa lomba yang tidak mengharuskan kontak fisik mungkin bisa diselenggarakan.

Lomba balap karung, makan kerupuk, memasukan kapur ke dalam botol, atau membawa kelereng dengan sendok, selama tetap menerapkan protokol kesehatan dan physical distancing mungkin  bisa diselenggarakan. Akan tetapi lomba panjat pinang, lomba saling pukul dengan bantal, atau tarik tambang misalnya, mungkin tidak boleh dulu diadakan untuk saat ini karena lomba-lomba itu kurang mungkin jika harus menerapkan physical distancing.

Hanya saja jangan lupa bahwa setiap event lomba 17 Agustusan, yang berpotensi melakukan kerumunan bukan hanya para peserta lomba. Justru potensi kerumunan yang susah dikendalikan adalah penonton lomba.

Para peserta lomba mungkin bisa diatur dengan tetap melakukan physical distancing. Sementara para penonton, siapa yang bisa mengaturnya ? Akhirnya kerumunan yang tak terkendali sangat mungkin terjadi.

Hal tersebut tentu tidak kita harapkan. Oleh karena itu supaya aman, memang sementara waktu saat ini tidak menyelenggarakan atau mengadakan kegiatan Agustusan terlebih dahulu. Berpuasa dulu sementara waktu, mudah-mudahan tahun depan bisa normal kembali seperti semula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun