Tak ada yang buruk mutlak dan baik mutlak di dunia ini. Dalam sesuatu yang baik kadang terselip sesuatu yang buruk. Begitu pula dalam sesuatu yang buruk pun kadang ada "celah" sesuatu yang baik.
Seperti dalam pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini. Bagaimana kurang buruknya pandemi Covid-19 ini. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyak nyawa telah melayang, jutaan orang menderita, ekonomi dunia hancur, dan masih banyak lagi hal buruk lainnya.
Ada istilah blessing in disguise, berkah tersembunyi. Dalam sekian banyak keburukan pandemi Covid-19, terselip sedikit kebaikan yang menjadi berkah bagi beberapa pihak.
Situasi pandemi Covid-19 menuntut orang-orang untuk senantiasa menggunakan alat pelindung diri berupa masker atau face shield. Kebutuhan orang-orang akan masker atau face shield menjadi sangat tinggi. Â
Terutama masker, saat pandemi Covid-19 ini dibutuhkan banyak orang dengan segala tingkatan usia dan kalangan. Tingginya kebutuhan orang-orang akan masker secara otomatis menuntut ketersediaan masker yang cukup banyak. Dalam hal ini terjadilah supply and demand. Â
Hal itu tentu menjadi celah bisnis yang menjanjikan bagi banyak pihak untuk memproduksi  masker. Terbukti, sekarang ini  banyak pihak menjadi  produsen masker. Dalam hal ini terutama masker kain.
Menurut Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Dirjen Farmalkes) Kementerian Kesehatan, Engko Sosialine Magdalene, sebelum adanya pandemi Covid-19, jumlah produsen masker (yang sudah mendapatkan izin) hanya 26. Kini yang sudah mendapatkan izin menjadi 83 produsen. Artinya ada peningkatan sekitar 200 persen.
Itu produsen masker yang resmi mengajukan izin. Belum lagi produsen masker rumahan. Jumlahnya mungkin bisa "tak terhitung".
Fungsi masker yang utama tentu saja untuk melindungi diri dari kemungkinan penyebaran virus Corona (Covid-19). Akan tetapi manusia adalah "makhluk estetis", suka akan keindahan. Oleh karena itu masker saat ini tidak lagi sekedar menutup bagian hidung dan mulut, tapi juga harus terlihat stylish dan fashionable.
Oleh karena itu saat ini para produsen masker membuat masker dengan beragam model, corak, dan bentuk. Beberapa produsen masker ada yang membuat masker yang terlihat elegan, lucu, warna-warni, bahkan "menyeramkan".
Banyak dan tersedianya beragam model, corak, dan bentuk masker saat ini memungkinkan orang-orang bisa tetap tampil gaya, tidak mati gaya. Bahkan bisa juga sebagian orang malah menjadi terlihat tampil trendi karena adanya pandemi ini, dengan masker yang stylish dan fashionable.
Bagi banyak orang, memiliki masker dalam jumlah banyak saat ini mungkin sebuah tuntutan dan keharusan. Apalagi bagi orang-orang yang pekerjaannya berhubungan dengan banyak orang. Sebab akan menjadi kurang nyaman ketika berhubungan dengan orang-orang mengenakan masker  yang  itu-itu saja.
Apalagi bagi kaum perempuan yang tingkat estetika dan "harga diri"nya tinggi. Tentu tidak mau mati gaya dengan memakai masker yang kelihatan sama.
Bagaimanapun dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini masker telah menjadi suatu kebutuhan pokok. Mungkin sama dengan kebutuhan akan pakaian yang digunakan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H