Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menghitung Nasib Sampdoria, Mantan Klub Roberto Mancini yang Pernah Berjaya Tahun 1990-an

13 Juli 2020   22:09 Diperbarui: 13 Juli 2020   22:08 973
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gianluca Vialli dan Roberto Mancini, Dua Ujung Tombak Kembar Sampdoria 1990 an (https://www.gazzetta.it/)

Sampdoria, sebuah klub Serie A yang namanya tidak sepopuler dan sehebat Juventus, AC Milan, atau Internazionale Milan. Tetapi dulu, sekitar 30  (tiga puluh) tahun yang lalu, tiga klub yang disebut tadi harus mengakui kehebatan Sampdoria.

Pada Musim 1990-1991 adalah masa kejayaan Sampdoria. Waktu itu Sampdoria merajai Liga Italia (Serie A). Klub papan atas bertabur bintang AC Milan dan Internazionale Milan masing-masing hanya mampu berada di posisi ke-2 dan ke-3. Bahkan Juventus saat Sampdoria berjaya,  hanya finis di urutan ke-7.

Tak hanya itu, predikat top scorer juga diraih pemain "asli" Sampdoria, yakni striker Gianluca Vialli. Gianluca Vialli adalah tandem dari Roberto Mancini, sang arsitek tim nasional Italia saat ini yang berhasil membawa Gli Azzuri lolos lebih awal ke putaran final Piala Eropa 2020 dengan rekor kemenangan 100 persen di babak penyisihan. Gianluca Vialli adalah tandem sejati Roberto Mancini, baik di klub maupun di tim nasional Italia   sendiri.

Setelah meraih Scudetto tahun 1991 Sampdoria praktis menjadi wakil Italia di Piala Champion (sekarang Liga  Champions). Sampdoria kala itu merupakan tim debutan di piala antar jawara liga-liga di negara Eropa tersebut.

Sampdoria secara tak terduga mampu merontokkan klub-klub besar Eropa. Bahkan tim debutan itu mampu langsung mencapai final untuk pertama kalinya berhadapan dengan klub dari Catalunia,  Barcelona. Sayang di final Sampdoria kurang beruntung dan harus mengakui keunggulan Barcelona, kalah tipis 0-1 melalui gol semata wayang Ronald  Koeman. 

Sebelum menjadi jawara Liga Italia, pada tahun 1990 Sampdoria sempat menjadi penguasa Eropa dengan menjadi juara Piala Winners setelah menaklukkan salah satu klub terbaik Belgia, Anderlecht dengan skor 2-0. Piala Winners sendiri tidak lagi diadakan sejak tahun 1999.

Kehebatan Sampdoria saat itu tak terlepas dari kehebatan pelatih bertangan dingin asal Yugoslavia, Vujadin Boskov dan juga kehebatan para pemainnya yang sekaligus juga menjadi andalan tim nasional Italia sendiri waktu itu. Seperti Gianluca Pagliuca (kiper), Pietro Vierchowod (Bek), Attilio Lombardo (gelandang), Gianluca Vialli (penyerang), dan Roberto Mancini (penyerang). 

Selain melahirkan banyak pemain hebat dan menyumbang banyak pemain untuk tim  nasional Italia di Era 1990-an, beberapa tahun setelahnya Sampdoria juga masih memberikan sumbangan banyak  pemain hebat bagi tim nasional Italia kendati kejayaannya sudah berkurang. Sampdoria pernah menyumbangkan pemain mereka, sebut saja nama Giampaolo Pazzini, Antonio Cassano, Angelo Palombo, Vincenzo Montella, dan Fabio Quagliarella, menjadi pemain andalan tim  nasional Italia.

Kejayaan Sampdoria mungkin bisa disebut hanya sekejap mata. Kehebatan  Sampdoria hanya sekitar 5 tahun, sewaktu dihuni para pemain seangkatan Roberto Mancini dan Gianluca Vialli tadi. Setelah itu Sampdoria praktis hanya  menjadi tim medioker. 

Bahkan pada musim 2011-2012 Sampdoria sempat degradasi ke Serie B. Beruntung, di Serie B Sampdoria tidak lama, hanya satu musim saja. Pada musim 2012-2013 Sampdoria berhasil promosi kembali ke Serie A.

Setelah cukup lama berkiprah kembali di Serie A, saat ini nasib Sampdoria kembali mengkhawatirkan. Mantan klub Roberto Mancini tersebut pada musim ini terancam terdegradasi ke Serie B kembali seperti musim 2011-2012 lalu.

Saat ini posisi Sampdoria di klasemen sementara berada diurutan ke-14. Sampdoria baru berhasil mendulang poin 35, dari 10 kali menang, 5 kali seri, dan 17 kali kalah.  Urutan ke-14 zona aman sebenarnya, tapi karena kompetisi masih bergulir dan masih menyisakan enam pertandingan  lagi, posisi Sampdoria masih rawan.

Kalau dalam pertandingan sisa itu terus menerus menelan kekalahan, hampir pasti Sampdoria akan terperosok kembali ke Serie B. Sebab tim urutan buncit yang berada di zona degradasu pun (urutan ke-20), yakni SPAL masih mungkin melampaui perolehan poin Sampdoria.

Artinya jika SPAL berhasil melampaui perolehan poin Sampdoria, maka posisi SPAL di  zona degradasi akan digantikan Sampdoria. Berarti dengan begitu, fixed Sampdoria terdegradasi kembali ke Serie B.

Tim-tim yang akan menjadi lawan Sampdoria di pertandingan sisa adalah Cagliari (16/7), Parma (19/7), Genoa  (23/7), Juventus (27/7), AC Milan (30/7), dan Brescia (3/8). Melawan Cagliari, Parma, Genoa, dan Brescia, Sampdoria mungkin tidak akan terlalu menemui kesulitan. Tetapi melawan Juventus dan AC Milan bukan hal yang mudah bagi Sampdoria.

Agar bisa selamat dari jurang degradasi, Sampdoria paling tidak harus bisa mendulang poin 48. Poin yang sudah diperoleh Sampdoria saat ini adalah 35. Berarti Sampdoria tinggal membutuhkan poin 13 lagi,

Melihat lawan-lawan yang akan dihadapi Sampdoria di pertandingan sisa, hanya Juventus dan AC Milan yang bisa dibilang cukup berat. Sementara empat tim lain, masih mungkin bisa  diatasi oleh Sampdoria.

Seandainya saja Sampdoria mampu mengatasi Cagliari, Parma, Genoa, dan Brescia, berarti 12 poin bisa diamankan. Sedangkan satu poin lagi bisa "mencuri" dari pertandingan  lawan Juventus atau  AC Milan.

Kalau skenario tersebut berjalan mulus, maka Sampdoria akan selamat dari jurang degradasi. Akan tetapi jika skenario tersebut tidak berjalan dengan baik, maka nasib Sampdoria akan tergantung dari tim lain yang berada di bawahnya.

Walau pun tidak berhasil mendulang sisa poin sebanyak 13, Sampdoria bisa selamat  dari jurang degradasi jika tim-tim yang  ada di bawahnya juga gagal mendapatkan poin  maksimal. Akan tetapi jika tim-tim yang ada di bawah Sampdoria berhasil mendapatkan poin maksimal dan Sampdoria tidak berhasil mendulang sisa poin sebanyak 13, maka ada kemungkinan Sampdoria akan terperosok kembali terdegradasi ke Serie B.

Dalam hal ini, untuk mendulang minimal 13 poin Sampdoria harus memacu para pemainnya untuk tampil  prima dan produktif mencetak gol. Terutama penyerang gaek andalan mereka Fabio Quagliarella harus  diasah agar semakin tajam.

Pemain andalan mereka yang lain, yakni Manolo Gabbiadini dan Gaston Ramirez bisa dipacu juga untuk lebih produktif. Sementara ini Gabbiadini sudah memberikan kontribusi 9 gol dan Ramirez 7 gol.  

Apabila Fabio Quagliarella, Manolo Gabbiadini, dan Gaston Ramirez dalam kondisi on fire, maka kemenangan demi kemenangan akan lebih mudah didapatkan oleh Sampdoria. Sebaliknya jika ketiganya  mandul,  maka Sampdoria tidak  bisa berharap banyak untuk memperoleh kemenangan.

Sampdoria, bukanlah klub atau tim terburuk di Serie A musim ini. Bicara pantas dan tidak pantas, Sampdoria tidaklah cukup pantas untuk turun kasta ke Serie B. Sebab masih ada tim lain yang memang lebih layak untuk turun kasta ke Serie B dibandingkan Sampdoria.

Akan tetapi semua tergantung Sampdoria sendiri. Apakah masih ingin berkiprah di Serie  A atau ingin turun kasta kembali seperti musim  2011-2012 ? Sampdoria, tentukan pilihanmu !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun