Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Juventus Kalah Adu Penalti, Siapa Patut Disalahkan?

18 Juni 2020   09:39 Diperbarui: 18 Juni 2020   09:30 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi kemenangan pemain Napoli (kompas.com)

Para Juventini mungkin kecewa dengan hasil final Coppa Italia dini hari tadi, karena tim kesayangan mereka kalah dari Napoli di Stadion Olimpico, Roma. Padahal dalam pertandingan itu Juventus sedikit diunggulkan di atas Napoli. Tapi hasilnya justeru berbeda.

Dewi Fortuna  ternyata  lebih berpihak kepada Napoli, ketimbang Juventus. Walau pun  permainan Juventus tidak dalam performa terbaik, tapi totally bisa dikatakan masih lebih baik dari Napoli.

Kemenangan Napoli pun diraih bukan dari pertandingan normal 2 x 45 menit, tapi dari adu penalti.  Sebab kedua tim tidak mampu mencetak satu pun gol sepanjang  90 menit pertandingan. Peluang  mencetak gol memang sempat diciptakan oleh beberapa pemain kedua tim, tapi tak ada satu pun yang berbuah gol.  

Tidak seperti biasanya  dalam sebuah pertandingan final, ketika kedua tim bermain seri dalam waktu normal biasanya dilanjut dengan pertandingan tambahan 2 x 15  menit. Dalam final  Coppa Italia ini  tidak, tapi langsung dilakukan  adu penalti.

Dalam adu penalti tersebut, Juventus mendapat giliran pertama. Eksekutor pertama Juventus dipercayakan kepada bintang mereka asal Argentina, Paulo Dybala. Sayang, tendangan Dybala mampu dibaca dan diantisipasi dengan baik oleh penjaga gawang Napoli, Alex Meret. Juventus pun kehilangan satu gol.

Giliran Napoli. Eksekutor pertama Napoli, sang kapten Lorenzo Insigne sukses mengecoh penjaga gawang kawakan Juventus, Gianluigi Buffon. Insting Buffon kelihatan sudah berkurang, terbukti dengan melakukan kesalahan dalam membaca arah bola. Skor 1-0 untuk Napoli.

Juventus berharap kepada eksekutor kedua mereka, Danilo bisa menyamakan skor. Tetapi harapan Juventus kandas setelah tendangan Danilo melambung di atas mistar gawang Alex Meret. Nampaknya Danilo "grogi" karena tekanan ada dalam pundaknya.

Kemudian giliran Napoli lagi. Matteo Politano, eksekutor kedua mereka sukses  melakukan tugasnya dengan baik. Lagi-lagi  Buffon tidak mampu mengantisipasi tendangan  lawan dengan baik.  Skor 2-0 untuk Napoli.

Juventus semakin tertekan. Beruntung, eksekutor ketiga mereka pemain berpengalaman bek Leonardo Bonucci dengan tenang sukses mengecoh Alex Meret. Skor berubah menjadi 2-1 untuk Napoli.

Juventus berharap ekseskutor ketiga Napoli Nikola Maksimovic gagal menjalankan  tugasnya. Tapi harapan itu sia-sia. Nikola Maksimovic sukses memperlebar jarak Napoli dengan Juventus menjadi 3-1.

Aaron Ramsey, eksekutor keempat Juventus sempat memberi harapan dengan  mengubah skor menjadi 3-2. Ramsey sukses menjebol gawang Alex Meret.

Akan tetapi semua menjadi seperti tak berarti bagi Juventus ketika salah seorang pemain andalan Napoli, eksekutor keempatnya, Arek Milik tanpa kesulitan menjebol  gawang Gianluigi Buffon untuk keempat kalinya. Adu penalti pun berakhir. Walaupun  masih ada masing-masing satu penendang lagi, tidak dilakukan karena tak akan mempengaruhi hasil pertandingan.

Napoli pun sah menjadi juara Coppa Italia untuk ke-6 kalinya dengan kemenangan 4-2 atas Juventus melalui adu penalti. Sebaliknya bagi Juventus, dengan kekalahan itu mereka gagal mewujudkan ambisinya untuk bisa merengkuh Coppa Italia ke-14  kalinya.

Adakah sesuatu yang salah dari Juventus sehingga gagal memenangkan pertandingan melawan Napoli ? Siapa yang patut disalahkan dalam hal ini ?  

Kekalahan sudah terjadi dan tak mungkin bisa diubah menjadi kemenangan. Juventus tak perlu mencari "kambing hitam" dalam hal ini. Tak perlu mencari  siapa  pihak yang patut disalahkan.

Paulo Dybala dan Danilo mungkin merasa paling bersalah dalam hal ini karena gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Tetapi mereka juga tak perlu berlarut-larut merasa bersalah, sebab mereka melakukan tugas menjadi eksekutor tentu karena diinstruksikan oleh juru taktik mereka Maurizio Sarri. Mungkin akan lain ceritanya jika Dybala dan Danilo tidak  menjadi  eksekutor pertama dan eksekutor kedua.

Juventus  juga tak perlu menyalahkan kiper mereka Gianluigi Buffon karena tidak bisa menahan tendangan dari para eksekutor Napoli. Begitu pula Juventus tak perlu menyalahkan bintang mereka Cristiano Ronaldo yang tak mampu  mencetak gola dalam waktu normal 90 menit. Kalah dan menang merupakan sesuatu yang biasa dalam sebuah pertandingan.

Bisa jadi Juventus lebih unggul dari segi pemain dibanding Napoli. Tapi faktanya  Dewi Fortuna ternyata lebih berpihak kepada Napoli.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun