Kabar bergabungnya Timo Werner ke The Blues Chelsea tentu merupakan sebuah kejutan. Sebab selain karena Werner sendiri pernah menyatakan keengganannya merapat ke Stamford Bridge, klub yang selama ini sangat agresif memburu Werner bukanlah The  Blues Chelsea sendiri, melainkan The Reds Liverpool.
Keberhasilan Chelsea mendatangkan Werner dari RB Leipizig tidak terlepas dari faktor keberanian Chelsea menebus harga yang dibanderol RB Leipzig sebesar 60 juta Euro. Chelsea tidak banyak berpikir panjang tapi langsung mengambil keputusan dengan cepat, sementara Liverpool terlalu banyak kalkulasi mengenai harga Werner.
Selain itu, iming-iming Chelsea untuk menggaji tinggi Werner diyakini menjadi faktor berubahnya pikiran Werner. Kabarnya, di Chelsea Werner akan digaji sebesar 9,6 juta Pounds atau sebesar Rp. 168,9 miliar per tahun. Selain itu Werner juga akan mendapat gaji per pekan 200 ribu Pounds atau setara Rp. 3,1 miliar.
Chelsea berani dan cerdik karena bisa melihat celah "kelemahan" RB Leipzig dan Werner yang bisa ditembus dengan "senjata" Euro atau Poundsterling yang besar. Dan Chelsea memiliki "senjata" itu. Sementara Liverpool bukan tidak memiliki "senjata" itu, tapi "senjata" yang dimilikinya tidak sebanyak dan sebesar Chelsea.
Mahar cukup besar yang dikeluarkan Chelsea untuk menebus Werner dari Leipzig cukup sepadan jika dikomparasikan dengan kualitas Werner sendiri. Sebagai striker tajam, Werner diyakini bisa menambah performa lini depan Chelsea saat ini. Â
Pertanyaannya, apakah Werner akan semakin tajam di Chelsea, atau malah menjadi tumpul ? Hal ini merupakan sebuah tanda tanya besar. Sebab Chelsea selama ini tak jarang menjadi "kuburan" banyak striker tajam dan pemain hebat.
Beberapa nama striker top dan pemain hebat bisa diketengahkan sebagai bukti akan hal itu. Siapa yang tak kenal nama Fernando Torres ? Striker tajam timnas Spanyol berjuluk El-Nino itu mendadak "impoten" pasca pindah dari Liverpool.
Waktu itu, Chelsea tertarik membeli Torres dari Liverpool pada januari 2011 dengan harga sangat tinggi (sebesar 50 juta Pounsterling) karena performanya luar biasa. Tapi setelah beberapa kali diturunkan Chelsea, Torres tak kunjung mencetak gol. Kehebatan Torres di Liverpool seperti sirna setelah bermain di Chelsea.
Torres memang bertahan cukup lama di Chelsea. Tapi performa sebelum ke Chelsea tidak nampak lagi. Torres tampil angin-anginan.Â
Ada nama lain yang senasib dengan Torres. Dialah Romelu Lukaku. Waktu itu Lukaku muda masih berusia 18 tahun, tapi sudah menjelma menjadi striker tajam Anderlech dan timnas Belgia.
Performa ciamik Lukaku muda membuat banyak klub elit Eropa, termasuk Chelsea kepincut. Dan akhirnya Chelsea lah klub yang beruntung mendapatkan Lukaku. Chelsea menebus Lukaku dari Anderlecht pada Agustus 2011 dengan harga 15-20 juta Poundsterling, untuk melapis lini depan dan digadang-gadang sebagai suksesor Didier Drogba.
Akan tetapi setelah bergabung bersama Chelsea, performa Lukaku kurang menggembirakan. Ketajamannya waktu bermain di Anderlecht tidak terlalu kelihatan. Performanya cenderung menurun, atau paling tidak stagnan.
Lukaku bahkan harus bernasib menjadi pemain pinjaman. Lukaku dipinjamkan Chelsea ke beberapa klub Premier League lainnya, West Bromwich Albion dan Everton. Pada musim 2012-2013, Lukaku dipinjamkan ke West Bromwich Albion dan pada musim 2013-2014 dipinjamkan ke Everton. Â
Bermain di Everton  sebagai pemain pinjaman justeru performa Lukaku meningkat.  Hal itu membuat Everton tertarik mempermanenkan Lukaku.
Everton pun sepakat menebus harga Lukaku dari Chelsea walaupun dengan harga yang sangat mahal bagi ukuran Everton, yakni sebesar 28 juta Poundsterling. Lukaku menjadi pembelian termahal Everton saat itu.
Performa Lukaku yang cemerlang bersama Everton, menarik perhatian The Reds Devil  Manchester United. Manchester United  menyatakan tertarik dengan Lukaku. Bahkan Manchester United berani membayar mahal untuk Lukaku.
Pada Juli 2017, Manchester United resmi mendatangkan Lukaku dari Everton dengan mahar cukup besar, yakni sebesar 75 juta Poundsterling (Rp. 1,2 triliun). Hal itu menjadikan Lukaku sebagai pemain termahal kedua Manchester United setelah Paul Pogba. Â
Lukaku bermain cemerlang sebagai striker tajam di Everton dan Manchester United, tapi tidak ketika bermain di Chelsea. Bahkan di klubnya sekarang yakni Inter Milan, performa Lukaku sangat mengesankan.
Selain Fernando Torres dan Romelu Lukaku, ada beberapa pemain top lain yang ketajaman dan performanya mendadak menurun drastis ketika bermain bersama Chelsea.
Sebutlah nama Andriiy Shevchenko, Mateja Kezman, Radamel Falcao, Claudio Pizzaro, dan Mohammed Salah. Nama yang disebut terakhir, yakni Mohammed Salah adalah pemain yang paling menarik untuk dibahas. Hal itu karena yang bersangkutan sekarang masih aktif bermain bahkan menjadi pemain yang lebih top dari sebelumnya.Â
Sebagaimana terhadap Fernando Torres dan Romelu Lukaku, Mohammed salah adalah pemain yang sangat diinginkan oleh Chelsea waktu itu. Penampilan Mohammad salah yang gemilang bersama FC Basel di Liga Champion musim 2013/2014 membuat Chelsea tertarik.
Di semi final pertama Liga Champion musim 2013/2014, FC Basel sempat mengalahkan Chelsea dengan skor 2-1. Salah satu gol FC Basel waktu itu dicetak oleh Mohammed Salah.
Chelsea akhirnya berhasil melabuhkan Mohammed Salah dari FC Basel pada Januari 2014 dengan harga 11 juta Poundsterling. Keberhasilan Chelsea mendatangkan pemain berpaspor Mesir itu dari FC Basel dengan sendirinya memupus harapan Liverpool yang ngebet memburu pemain yang masih berusia 21 tahun waktu itu.
Bagaimana setelah Mohammed Salah bermain bersama Chelsea ? Nasibnya tak berbeda jauh dengan Romelu Lukaku. Performa Mohammed Salah tidak berkembang bersama Chelsea.
Seperti halnya Romelu Lukaku, Mohammed Salah malah menjadi pemain yang sering dipinjamkan. Hanya satu musim bermain bersama Chelsea, musim berikutnya Mohammed Salah  kemudian dipinjamkan Chelsea ke Fiorentina. Setelah itu Mohammed Salah  kemudian dipinjamkan ke klub Italia lainnya, AS Roma.
Pemain berpaspor Mesir itu menunjukkan kualitasnya di AS Roma, sehingga membuat klub itu mempermanenkan jasanya di jendela transfer musim panas 2016. Kegemilangan Mohammed Salah di AS Roma membuat Liverpool tertarik. Liverpool kemudian meminang Mohammed Salah dari AS Roma seharga 50 juta Poundsterling pada musim panas 2017.
Sebagaiman kita tahu, di Liverpool Mohammed Salah tampil sangat luar biasa. Ia menjadi idola baru para pendukung "Si Merah". Hal yang sangat kontradiksi dengan, ketika ia bermain di Chelsea.
Begitulah, ada banyak nama striker tajam dan pemain hebat yang harus menjadi "pelajaran" bagi Werner. Terutama Fernando Torres, Romelu Lukaku, dan Mohammed Salah. Jangan sampai nasib Werner di Chelsea sama seperti ketiga pemain itu dan beberapa nama lainnya yang telah disebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H