Mohon tunggu...
Wiwin Zein
Wiwin Zein Mohon Tunggu... Freelancer - Wisdom Lover

Tinggal di Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kompetisi Segera Bergulir, Beda Nasib Antara "Si Nyonya Tua" dengan "Si Merah"

3 Juni 2020   21:40 Diperbarui: 3 Juni 2020   21:44 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
facebook.com/Olympiacos FC

Serie A dan Premier League yang sempat tertunda karena pandemi Covid-19, kembali akan bergulir. Kabarnya Serie A akan memulai kembali kompetisi tanggal 13 Juni 2020, tetapi nampaknya akan bergeser ke tanggal 20 Juni 2020. Sementara Premier League hampir pasti akan memulai kompetisi lagi tanggal 17 juni 2020.

Serie A menyisakan pertandingan 12-13 pertandingan. Berarti laga sisa hampir sepertiga lagi dari jadwal keseluruhan kompetisi musim 2019/2020. Sedangkan Premier League menyisakan pertandingan lebih sedikit, yakni 9-10 laga sisa.

Persaingan klub-klub Serie A untuk merebut scudetto masih terbuka lebar. Secara matematis, masih ada 5-6 klub lagi yang bisa bersaing memperebutkan scudetto. Ada "Si Nyonya Tua" Juventus, Lazio, Inter Milan, Atalanta, dan AS Roma.

Sebenarnya Napoli dan AC Milan juga masih bisa dimasukan dalam daftar klub yang masih berpeluang meraih scudetto. Keduanya masih memiliki kemungkinan menjadi juara Serie A. Hanya saja, syarat bagi keduanya sangat berat.

Kedua tim itu bisa menjadi juara Serie A alias merebut scudetto, dengan syarat semua tim yang ada di atas mereka selalu kalah dalam setiap pertandingan sisa. Sebaliknya kedua tim itu selalu menang dalam setiap pertandingan sisa. Tetapi hal tersebut tentu merupakan sesuatu yang agak musykil, agak kurang masuk akal.

Sementara di Premier League, persaingan dalam perburuan gelar juara praktis hanya menyisakan dua klub saja, yaitu antara "Si Merah" Liverpool dengan "The Citizen" Manchester City. "Si Merah" Liverpool dalam hal ini hampir pasti juara. Sebab dengan dua kemenangan saja "Si Merah" sudah bisa merayakan pesta sebagai juara Premier League.

Peluang "The Citizen" Manchester City memang masih ada, tapi sangat kecil bak masuk ke lobang jarum. "The Citizen" Manchester City masih bisa juara Premier League dengan catatan harus memenangkan semua laga sisa dan di sisi lain "Si Merah" mengalami kekalahan di semua pertandingan sisa. Masalahnya apakah itu mungkin ?

Nampaknya hal tersebut merupakan sebuah keajaiban jika benar-benar terjadi. Sebab "Si Merah" Liverpool yang begitu superior di Premier League kurang masuk akal jika harus mengalami kekalahan beruntun dalam sembilan laga sisa. Sama kurang masuk akalnya dengan "The Citizen" Manchester City bisa menang dalam semua laga sisa.

Berbeda dengan "Si Merah" Liverpool di Premier League yang bisa dibilang aman, nasib "Si Nyonya Tua" Juventus di Serie A sama sekali jauh dari aman untuk menjadi jawara Serie A. Walaupun saa ini "Si Nyonya Tua" masih berada di puncak klasemen, tapi selisih nilai dengan klub di bawahnya sangat tipis.

"Si Nyonya Tua" hanya punya selisih 1 (satu) poin saja dengan tim di bawahnya Lazio, sembilan poin dengan Inter Milan, dan 15 poin dengan Atalanta. Artinya peluang "Si Nyonya Tua" untuk merebut scudetto masih sangat berat. 

Sangat mungkin dalam 12 laga sisa "Si Nyonya Tua" terpeleset. Kalau hal itu terjadi, artinya Lazio siap naik menggantikan posisi "Si Nyonya Tua" di puncak klasemen.

Tidak bisa tidak jika "Si Nyonya Tua" mau mempertahankan scudetto, konsistensi adalah kuncinya. "Si Nyonya Tua" harus bisa mengunci kemenangan dari setiap laga yang dijalani.

Puncak persaingan perebutan scudetto diprediksi terjadi pada laga ke-34 kala "Si Nyonya Tua" berhadapan dengan Lazio. Siapa yang menang dalam laga itu, kemungkinan besar dia lah yang akan menjadi jawara Serie A.

Persaingan klub-klub Serie A dalam memperebutkan jawara Serie A, dengan demikian akan lebih sengit dibandingkan dengan klub-klub Premier League yang sudah hampir pasti diketahui jawaranya, yaitu "Si Merah" Liverpool. Persaingan sengit klub-klub di Premier League justeru akan terjadi untuk memperebutkan jatah zona Liga Champions.

Klub-klub yang bersaing untuk memperebutkan zona itu di Premier League ada Leicester City, Chelsea, dan Manchester United. Sedangkan Manchester City sudah hampir pasti menyegel satu tempat untuk zona Liga Champion.

"Si Nyonya Tua" Juventus dan "Si Merah" Liverpool, keduanya sekarang sedang berada di puncak klasemen liga masing-masing. Hanya saja nasib mereka berdua agak berbeda. "Si Nyonya Tua" Juventus belum aman dan belum pasti menjadi jawara Serie A, sementara "Si Merah" Liverpool relatif aman dan hampir pasti menjadi jawara Premier League.

Kedua tim itu, yakni "Si Nyonya Tua" dan "Si Merah" juga merupakan "musuh" lama. Mereka berdua pernah bentrok dalam laga final Piala Champion tahun 1985 di Brussel, Belgia. Dalam laga final Piala Champion itu terjadi tragedi yang memilukan, yang dikenal dengan tragedi Heysel.

Sebelum kick-off laga final dimulai, para pendukung "Si Merah" yang dikenal sebagai Hooligan berbuat onar dengan menyerang pendukung "Si Nyonya Tua". Dinding pembatas Stadion Heysel runtuh dan menimpa ratusan orang.

Dalam peristiwa itu tercatat ada 39 orang yang meninggal dunia dan lebih dari 600 orang mengalami luka-luka. Akibat peristiwa itu, "Si Merah" dianggap bersalah. "Si Merah" dan tim-tim Inggris lainnya disanksi tidak boleh bertanding di kancah internasional selama 5 tahun.

Pertandingan final Piala Champion itu sendiri tetap dilangsungkan. Dalam final itu "Si Nyonya Tua" berhasil mengalahkan "Si merah" dengan skor tipis 1-0. Gol "Si Nyonya Tua" dicetak oleh pemain dan legenda Prancis, Michael Platini.

Dalam event Liga Champion (pengganti Piala Champion) tahun ini, sayang kedua klub tidak akan bisa bertemu di babak selanjutnya. Selain karena adanya pandemi Covid-19, sehingga Liga Champion dihentikan juga karena "Si Merah" sudah rontok oleh Athletico Madrid, dengan agregat 2-4.

Sementara nasib "Si Nyonya Tua" juga tidak jauh berbeda, karena di leg pertama babak 16 besar kalah 1-0 oleh Lyon. Sedangkan leg kedua babak 16 besar belum sempat dilangsungkan karena dibatalkan akibat adanya pandemi Covid-19.

Dalam hal ini "Si Nyonya Tua" masih memiliki kesempatan untuk melaju ke babak perempat final Liga Champion jika kompetisi dilanjutkan. Si Nyonya Tua" masih mungkin bisa membalas kekalahan 1-0 dari Lyon.

Jadi ulangan final 35 tahun yang lalu antara "Si Nyonya Tua" dengan "Si Merah" tak mungkin akan terjadi di Liga Champion tahun ini. Sebab salah satu dari mereka  sudah "masuk kotak".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun