Faktanya setelah para caleg berganti status menjadi aleg (anggota legislatif), mereka menjadi sedikit lupa dengan apa yang pernah disampaikannya waktu blusukan untuk mencari simpati dan meraih dukungan rakyat.
Tapi hal ini mungkin manusiawi, sebab para anggota DPR adalah manusia juga yang tidak luput dari salah dan lupa.
Najwa Shihab adalah satu dari sekian juta rakyat pemilih yang pernah memilih calon wakilnya di parlemen. Terlepas dari waktu Pemilu lalu itu Najwa memilih siapa, tapi sebagai rakyat pemilih ia memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi atau kritik sekali pun.
Dalam menerima aspirasi atau kritik dari rakyat pemilihnya, para anggota DPR juga tidak seharusnya baper atau bereaksi berlebihan. Seperti yang dilakukan beberapa anggota DPR yang disebut di atas, terutama Arteria Dahlan.
Tuntutan Arteria Dahlan untuk meminta maaf dan ancaman membawa Najwa Shihab ke jalur hukum merupakan reaksi yang sangat berlebihan. Lantas apakah Najwa Shihab harus meminta maaf kepada DPR seperti yang diminta Arteri Dahlan?
Sepertinya tidak, sebab Najwa Shihab tidak melakukan kesalahan apa pun. Melakukan permintaan maaf itu dilakukan jika seseorang memang melakukan suatu kesalahan. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H