Akibatnya banyak PNS yang gajinya hanya tersisa beberapa puluh ribu saja. Bahkan tidak sedikit pula yang minus. Sehingga untuk membayar cicilan ke bank, yang bersangkutan  harus nombok.
Banyak evidence yang bisa diketengahkan di sini. Tanpa menyebut nama, ada beberapa teman PNS yang memang seperti itu.
Seperti seorang teman yang berprofesi sebagai guru. Padahal ia sudah golongan IV. Â Tetapi karena gajinya sudah habis, maka tidak jarang ia mencari tambahan sampingan dengan menjadi tukang ojek "freelance".
Kemudian ada lagi seorang teman. Ia berprofesi sebagai seorang pelaksana di salah satu kementerian. Oleh karena gaji sudah habis sementara kebutuhan harus terpenuhi, ia jarang masuk  kerja dan mencari sampingan sebagai penjual cilok keliling.
Seorang teman PNS lain bahkan lebih tragis lagi. Ia sempat merasakan jeruji besi. Muasalnya karena terdesak kebutuhan ia menggelapkan mobil temannya, sehingga ia dilaporkan ke polisi.
Itulah beberapa evidence, yang membuktikan bahwa tidak selamanya menjadi PNS itu enak. Ada sisi lain yang memang tidak diketahui banyak orang.
Dengan demikian, enak atau tidak menjadi PNS merupakan sesuatu yang relatif. Â Tapi bisa jadi banyak enaknya. Sebab kasus PNS yang pilu seperti tadi hanya sebagian kecil saja.