Setelah selesai kuliah subuh, mereka para anak dan remaja akan menikmati suasana penuh keriangan dalam perjalanan pulang ke rumah masing-masing. Dalam perjalanan pulang, mereka bercengkrama dan bersenda gurau satu sama lain.Â
Tidak sedikit dari mereka setelah kuliah subuh selesai tidak langsung pulang, tapi duduk-duduk dulu di tempat yang nyaman. Suasana seperti tadi mungkin tidak akan terlihat pada bulan Ramadhan tahun ini.
Puncak ritual yang biasa dilakukan di ujung bulan Ramadhan adalah Shalat Idul Fitri. Pagi-pagi buta sebagian umat Islam mulai berdatangan menuju ke masjid-masjid atau tanah lapang untuk melaksanakan Shalat Idul Fitri.Â
Wajah-wajah ceria penuh maaf terpancar di wajah mereka. Mereka berderet rapi sesuai shaf (barisan) masing-masing seraya mengumandangkan takbir, tahlil, dan tahmid bersahutan dari satu tempat dengan tempat lain.
Sungguh terasa sejuk dan damai. Suasana seperti itu pun mungkin tidak akan bisa disaksikan pada bulan Ramadhan tahun ini. Semua itu karena keadaan sedang tidak normal, ada wabah yang luar biasa.
Suasana bulan Ramadhan tahun ini yang sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya tentu akan menimbulkan keharuan dan kesedihan bagi banyak umat Islam. Mungkin termasuk penulis sendiri.
Semoga kondisi ini  justru membuat kita termotivasi untuk meraih pahala sebanyak-banyaknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H