Beberapa saat lagi kita akan meninggalkan tahun 2019 untuk memulai kehidupan baru di tahun 2020. Semoga segala hal yang kurang baik atau segala hal yang membuat kehidupan kita terasa kurang nyaman di tahun 2019, tidak kita temui lagi di tahun berikutnya. Kita ingin di tahun yang baru kita menemukan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
Apa yang kita inginkan atau kita harapkan di tahun 2019 mungkin tidak semuanya bisa tercapai. Ada beberapa yang tidak tercapai. Tidak masalah. Tahun depan masih ada. Semoga di tahun mendatang sesuatu yang kita inginkan atau kita harapkan bisa tercapai.Â
Biarlah hal itu menjadi Utang Resolusi 2019 yang bisa dibayar di tahun berikutnya. Kegagalan bukanlah akhir segalanya.Â
Pepatah bijak mengatakan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Gagal tahun ini, tetapi tahun depan tidak lagi. Kita harus optimis bahwa selalu ada kesempatan jika kita mau berusaha.
Masa lalu tidak akan bisa ulangi, tetapi bisa kita jadikan pelajaran. Sehingga apa yang kurang di tahun 2019 bisa kita perbaiki di tahun mendatang. Kalau pun masa lalu tidak ada kekurangan tetap tidak boleh dijadikan fokus perhatian.Â
Masa lalu hanya sebatas "kaca spion". Hanya dilihat sewaktu-waktu saja, itu pun jika perlu. Hal yang harus dijadikan fokus perhatian atau proyeksi kehidupan tetaplah masa depan.
Salah satu masa depan kita semua adalah Indonesia yang lebih baik, indonesia yang aman, indonesia yang damai, Indonesia yang berkeadilan, dan Indonesia yang berkemakmuran.Â
Agar salah satu masa depan kita itu terwujud dan bisa berjalan sesuai harapan tentu kita sebagai warga negara dan warga masyarakat harus berupaya menjaga dan merawat masa depan kita sendiri.
Kita tentu berharap para pengelola negeri ini bisa lebih ikhlas dan profesional dalam mengelola negara. Sehingga mereka lebih fokus dan berorientasi kepada kepentingan rakyat, bukan mendahulukan kepentingan partai atau kelompok.
 Walau pun mereka berasal dari partai politik atau kelompok tertentu, tetapi diharapkan loyalitas mereka yang utama kepada rakyat. Sebab sejatinya mereka dipilih adalah untuk kepentingan rakyat.
Negara kita ini besar, kaya dengan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Tidak ada negara seperti Indonesia. Oleh karena itu menjadi rancu jika kekayaan yang dimiliki Indonesia tidak memiliki efek manfaat bagi rakyat. Bahkan menjadi ironis jika kemudian angka kemiskinan masih tinggi, tingkat pendidikan masih rendah, atau tingkat kesejahteraan menurun.
Indonesia harusnya malu oleh negara-negara kecil dan miskin sumber daya alam tapi kehidupan rakyatnya sejahtera. Seperti oleh Singapura dan Brunei Darussalam misalnya.Â
Kedua negara itu jelas tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Indonesia dari segi kekayaan sumber daya alam. Tetapi karena pengelolaan negaranya maksimal, maka kesejahteraan rakyatnya pun jauh meninggalkan kita.Â
Banyak kasus dan permasalahan masih melilit bangsa ini. Tugas pengelola negara  lah menyelesaikan semua itu. Tugas kita sebagai rakyat mendukung apa yang dilakukan oleh para pengelola negara.
Semoga di tahun 2020 kehidupan kita sebagai pribadi lebih baik lagi dari tahun sebelumnya. Begitu juga dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebab kualitas kehidupan pribadi yang baik jika tidak disokong oleh kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara yang juga baik, maka  efeknya akan kurang baik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H