Mohon tunggu...
Wiwik Windarti
Wiwik Windarti Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang Guru SD yang sudah mengajar selama 21 Tahun di SDN Gunungsari Kec. Dawarblandong kab. Mojokerto. Keinginan saya menulis di kompasiana ini karena saya melanjutkan kembali belajar di S2Pendidikan Dasar Universitas Surabaya. Banyak pengetahuan yang bisa saya pelajari dengan terus belajar dan menambah pengetahuan untuk terus bertumbuh sesuai dengan kodrat Zaman. Di kompasiana saya juga akan mendapatkan banyak pengetahuan yang sangat berguna bagi saya sebagai Guru untuk di terapkan di Sekolah Dasar.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apa Pentingnya Menganalisis Kebijakan di Sektor Pendidikan Dasar

9 November 2024   08:11 Diperbarui: 9 November 2024   08:16 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel ini di tulis Oleh : Wiwik Windarti (Mahasiswa S2 Pendidikan Dasar FIP Unesa),

Prof. Heru Subrata (Dosen 1 Unesa), Dr. Hitta Alfi Muhimmah (Dosen 2 Unesa)

SDN Gunungsari kec. Dawarblandong Kab. Mojokerto memiliki aset sumber daya manusia yang terdiri dari satu Kepala Sekolah, enam guru kelas dan dua guru mapel yang memiliki kualifikasi pendidikan SI dengan pengolaan manajemen kepemimpinan sebagai mitra sehingga perlu mengenal kebijakan di sektor Pendidikan Dasar yang memainkan peran krusial dalam membentuk masa depan bangsa. Kepala Sekolah memberikan landasan untuk membuat keputusan yang berbasis bukti dalam upaya memperbaiki sistem pendidikan di Sekolah Dasar. Tujuannya adalah : menganalisis kebijakan di sektor Pendidikan Dasar untuk memastikan akses, kualitas, relevansi, dan efisiensi pendidikan bagi seluruh peserta didik secara inklusif yang berkualitas bagi semua orang. Manfaat yang diperoleh dari kebijakan di sektor Pendidikan Dasar adalah mampu meningkatkan kualitas pendidikan , baik dalam hal kurikulum, metode pembelajaran, kualifikasi guru, serta fasilitas pendidikan.

Secara garis besar ruang lingkup manajemen sekolah secara yuridis dapat digambarkan sebagai berikut:

Rencana Program kerja meliputi :Visi Sekolah,Misi Sekolah,Tujan Sekolah,RKS/RKAS.

Pelaksanaaan Rencana Kerja meliputi : pedoman sekolah,struktur organisasi sekolah,pelaksanaan kegiatan sekolah,bidang kesiswaan,kurikulum dan kegiatan,bidang PTK,bidang sarpras,bidang keuangan dan pembiayaan,budaya dan lingkungan sekolah,peran serta masyarakat dan kemitraan sekolah.

Pengawasan dan Evaluasi : program Pengawasan,evaluasi diri,evaluasi dan pengembangan kurikulum,pendayagunaan PTK,akreditasi sekolah.

Kepemimpinan yaitu:sekolah di pimpin KS,KS di bantu WKS,WKS di pilih DP,kemampuan memimpin,tugas-tugas KS,KS dapat mendelegasikan wewenang kepada WKS sesuai bidangnya.

Menerapkan sistem informasi manajemen.

Untuk mengoptimalkan kebijakan di sektor Pendidikan Dasar, pemimpin pembelajaran harus menganalisis aspek-aspek kebijakan dan juga tantangan dalam implementasi kebijakan kepemimpinan di SD. Aspek-aspek kebijakan di sektor pendidikan dasar diantaranya :

Aksesibilitas Pendidikan : Kebijakan harus memastikan bahwa semua anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi atau geografis, memiliki akses yang setara ke pendidikan dasar. Ini termasuk pembangunan sekolah di daerah terpencil dan pemberian beasiswa bagi keluarga kurang mampu.

Infrastruktur Sekolah : Kebijakan harus mencakup perbaikan dan pemeliharaan fasilitas sekolah agar anak-anak dapat belajar di lingkungan yang aman dan nyaman. Ini termasuk penyediaan ruang kelas yang layak, perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas olahraga.

Kualitas Pengajaran : Standar kualitas pendidikan harus dijaga dengan memberikan pelatihan berkelanjutan kepada guru, meningkatkan kurikulum, dan menyediakan sumber daya pendidikan yang memadai. Penggunaan teknologi dalam pengajaran juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan.

Kesejahteraan Guru : Guru adalah pilar utama pendidikan, sehingga kesejahteraan mereka harus diperhatikan. Kebijakan yang baik harus mencakup peningkatan gaji guru, jaminan kesehatan, dan kesempatan untuk pengembangan profesional.

Kurikulum yang Relevan: Kurikulum pendidikan dasar harus dirancang sedemikian rupa agar relevan dengan kebutuhan zaman. Ini berarti memperkenalkan keterampilan abad ke-21 seperti literasi digital, pemikiran kritis, dan kemampuan berkomunikasi.

Partisipasi Orang Tua dan Komunitas: Kebijakan harus mendorong partisipasi aktif orang tua dan komunitas dalam proses pendidikan. Ini bisa melalui program berbasis komunitas yang mendukung pendidikan anak di rumah dan di sekolah.

Evaluasi dan Akuntabilitas: Sistem evaluasi yang transparan dan akuntabel perlu diterapkan untuk mengukur efektivitas kebijakan pendidikan dasar. Ini melibatkan pengawasan rutin dan laporan kemajuan yang dapat diakses oleh publik.

Inklusi Sosial dan Budaya : Aspek inklusi bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan pendidikan dasar menghormati keberagaman budaya, bahasa, dan kebutuhan khusus.

Sedangkan tantangan dalam mengimplementasikan kebijakan di Sekolah Dasar adalah keterbatasan sumber daya ,perubahan kebijakan pemerintah,kesenjangan kualitas pendidikan ,dan birokrasi yang kompleks.

Merujuk pada aspek-aspek kebijakan kepemimpinan dan juga tantangan di Sekolah Dasar maka seorang pemimpin pembelajaran perlu melakukan manajemen pendidikan yang menerapkan kepemimpinan transformasional yaitu mampu meningkatkan keterlibatan guru dalam pengambilan keputusan, meningkatkan motivasi, dan menciptakan budaya inovatif,perlu juga menerapkan kepemimpinan instruksional yaitu memiliki dampak langsung pada peningkatan mutu pembelajaran, sekaligus kepemimpinan partisipatif yaitu meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama terhadap sekolah,dan kepemimpinan berbasis nilai sangat relevan di SD karena masa ini merupakan waktu penting dalam pembentukan karakter siswa,dan kepemimpinan situasional efektif dalam menghadapi situasi yang beragam dan kompleks.

Mengkaji kebijakan penguatan pendidikan karakter untuk mewujudkan Pelajar Pancasila di Kurikulum Merdeka pendekatan pendidikan karakter dalam mewujudkan Pelajar Pancasila pada dasarnya adalah mendorong lahirnya manusia yang baik, yang memiliki enam ciri utama, yaitu bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global dengan harapan agar peserta didik memiliki kemampuan secara mandiri dalam meningkatkan, menggunakan pengetahuannya, mengkaji, dan meninternalisasi serta memersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia yang dapat diwujudkan dalam perilaku sehari-hari.( Ismail, S., Suhana, S., & Yuliati Zakiah, Q. 2021).

Dengan menganalisis dan memperbaiki area-area ini, kebijakan pendidikan dasar dapat lebih efektif dalam menciptakan generasi yang cerdas, kompeten, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun