Bagi yang masih bertanya apa itu "new normal"? Istilah ini muncul karena selama pandemi Covid-19 untuk menjaga diri agar tidak tertular virus korona, manusia di seluruh bumi memiliki kebiasaan baru yang dulu dianggap tidak normal tetapi sekarang harus dibiasakan. Karena sudah jamak diterapkan akhirnya di sebut suatu kenormalan baru, new normal. Kadang-kadang  adaptasi "new normal" didampingkan dengan protokol kesehatan atau protokol new normal. Apa saja itu? Menjaga jarak antar manusia 1 - 2 meter, tidak bersalaman (ini agak berat bagi orang Indonesia karena sepertinya bersalaman itu sudah mendarah daging, tetapi harus ditaati), memakai masker, sering mencuci tangan dengan sabun selama 30 detik dengan air yang mengalir dan apabila batuk menutup mulut dengan lengan (bukan dengan telapak tangan). Apabila sakit dengan gejala Covid-19 disarankan langsung memeriksakan diri ke rumah sakit yang di tunjuk. Apabila di tranportasi umum diminta tidak bercakap-cakap dengan orang asing (ini juga agak berat bagi orang Indonesia yang katanya memiliki kepribadian hangat dan suka mengobrol, tetapi tetap harus ditaati) dan dilarang menggunakan telepon seluler. Selalu membawa tisu basah, hand sanitaizer, membawa perlengkapan makan minum dan perlengkapan ibadah pribadi, membawa desinfektan bagi sopir ojek online dsb. Detail penerapan adaptasi protokol new normal bisa dilihat di situs Gugus Tugas Covid-19 atau Kementerian Kesehatan. Salam Sehat Selalu!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H