Mohon tunggu...
Wiwik Winarsih
Wiwik Winarsih Mohon Tunggu... Konsultan - Hati yang gembira adalah obat

Pekerja Lepas

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Mau "New Normal" Tapi...

3 Juni 2020   10:55 Diperbarui: 3 Juni 2020   10:59 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi yang masih bertanya apa itu "new normal"? Istilah ini muncul karena selama pandemi Covid-19 untuk menjaga diri agar tidak tertular virus korona, manusia di seluruh bumi memiliki kebiasaan baru yang dulu dianggap tidak normal tetapi sekarang harus dibiasakan. Karena sudah jamak diterapkan akhirnya di sebut suatu kenormalan baru, new normal. Kadang-kadang  adaptasi "new normal" didampingkan dengan protokol kesehatan atau protokol new normal. Apa saja itu? Menjaga jarak antar manusia 1 - 2 meter, tidak bersalaman (ini agak berat bagi orang Indonesia karena sepertinya bersalaman itu sudah mendarah daging, tetapi harus ditaati), memakai masker, sering mencuci tangan dengan sabun selama 30 detik dengan air yang mengalir dan apabila batuk menutup mulut dengan lengan (bukan dengan telapak tangan). Apabila sakit dengan gejala Covid-19 disarankan langsung memeriksakan diri ke rumah sakit yang di tunjuk. Apabila di tranportasi umum diminta tidak bercakap-cakap dengan orang asing (ini juga agak berat bagi orang Indonesia yang katanya memiliki kepribadian hangat dan suka mengobrol, tetapi tetap harus ditaati) dan dilarang menggunakan telepon seluler. Selalu membawa tisu basah, hand sanitaizer, membawa perlengkapan makan minum dan perlengkapan ibadah pribadi, membawa desinfektan bagi sopir ojek online dsb. Detail penerapan adaptasi protokol new normal bisa dilihat di situs Gugus Tugas Covid-19 atau Kementerian Kesehatan. Salam Sehat Selalu!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun