Mohon tunggu...
Wiwik Widhianingsih
Wiwik Widhianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pemburu Berita

Mahasiswi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Nature

Nasi Basi Jadi Pupuk Kompos Cair Ditangan Mahasiswa KKN-P UMSIDA Candipari

5 Maret 2022   10:56 Diperbarui: 5 Maret 2022   11:06 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bentuk Pupuk Kompos Cair

Pupuk merupakan hal terpenting dalam bercocok tanam, karena pupuk memberi pengaruh besar dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Memang banyak faktor yang mempengaruhi tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik atau tidak. Namun, pupuk memiliki arti tersendiri dalam proses penanaman tersebut. Banyak jenis pupuk yang ada dipasaran mulai dari pupuk organik ataupun pupuk kimia. Keduanya memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. tetapi sekarang ini banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan pupuk organik seperti pupuk kendang, pupuk kompos, pupuk cair, dan masih banyak lagi. Hal itu dikarenakan pupuk organik lebih ramah lingkungan dan juga memiliki kandungan unsur hara yang cukup lengkap baik makro ataupun mikro. Pupuk organik juga dikenal dapat memperbaiki struktur tanah.

Salah satu bentuk kegiatan dari Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Desa Candipari Kecamatan Porong yaitu membuat pupuk kompos dalam bentuk pupuk cair yang terbuat dari sisa nasi yang sering dianggap sebagai sampah ataupun limbah rumah tangga. Hal ini tercetus ketika melihat banyaknya limbah atau sampah rumah tangga berupa sisa nasi dari warga candipari. hamper setiap rumah memiliki limbah tersebut baik dari sisa nasi saat makan, nasi basi, atau nasi yang sudah kering. Kemudian kami mempunyai ide untuk memanfaatkan sisa nasi tersebut agar tidak hanya menjadi sampah tetapi dapat berguna dan memberi manfaat untuk kegiatan dirumah, terutama bagi ibu-ibu.

Bentuk Pupuk Kompos Cair
Bentuk Pupuk Kompos Cair
Namun penggunaan pupuk ini masih terbatas pada tanaman bunga saja, karena masih memerlukan kajian lebih lanjut mengenai kegunaannya pada tanaman lain. Hal ini juga bermanfat bagi ibu-ibu rumah tangga sebagai salah satu bentuk kegiatan edukasi bahwa limbah rumah tangga dapat dimanfaatkan untuk salah satu kegiatan favorit ibu-ibu yaitu menanam bunga. “Ide ini muncul saat kami memikirkan kenapa nasi sisa dibuang percuma, padahal bisa diolah menjadi barang bermanfaat. Salah satunya yaitu pupuk kompos cair”, ujar Reza selaku mahasiswa KKN. Kegiatan tersebut juga dapat menghemat pengeluaran karena tidak membeli pupuk untuk tanamannya melainkan membuatnya sendiri. Pembuatannya pun cukup mudah dan harganya juga ekonomis pasalnya kita hanya perlu mengeluarkan biaya untuk membeli gula merah saja. Alat dan Bahan yang digunakan antara lain nasi sisa atau nasi basi, air bersih, gula merah, wadah tertutup, baskom.

Pembuatan Pupuk
Pembuatan Pupuk

Pengirisan Gula Jawa
Pengirisan Gula Jawa

Cara pembuatannya cukup mudah masukkan nasi sisa kedalam wadah tertutup selama 2 hari, kemudian campurkan gula merah dan air secukupnya lalu masukkan kedalam nasi sisa yang telah didiamkan selama 2 hari tersebut. Langkah selanjutnya simpan kembali campuran nasi sisa dan larutan gula selama 2 hari, setelah itu barulah pupuk siap untuk digunakan. Tuangkan secukupnya pada tanaman dengan perbandingan 1:10 antara pupuk kompos cair dan air bersih. Pemberian pupuk dapat dilakukan seminggu sekali. Mengolah sampah rumah tangga selain dapat menghasilkan sesuatu yang baru, dapat pula mengurangi produksi sampah di dunia. Oleh karena itu, kami mahasiswa KKN-P 2022 Desa Candipari ingin berbagi pengetahuan pada masyarakat Candipari mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga dan memberi penyadaran bahwa tidak semua sampah atau limbah akan berkahir menjadi limbah juga.

Berita ini ditulis oleh:

Ainnia Dewi Oktaviah, Reza Tus Zahro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun