Pupuk merupakan hal terpenting dalam bercocok tanam, karena pupuk memberi pengaruh besar dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Memang banyak faktor yang mempengaruhi tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik atau tidak. Namun, pupuk memiliki arti tersendiri dalam proses penanaman tersebut. Banyak jenis pupuk yang ada dipasaran mulai dari pupuk organik ataupun pupuk kimia. Keduanya memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. tetapi sekarang ini banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan pupuk organik seperti pupuk kendang, pupuk kompos, pupuk cair, dan masih banyak lagi. Hal itu dikarenakan pupuk organik lebih ramah lingkungan dan juga memiliki kandungan unsur hara yang cukup lengkap baik makro ataupun mikro. Pupuk organik juga dikenal dapat memperbaiki struktur tanah.
Salah satu bentuk kegiatan dari Kuliah Kerja Nyata Pencerahan (KKN-P) Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Desa Candipari Kecamatan Porong yaitu membuat pupuk kompos dalam bentuk pupuk cair yang terbuat dari sisa nasi yang sering dianggap sebagai sampah ataupun limbah rumah tangga. Hal ini tercetus ketika melihat banyaknya limbah atau sampah rumah tangga berupa sisa nasi dari warga candipari. hamper setiap rumah memiliki limbah tersebut baik dari sisa nasi saat makan, nasi basi, atau nasi yang sudah kering. Kemudian kami mempunyai ide untuk memanfaatkan sisa nasi tersebut agar tidak hanya menjadi sampah tetapi dapat berguna dan memberi manfaat untuk kegiatan dirumah, terutama bagi ibu-ibu.
Cara pembuatannya cukup mudah masukkan nasi sisa kedalam wadah tertutup selama 2 hari, kemudian campurkan gula merah dan air secukupnya lalu masukkan kedalam nasi sisa yang telah didiamkan selama 2 hari tersebut. Langkah selanjutnya simpan kembali campuran nasi sisa dan larutan gula selama 2 hari, setelah itu barulah pupuk siap untuk digunakan. Tuangkan secukupnya pada tanaman dengan perbandingan 1:10 antara pupuk kompos cair dan air bersih. Pemberian pupuk dapat dilakukan seminggu sekali. Mengolah sampah rumah tangga selain dapat menghasilkan sesuatu yang baru, dapat pula mengurangi produksi sampah di dunia. Oleh karena itu, kami mahasiswa KKN-P 2022 Desa Candipari ingin berbagi pengetahuan pada masyarakat Candipari mengenai pemanfaatan limbah rumah tangga dan memberi penyadaran bahwa tidak semua sampah atau limbah akan berkahir menjadi limbah juga.
Berita ini ditulis oleh:
Ainnia Dewi Oktaviah, Reza Tus Zahro