Jika itu sebuah pilihan,
Dalam alam semesta yang tak terhingga,
Kita adalah arsitek mimpi,
Menyiapkan jalan dari harapan yang menyala.
Di bawah langit yang berwarna-warni,
Setiap bintang adalah kemungkinan,
Menggenggam cahaya dari ribuan tahun,
Menuntun kita dalam kegelapan yang tak berujung.
Mungkin kita memilih untuk terbang,
Melewati awan, menjelajahi langit,
Menari dengan angin,
Mengukir kisah di puncak tertinggi.
Atau mungkin kita ingin menapaki jalan setapak,
Mendengarkan desiran daun,
Menghirup aroma tanah basah,
Merayakan setiap detik dengan sederhana.
Di setiap langkah, ada pertanyaan,
Apakah ini yang kita inginkan?
Atau adakah jalan lain yang lebih baik,
Yang menunggu di ujung penantian?
Jika itu sebuah pilihan,
Bisa jadi kita memilih cinta,
Menghimpun rasa dalam pelukan hangat,
Membangun istana dari ketulusan hati.
Atau kita memilih kebebasan,
Melepaskan diri dari belenggu norma,
Menjadi diri sendiri, tanpa rasa takut,
Mengejar mimpi dengan semangat yang membara.
Di saat gelap, harapan mungkin redup,
Namun percayalah, cahaya selalu ada,
Dalam setiap goresan, dalam setiap lagu,
Ada cerita yang menanti untuk diceritakan.
Jika itu sebuah pilihan,
Biarkan hati yang berbicara,
Ikuti arus, sambil berani mengarungi,
Ombak kehidupan yang penuh misteri.
Dan ketika saatnya tiba,
Kita akan menatap hasil dari pilihan,
Sebuah perjalanan yang tak terduga,
Membawa kita pada keindahan yang nyata.
Jadi, jika itu sebuah pilihan,
Pilihlah dengan bijak dan penuh cinta,
Karena setiap pilihan adalah bagian dari kita,
Sebuah cerita yang takkan pernah pudar seiring waktu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H