Mohon tunggu...
Wiwik TriErnawati
Wiwik TriErnawati Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati masalah sosial

Penggerak Literasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Era Kesepian Digital, Mengatasi Keterasingan Dunia Yang Terhubung

17 September 2024   13:47 Diperbarui: 17 September 2024   14:08 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: gubukliterasi.com/

7. Jalan Menuju Keluar dari Kesepian Digital

Meskipun kesepian digital menjadi fenomena yang semakin umum, ada cara untuk mengatasi atau setidaknya menguranginya. Salah satunya adalah dengan menyadari pola penggunaan teknologi kita dan membatasi waktu yang kita habiskan di dunia maya. Ini bisa dimulai dengan menetapkan "digital detox" secara berkala, di mana kita benar-benar melepaskan diri dari perangkat dan aplikasi digital untuk sementara waktu.

Selain itu, kita juga perlu lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Daripada menggunakan platform ini sebagai alat untuk membandingkan diri dengan orang lain, kita bisa memanfaatkannya sebagai sarana untuk mempererat hubungan dengan teman atau keluarga. Memiliki percakapan yang lebih bermakna dan mendalam, baik secara online maupun offline, adalah cara lain untuk menciptakan ikatan sosial yang lebih nyata dan mengurangi kesepian.

Penutup

Kesepian digital adalah fenomena yang muncul sebagai efek samping dari revolusi teknologi yang membawa kita ke dalam dunia yang sangat terhubung. Meskipun smartphone, media sosial, dan pekerjaan jarak jauh menawarkan banyak keuntungan, mereka juga memicu isolasi sosial yang lebih besar. Di balik ilusi keterhubungan, kita mungkin berada di ujung kesepian yang lebih mendalam.

Untuk mencegah kita terjebak dalam kesepian digital, diperlukan kesadaran akan cara kita menggunakan teknologi. Dengan membatasi interaksi digital yang tidak bermakna dan memperbanyak pertemuan fisik atau percakapan mendalam, kita bisa menemukan kembali keintiman dan koneksi sosial yang sejati, sehingga teknologi tetap menjadi alat yang mendukung kehidupan, bukan yang merusaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun