Mohon tunggu...
Wiwik TriErnawati
Wiwik TriErnawati Mohon Tunggu... Guru - Pemerhati masalah sosial

Penggerak Literasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menentramkan Hati di Tengah Maraknya PHK: Menemukan Kedamaian dalam Ketidakpastian

10 September 2024   09:51 Diperbarui: 13 September 2024   08:54 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi PHK (THINKSTOCK via KOMPAS.com)

Situasi ekonomi yang tidak menentu, pandemi yang berkepanjangan, dan perubahan besar di dunia kerja telah menyebabkan banyak perusahaan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kondisi ini menimbulkan kecemasan bagi para pekerja yang kehilangan mata pencaharian, serta kekhawatiran bagi mereka yang masih mempertahankan pekerjaan tetapi merasa rentan.

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di tengah gejolak perekonomian global. Perusahaan-perusahaan teknologi di dalam negeri, yang terbaru Ruangguru hingga GoTo pun menambah panjang daftar perusahaan yang menempuh PHK.

Nama besar lain, Zenius juga sudah melakukan PHK terhadap ratusan karyawannya sebelumnya. Startup edukasi tersebut melakukan PHK di tahun 2022 . 

Sedangkan data yang dikutip dari beberapa sumber, tercatat, selama periode Januari-Agustus 2024, total 46.240 pegawai menjadi korban PHK agar bisa beradaptasi dengan dinamisnya kondisi yang memengaruhi industri.

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah mimpi buruk bagi setiap pekerja di berbagai sektor terutama dalam beberapa tahun terakhir.

Fenomena ini, dipicu oleh kombinasi berbagai faktor seperti krisis ekonomi global, pandemi COVID-19, dan disrupsi digital, tidak hanya mempengaruhi aspek finansial seseorang, tetapi juga berdampak besar pada kesehatan mental dan emosional. 

Bagi sebagian orang, PHK datang tiba-tiba tanpa peringatan, sementara bagi yang lain, situasi ini terasa seperti ancaman yang terus menghantui setiap hari. 

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, semakin banyak pekerja harus menghadapi kenyataan pahit kehilangan pekerjaan.

Situasi ini tak hanya menimbulkan ketakutan akan masa depan finansial, tetapi juga mengganggu stabilitas emosional dan mental.

Namun, di tengah kesulitan ini, masih ada jalan untuk menemukan ketenangan batin dan, bahkan, peluang baru yang bisa membawa kita ke arah yang lebih baik.

1. Penerimaan Sebagai Langkah Awal

Bagi banyak orang, reaksi pertama terhadap PHK adalah syok, kebingungan, dan ketidakpercayaan. Ini adalah reaksi yang sangat wajar.

Namun, untuk menentramkan hati, langkah pertama adalah menghadapi kenyataan ini dengan tenang. Proses penerimaan adalah salah satu tahap terpenting dalam menghadapi situasi sulit seperti PHK. 

Penerimaan bukan berarti menyerah pada keadaan, tetapi lebih kepada pengakuan bahwa situasi ini adalah bagian dari kenyataan hidup yang harus dihadapi.

Dalam psikologi, dikenal istilah "radical acceptance", yaitu menerima keadaan tanpa syarat. Dengan menerima kenyataan ini, kita bisa mengurangi perlawanan internal yang hanya akan menambah penderitaan.

Penolakan terhadap kenyataan, walaupun manusiawi, sering kali hanya memperpanjang rasa sakit. Setelah menerima, barulah kita bisa mulai berpikir secara lebih jernih mengenai langkah-langkah selanjutnya.

Contoh Penerimaan Positif:

  • Banyak orang yang setelah menerima kenyataan PHK, menemukan bahwa ini adalah momen untuk melakukan refleksi diri dan mengevaluasi karir mereka secara mendalam. Beberapa bahkan menemukan panggilan baru yang sebelumnya tak pernah terpikirkan.

2. Membangun Harapan yang Berakar pada Realitas

Meskipun masa depan mungkin terasa tidak pasti, penting untuk tetap memupuk harapan. Menghadapi tantangan dengan optimisme membantu kita melihat peluang di balik kesulitan. Mengetahui bahwa setiap krisis sering kali memunculkan inovasi dan pertumbuhan baru bisa menjadi pengingat bahwa masa-masa sulit tidak akan berlangsung selamanya.

Harapan adalah pilar utama yang menopang kehidupan kita di saat-saat terberat. Namun, harapan yang tak berdasar bisa berakhir dengan kekecewaan yang lebih dalam.

Maka, penting untuk membangun harapan yang realistis. Mulailah dengan merencanakan langkah-langkah kecil yang bisa diambil untuk masa depan.

Misalnya, mengevaluasi pasar kerja saat ini, mempelajari keterampilan baru yang relevan dengan industri yang berkembang, atau bahkan menjelajahi peluang usaha kecil yang bisa dilakukan dari rumah.

Optimisme yang Terarah:

  • Optimisme yang sehat adalah tentang memfokuskan energi pada hal-hal yang bisa dikendalikan. Kita mungkin tidak bisa mengontrol kapan ekonomi pulih sepenuhnya, tetapi kita bisa mengontrol apa yang kita pelajari dan bagaimana kita menyiapkan diri untuk tantangan masa depan.

3. Manajemen Emosi dan Kesehatan Mental

Perasaan takut, cemas, dan marah sangat wajar dirasakan saat menghadapi PHK. Namun, penting untuk tidak terjebak dalam emosi negatif ini.

Mengelola emosi dengan bijak melalui praktik mindfulness, meditasi, atau berbicara dengan orang yang dipercaya dapat membantu melepaskan ketegangan batin.

Menghadapi PHK bisa memicu berbagai reaksi emosional seperti kemarahan, ketakutan, kesedihan, dan keputusasaan.

Salah satu cara menenangkan diri adalah dengan memahami bahwa perasaan-perasaan ini adalah reaksi yang wajar. Praktik mindfulness atau kesadaran penuh bisa sangat membantu dalam menjaga keseimbangan emosi.

Dengan mindfulness, kita diajarkan untuk fokus pada saat ini, merasakan emosi tanpa menilai, dan melepaskannya dengan cara yang sehat.

Teknik Relaksasi yang Bisa Dilakukan:

  • Meditasi: Dedikasikan waktu 10-15 menit sehari untuk meditasi pernapasan, di mana fokus utama adalah menarik napas dalam-dalam dan melepaskannya secara perlahan.
  • Olahraga Ringan: Aktivitas fisik, seperti berjalan kaki atau yoga, dapat membantu melepaskan hormon endorfin yang berfungsi sebagai "obat alami" untuk meningkatkan suasana hati.

4. Peluang dalam Masa Krisis: Belajar dan Berkembang

PHK bisa menjadi peluang untuk memperkaya diri dengan keterampilan baru. Alih-alih terpuruk dalam rasa putus asa, gunakan waktu ini untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian yang relevan dengan kebutuhan industri. Dengan begitu, ketika kesempatan datang, kita lebih siap untuk mengambilnya.

Saat kita dihadapkan pada kenyataan kehilangan pekerjaan, kita bisa memanfaatkan momen ini sebagai kesempatan untuk meningkatkan diri.

Dunia kerja saat ini sangat dinamis dan membutuhkan keterampilan yang terus berkembang. Mengikuti kursus online, webinar, atau pelatihan keterampilan baru bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan nilai diri di pasar kerja.

Tren Keterampilan yang Dibutuhkan Saat Ini:

  • Keterampilan Digital: Dalam era disrupsi teknologi, keterampilan seperti pengembangan website, pemasaran digital, analisis data, dan manajemen media sosial sangat dicari.
  • Soft Skills: Kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan adaptabilitas tetap menjadi atribut yang penting bagi perusahaan dalam merekrut karyawan.

5. Dukungan Sosial: Tidak Perlu Melalui Ini Sendirian

Tidak ada yang harus menghadapi masa-masa sulit sendirian. Berbicara dengan keluarga, teman, atau komunitas bisa membantu kita merasa didukung dan lebih kuat dalam menghadapi situasi ini. Dukungan sosial adalah salah satu faktor penting dalam menjaga kesehatan mental di masa-masa krisis.

Salah satu cara yang paling efektif untuk menenangkan hati di tengah ketidakpastian adalah dengan mencari dukungan sosial. Banyak penelitian menunjukkan bahwa memiliki jaringan dukungan yang kuat, baik dari keluarga, teman, atau komunitas, dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan. Bahkan sekedar berbicara dengan seseorang yang peduli bisa membuat perbedaan besar dalam perasaan kita.

Tips Membangun Dukungan Sosial:

  • Bicarakan Perasaan: Jangan takut untuk membuka diri kepada orang-orang terdekat tentang perasaan dan kekhawatiran Anda. Hal ini bisa meringankan beban yang Anda rasakan.
  • Bergabung dengan Komunitas: Bergabung dengan komunitas atau kelompok yang memiliki pengalaman serupa, seperti kelompok pekerja yang sedang mencari pekerjaan atau komunitas yang fokus pada kesehatan mental, bisa memberikan dukungan yang dibutuhkan.

6. Memperkuat Iman dan Spiritualitas sebagai Sumber Kedamaian

Bagi sebagian orang, memperdalam keimanan dan spiritualitas dapat memberikan ketenangan di tengah ketidakpastian. Doa, ibadah, atau aktivitas spiritual lainnya bisa memberikan kedamaian batin dan membantu menghadapi masa sulit dengan lebih tegar.

Banyak orang menemukan ketenangan melalui keimanan dan praktik spiritual. Agama dan spiritualitas sering kali memberikan kerangka pandang yang lebih besar tentang makna hidup dan penderitaan, sehingga seseorang dapat melihat krisis sebagai bagian dari perjalanan hidup yang membawa pertumbuhan dan kedewasaan batin.

Contoh Praktik Spiritualitas yang Menenangkan:

  • Doa dan Ibadah: Doa atau meditasi harian dapat memberikan ketenangan batin yang mendalam. Ini adalah momen untuk merenung dan menyerahkan kekhawatiran pada kekuatan yang lebih besar.
  • Kontemplasi: Merenungkan makna hidup dan tujuan di balik setiap peristiwa bisa memberikan perspektif yang lebih luas dan lebih dalam tentang tantangan yang kita hadapi.

7. Menyusun Rencana Aksi untuk Masa Depan

Setelah melalui tahap penerimaan dan menenangkan hati, langkah berikutnya adalah menyusun rencana aksi untuk masa depan. PHK mungkin merupakan akhir dari satu babak, tetapi juga bisa menjadi awal dari babak baru yang lebih cerah.

Buatlah daftar langkah-langkah praktis yang bisa dilakukan, seperti menyesuaikan CV, mengembangkan portofolio online, atau mulai mencari peluang di industri lain.

Langkah-Langkah Praktis:

  • Evaluasi Situasi Finansial: Lakukan peninjauan mendalam terhadap keuangan pribadi. Mengatur anggaran dengan bijak dapat membantu mengurangi stres selama masa transisi ini.
  • Penyesuaian Gaya Hidup: Jika perlu, lakukan penyesuaian gaya hidup untuk menekan pengeluaran. Ini bisa berupa penundaan pembelian yang tidak mendesak atau memilih solusi hemat untuk kebutuhan sehari-hari.

Penutup: Menemukan Kekuatan dalam Diri Sendiri

PHK adalah peristiwa yang sulit dan penuh tantangan, tetapi tidak berarti akhir dari segalanya. Dengan sikap yang positif, dukungan sosial, dan tekad untuk terus berkembang, kita dapat menemukan kedamaian di tengah badai dan bangkit lebih kuat dari sebelumnya.

Menghadapi PHK adalah pengalaman yang sangat menantang, tetapi ini juga bisa menjadi peluang untuk menemukan kekuatan dalam diri sendiri yang mungkin belum pernah kita sadari. 

Dengan sikap penerimaan, optimisme yang realistis, manajemen emosi yang baik, serta dukungan sosial dan spiritual yang kuat, kita bisa melalui masa sulit ini dengan lebih tegar dan lebih bijak.

Yang terpenting adalah percaya bahwa setiap tantangan akan membawa peluang baru, dan ketenangan hati adalah kunci untuk melangkah maju dengan percaya diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun