Salah satu kegiatan ritual yang tiap tahun dilakukan oleh pihak sekolah dalam mempersiapkan siswa-siswinya untuk all out menghadapi ujian sekolah (USP-BKS) pada saat ini dan UNBK pada bulan depan adalah dengan mengadakan kegiatan Parenting Education yang dihadiri oleh salah satu orang tua murid dan siswa-siswinya yang bersangkutan. Tujuan diadakannya kegiatan tersebut sebenarnya untuk mempersiapkan mental peserta didik sebelum menuju medan perang ujian.
Kegiatan positif belum tentu mendapat respon positif juga dari pihak peserta didik maupun orang tuanya, karena kenyataan yang ada ketika kegiatan tersebut dilaksanakan, animo kehadiran mereka dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Kenyataan yang tidak menggembirakan seperti itu tentu saja menyedihkan, karena apa yang diharapkan pihak sekolah dalam mengadakan kegiatan tersebut sebagai salah satu cara untuk memotivasi peserta didik khususnya dalam mempersiapkan mental mereka tetapi peserta didik tidak ambil perduli untuk datang ke acara tersebut.
Jika dilihat dari tujuan dari Parenting Education dengan mendatangkan seorang motivator salah satunya adalah meningkatkan pengetahuan serta ketrampilan orang tua dalam melaksanakan pengasuhan yang baik agar anak memiliki kepribadian yang baik. Serta mempertemukan kepentingan dan keinginan pihak keluarga dan sekolah, agar pendidikan karakter di sekolah dapat dikembangkan di rumah.Â
Selain tujuan tersebut ada sentuhan afektif  yang dimasukkan dalam materi parenting education yaitu dimana ada sesi dimana antara orang tua dan anak saling menyadari kesalahan masing-masing dan saling memaafkan. Sesi ini paling sangat dinantikan dan mengharukan karena terdengar suara tangisan antara orang tua dan anak. Sentuhan ini bertujuan agar orang tua memberikan keridhoaan putra-putrinya untuk mendoakan kesuksesan mengikuti ujian.
Manfaat dari parenting education sebenarnya banyak hal positif yang bisa diambil baik oleh orang tua maupun peserta didik. Namun kegiatan tersebut pada akhirnya berdampak atau tidaknya terhadap peserta didik, masih merupakan tanda tanya besar. Harapan dari kegiatan positif ini dapat menjadi kegiatan rutin sekolah yang terus berlanjut dengan animo peserta didik yang makin meningkat. Semangat dari para pendidik untuk terus mengadakan kegiatan ini juga terus meningkat. Pada akhirnya semangat terus mengiatkan pendidikan kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H