Mohon tunggu...
wiwiksribudiati
wiwiksribudiati Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Inggris

Menyukai sastra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membangun Motivasi Siswa: Penerapan Teori Operant Conditioning dalam Pembelajaran

21 Januari 2025   07:56 Diperbarui: 21 Januari 2025   07:56 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbeda dengan penguatan negatif, hukuman akan menghasilkan penekanan atau pengurangan pada respon atau tingkah laku karena konsekuensinya. Pada teori operant conditioning, hukuman dapat berupa pemberian stimulus yang tidak menyenangkan (presentation punishment) dan menghilangkan konsekuensi yang menyenangkan (removal punishment).

Apabila diaplikasikan dalam teori pembelajaran, maka teori operant conditioning adalah proses belajar dengan mengendalikan semua respons, kemudian disesuaikan dengan konsekuensi. Dengan demikian, individu akan cenderung mengulang respons-respons yang diikuti oleh penguatan. Proses belajar yang baik akan terjadi jika pendidik mampu mengendalikan seluruh respons yang muncul dari siswa selaku subjek didik, kemudian memberikan penguatannya supaya mereka mampu mencapai tujuan belajar. Pembentukan perubahan perilaku ini harus dilakukan secara berulang-ulang agar benar-benar membentuk suatu kebiasaan.

Penerapan dalam Pembelajaran

Penerapan teori operant conditioning dalam pembelajaran dapat berupa pemberian penguatan dan hukuman. Penguatan positif berupa reward atau penghargaan akan berdampak positif bagi siswa, antara lain menimbulkan respon positif, menciptakan kebiasaan untuk terus melakukan pekerjaan, serta menimbulkan perasaan senang karena mendapat imbalan ketika melakukan pekerjaan. Sedangkan pemberian hukuman atau sanksi kepada subjek didik bertujuan untuk mencegah tingkah laku yang tidak diinginkan. Hukuman yang diberikan haruslah untuk meluruskan tingkah laku siswa, bersifat edukatif, dan proporsional (Arifin dan Humaedah, 2021). Berikut beberapa contoh penerapan teori belajar operant conditioning dalam pembelajaran yang dapat dilakukan pendidik:

1. Pemberian reward berupa pujian, hadiah, atau penghargaan.

Pendidik dapat memberikan reward secara verbal melalui pujian atau non verbal berupa hadiah pada peserta didik yang menunjukkan perilaku atau pencapaian yang baik. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi untuk terus belajar. Pendidik juga dapat memberikan ucapan seperti “semangat, hebat, bagus sekali,” tulisan, gambar, atau simbol-simbol seperti emoji senyum, jempol atau bintang. Pendidik juga dapat memberikan poin atau sticker pada peserta didik yang dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Hal ini dapat mendorong peserta didik yang lain untuk melakukan hal yang sama.

2. Penguatan Negatif

Pendidik dapat memberikan teguran atau tidak memberikan hadiah kepada peserta didik yang tidak atau belum menunjukkan perilaku yang diinginkan sehingga peserta didik tersebut akan termotivasi untuk terus belajar dan meningkatkan kemampuannya. Pendidik juga dapat memberikan pengurangan tugas pada peserta didik yang telah menunjukkan perilaku yang sesuai.

3. Hukuman (presentation punishment)

Hukuman diberikan untuk mengatasi perilaku yang tidak diinginkan. Pemberian hukuman dapat diberikan sebagai alternatif terakhir. Terhadap peserta didik yang menunjukkan perilaku yang tidak sesuai, pendidik dapat memberikan hukuman berupa pengurangan nilai atau pemberian tugas tambahan sebagai konsekuensinya. Dengan pemberian hukuman ini diharapkan peserta didik tidak mengulangi perilakunya.

4. Pemadaman (removal punishment)

Pemadaman dapat dilakukan dengan cara tidak memberikan penguatan maupun hukuman sehingga perilaku yang tidak diinginkan lambat laun akan berkurang. Sebagai contoh, ketika ada peserta didik yang berbicara di luar konteks pembelajaran, pendidik tidak memberikan respon atau mengabaikannya dan tetap fokus pada peserta didik lain yang terlibat aktif.

Kesimpulan

Konsep operant conditioning dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang termasuk dalam kegiatan pembelajaran. Pemberian penguatan yang efektif dapat membentuk dan meningkatkan perilaku siswa. Penguatan positif yang dilakukan melalui pemberian imbalan untuk perilaku yang diinginkan, dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar. Sementara itu, penguatan negatif dapat membantu mereka menghindari perilaku yang tidak diinginkan dengan menghilangkan konsekuensi yang tidak menyenangkan. Penerapan teori ini dalam lingkungan belajar dapat menciptakan suasana yang mendorong siswa untuk berpartisipasi secara lebih aktif dan berusaha lebih keras dalam kegiatan belajarnya.

REFERENSI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun