Di dunia pendidikan, setiap peserta didik memiliki karakteristik dalam belajar. Karakteristik tersebut menuntut adanya pendekatan dalam pembelajaran yang fleksibel dan adaptif bagi siswa. Diharapkan pembelajaran yang fleksibel tersebut dapat berjalan efektif dan meningkatkan potensi dan memenuhi kebutuhan siswa. Salah satu pendekatan yang relevan dan semakin banyak digunakan yaitu pembelajaran berdiferensiasi.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan belajar semua siswa dengan cara yang berbeda, tergantung pada karakteristik dan kemampuan mereka. Penerapan pembelajaran terdiferensiasi semakin penting dalam pendidikan Indonesia, seiring dengan upaya peningkatan mutu pendidikan dan pengurangan kesenjangan hasil belajar siswa. Dalam penelitian yang dilakukan (Syarifuddin & Nurmi, 2022), didapatkan peningkatan hasil belajar siswa sebesar 27.59% dari siklus I ke siklus II dari proses pembelajaran dengan penerapan pembelajaran berdiferensiasi yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Wera yang diikuti oleh 29 orang siswa di kelas IX-3 semester genap tahun pelajaran 2021/2022. Ketuntasan klasikal yang diperoleh pada siklus I sebesar 62.07% dan siklus II sebesar 89.66%. Oleh karena itu, penerapan pembelajaran berdiferensiasi terhadap mata pelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui pengklasifikasian kemampuan siswa, menggunakan pengembangan materi yang bervariasi sesuai kemampuan siswa, dan melakukan pendekatan secara individu.
Penelitian lain oleh (Aprima & Sari, 2022) juga menjelaskan bahwa penerapan pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran matematika SD dinilai sangat efektif, hal ini ditunjukkan pada peningkatan pemahaman pada setiap indikator yang telah diujikan. Pembelajaran berdiferensiasi juga dinilai lebih menarik dibandingkan dengan pembelajaran yang lain karena dalam proses pembelajaran berdiferensiasi proses disajikan banyak media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan gaya belajar setiap siswa, sehingga siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Penerapan pembelajaran berdiferensiasi pada mata pelajaran materi penyajian data yang dilakukan oleh (Sinaga et al., 2023) juga dinilai sangat efektif. Hal ini ditunjukkan pada peningkatan pemahaman pada setiap indikator yang telah diujikan, pembelajaran berdiferensiasi juga dinilai lebih menarik dibandingkan dengan pembelajaran yang lain karena dalam proses pembelajaran berdiferensiasi proses disajikan banyak media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan gaya belajar setiap siswa, sehingga siswa lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran. Ketiga penelitian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran berdiferensiasi yang diterapkan di sekolah, baik di tingkat SD maupun SMP, dinilai sangat efektif dan menarik. Pendekatan ini terbukti meningkatkan pemahaman serta hasil belajar siswa.
Penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi menjadi penting untuk melihat dampaknya terhadap kemampuan numerasi siswa. Sebuah penelitian yang dilakukan di salah satu sekolah menengah pertama (SMP) swasta di kota semarang. Penelitian ini melibatkan 25 siswa kelas VIII. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu observasi dan wawancara kepada siswa dan guru mata pelajaran matematika. Dari hasil penelitian yang telah  dilaksanakan didapat hasil sebagai berikut pada 4 aspek pembelajaran berdiferensiasi;
1. Diferensiasi Konten
Materi yang disampaikan guru sudah menarik, namun di beberapa kesempatan siswa tidak menikmati proses pembelajaran karena menurut mereka guru terlalu monoton dalam menyampaikan materi. Variasi materi yang diberikan guru juga sudah variatif . Materi yang disajikan sudah dikaitkan dengan lingkungan sekitar siswa.
2. Diferensiasi Produk
Dalam penugasan, guru langsung menentukan tugas apa yang harus diselesaikan siswa. Tugas tersebut dikerjakan secara individu maupun kelompok, sesuai dengan arahan guru. Misalnya laporan, presentasi, atau video.
3. Diferensiasi Proses
Guru tidak terlalu memfokuskan kepada gaya belajar siswa, tetapi lebih fokus kepada bagaimana siswa senang untuk belajar. Guru merasa kewalahan jika harus memfasilitasi setiap gaya belajar anak, sehingga dibuat lebih variatif. Â Guru sudah memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, namun dibeberapa kesempatan siswa merasa tidak menikmati pembelajaran dengan menggunakan teknologi. Misalnya video dengan durasi lama.
4. Diferensiasi Lingkungan
Guru memberikan apresiasi untuk siswa. Kedekatan personal dan emosional dilakukan guru kepada siswa. Siswa merasa nyaman dan aman dalam berdiskusi didalam kelas, karena lingkungan kelas yang mendukung. Penataan ruangan sudah baik dan nyaman, namun beberapa fasilitas masih kurang. Misalnya kurangnya kipas angin dan tidak tersedianya LCD disetiap kelas. Materi yang diberikan kepada siswa juga mudah di akses.
Penerapan pembelajaran berdiferensiasi di SMP Al Fattah menunjukkan potensi yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan numerasi siswa, meskipun masih terdapat tantangan dalam implementasinya, seperti kurangnya variasi dalam penyampaian materi oleh guru dan kurangnya perhatian terhadap berbagai gaya belajar siswa; penelitian menunjukkan bahwa meskipun materi yang disampaikan sudah variatif dan relevan dengan lingkungan siswa, guru perlu lebih fleksibel dalam menentukan tugas dan memanfaatkan teknologi secara efektif untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih menarik dan menyenangkan, serta meningkatkan fasilitas belajar agar mendukung proses pembelajaran yang optimal.
Hasil penelitian mengenai penerapan pembelajaran berdiferensiasi di SMP Al Fattah menunjukkan perlunya pihak sekolah meningkatkan pelatihan bagi guru untuk mengimplementasikan pendekatan ini secara lebih efektif. Guru perlu diberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang cara mengakomodasi berbagai gaya belajar siswa dan menciptakan variasi dalam penyampaian materi agar tidak monoton. Selain itu, penting untuk memperbaiki fasilitas belajar, seperti penyediaan alat bantu mengajar yang memadai, guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan mendukung. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan pembelajaran berdiferensiasi dapat berjalan lebih optimal dan memberikan dampak positif terhadap kemampuan numerasi siswa.
Mata Kuliah : Problematika Pembelajaran Matematika
Dosen Pegampu : Dr. Hevy Risqi Maharani, S.Pd., M.Pd.
Disusun oleh:
1. Amalia Putri (34202100019)
2. Dora Anggraini (34202100025)
3. Dea Mutiara Amelia (34202200014)
4. Nathania Eka Salsabilla (34202200020)
5. Rifa khoirun nisa' (34202200037)
6. Wiwik Kuswijayanti (34202200040)
Program Studi Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Sultan Agung
Daftar Pustaka
Aprima, D., & Sari, S. (2022). Analisis Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Pelajaran Matematika SD. Cendikia: Media Jurnal Ilmiah Pendidikan, 13 (1)(1), 95--101.
Sinaga, C. H., Hutauruk, A., Simanjuntak, R. M., & Panjaitan, S. (2023). Pembelajaran Berdiferensiasi Materi Analisis Data SMPN 4 Tanjung Morawa. Jurnal Lentera Pendidikan Pusat Penelitian LPPM UM METRO, 8(1), 97--105.
Syarifuddin, S., & Nurmi, N. (2022). Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IX Semester Genap SMP Negeri 1 Wera Tahun Pelajaran 2021/2022. JagoMIPA: Jurnal Pendidikan Matematika Dan IPA, 2(2), 35--44. https://doi.org/10.53299/jagomipa.v2i2.184
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H