Mohon tunggu...
Wiwik Kurniyati
Wiwik Kurniyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bachelor Student of Elementary School Teacher Education, Jambi University

A long life learner

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keterampilan Dasar IPS dengan Pendekatan Saintifik

1 Desember 2023   11:14 Diperbarui: 1 Desember 2023   13:25 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendahuluan

Pembelajaran saintifik tidak hanya menganggap hasil belajar sebagai hasil akhir saja. Proses pembelajaran dinilai sangat penting. Jadi pembelajaran santifik menekankan pada keterampilan proses. 

Kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil merupakan pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa dalam proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan ekspresi dari proses yang berpusat pada pembelajaran  untuk pelajar begitulah istilah kurikulum 2013. 

Pembelajaran berpusat pada siswa dengan langkah-langkah ini memerlukan desain manajemen kelas yang baik. Guru harus mendesain model pembelajaran yang tepat memungkinkan pembelajaran berbasis inovasi keterampilan pemrosesan lebih fokus pada proses mencari pengetahuan daripada pada transfer pengetahuan, siswa dianggap sebagai subjek belajar yang harus berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, guru hanya sebagai pembimbing dan pembimbing mengkoordinasikan kegiatan pembelajaran. 

Siswa diajak untuk melakukan proses penelitian pengetahuan tentang subjek melalui berbagai kegiatan proses ilmiah yang dilakukan oleh  ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah, Dengan cara ini, siswa didorong untuk mengeksplorasi berbagai fakta dan mengkonstruksi konsep sendiri. Pembelajaran saintifik dinilai lebih efektif dari segi hasil dibandingkan pembelajaran saintifik tradisional atau tradisional. Harus ada petunjuk pengajaran ilmiah dengan prinsip pendekatan saintifik. Pendekatan ini ditandai dengan penekanan dimensional mengamati, menalar, menemukan dan menjelaskan suatu kebenaran.

Keterampilan Dasar IPS

Keterampilan dasar yang harus dikembangkan dalam pembelajaran IPS menurut Banks (Djodjo Suradisastra, 1993: 8) yaitu: keterampilan berpikir, keterampilan akademik, keterampilan ilmiah, dan keterampilan sosial.Somantri (2001) mengemukakan bahwa Pendidikan IPS adalah suatu penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah. IPS merupakan suatu kajian integrasi dari ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu kemanusiaan untuk meningkatkan kemampuan kewarganegaraan (civic competence). Pendidikan IPS terdiri atas bahan pilihan yang sudah disederhanakan dan diorganisasikan secara psikologis dan ilmiah untuk kepentingan tujuan pendidikan. Jadi keterampilan dasar IPS adalah suatu bentuk kemampuan menggunakan pikiran. nalar, dan perbuatan dalam menangani suatu masalah yang berkaitan dengan sosial vecara efektif dan efisien.

Keterampilan dasar dalam pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) di sekolah dasar (SD) adalah keterampilan yang membantu siswa memahami dan berinteraksi dengan dunia sosial, budaya, dan lingkungan sekitar mereka. Berikut adalah beberapa keterampilan dasar yang diajarkan dalam pembelajaran IPS di SD.

  • Kemampuan Berpikir Kritis: Siswa diajarkan untuk berpikir secara kritis tentang informasi yang mereka terima. Ini mencakup kemampuan untuk mempertanyakan, mengevaluasi, dan menganalisis informasi yang diberikan dalam konteks IPS.
  • Kemampuan Menganalisis Sumber Informasi: Siswa diajarkan untuk mengidentifikasi dan menilai sumber-sumber informasi, termasuk buku teks, materi online, dan narasumber, untuk memahami kebenaran dan kualitas informasi yang diberikan.
  • Kemampuan Membaca dan Menulis: Kemampuan membaca dan menulis sangat penting dalam pelajaran IPS. Siswa belajar membaca teks IPS dengan pemahaman dan menulis laporan atau esai tentang topik-topik seperti sejarah, geografi, atau masalah sosial.
  • Kemampuan Memahami Konsep Geografi: Siswa mempelajari konsep dasar geografi, seperti peta, arah mata angin, jenis-jenis tanah, iklim, dan kontinennya. Mereka juga memahami bagaimana geografi memengaruhi kehidupan sehari-hari.
  • Kemampuan Memahami Sejarah: Siswa memahami konsep dasar sejarah, seperti masa lalu, masa kini, dan masa depan. Mereka juga belajar tentang peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah dan bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut memengaruhi perkembangan masyarakat.
  • Kemampuan Memahami Masalah Sosial: Siswa belajar tentang masalah-masalah sosial seperti kemiskinan, lingkungan, keadilan sosial, dan perdamaian. Mereka juga diajarkan untuk merenungkan solusi-solusi untuk masalah-masalah ini.
  • Kemampuan Berpikir Spasial: Dalam pelajaran geografi, siswa diajarkan untuk memahami konsep spasial seperti lokasi, jarak, dan perbandingan antara tempat-tempat berbeda.
  • Kemampuan Berinteraksi dengan Budaya: Siswa belajar tentang budaya-budaya yang berbeda di dunia, termasuk cara hidup, bahasa, makanan, dan tradisi mereka. Ini membantu mereka memahami keragaman budaya di dunia.
  • Kemampuan Komunikasi: Siswa diajarkan untuk berkomunikasi dengan baik, baik dalam hal lisan maupun tulisan. Ini mencakup kemampuan untuk menjelaskan ide, menyajikan argumen, dan berdiskusi tentang topik-topik IPS.

Keterampilan dasar dalam IPS membantu siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang dunia sosial dan budaya di sekitar mereka serta membantu mereka menjadi warga yang lebih informasi dan terlibat dalam masyarakat.

Beberapa keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh pendidik dalam pembelajaran IPS SD antara lain keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan bertanya, keterampilan menjelaskan, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.

Pendekatan Saintifik

Tahapan pembelajaran metode saintifik melibatkan beberapa bidang yang bertujuan untuk mencapai hasil belajar  dalam kegiatan pembelajaran. Proses pembelajaran meliputi tiga bidang, yaitu bidang sikap, bidang pengetahuan, dan bidang keterampilan. Hasil belajar menghasilkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif dan efektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan secara terpadu.

Menurut Kemendikbud (2014), pendekatan saintifik (scientific approach) adalah model pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi, menanya, eksperimen mengolah informasi atau data, kemudian mengkomunikasikan.

Menurut Majid (2014), proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik diarahkan agar peserta didik mampu merumuskan masalah (dengan barryak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah dengan menjawab saja. Proses pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan dan menghafal semata. Menurut Hosnan (2014: 34) Pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga siswa secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui periode pengamatan (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah), perumusan masalah, proposisi atau perumusan hipotesis, pengumpulan data dengan menggunakan berbagai teknik, analisis, data (penalaran), menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang ditemukan.

Dari penjelasan menurut beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran saintifik adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik seperti kemampuan observasi menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan hasilnya Serangkaian hal tersebut nantinya diharapkan mampu mendorong kemampuan berpikir kritis, analitis, dan sistematis siswa.

Pendekatan saintifik bertujuan untuk membantu siswa memahami cara mengenali dan memahami berbagai materi dengan menggunakan metode ilmiah, karena informasi bisa datang dari mana saja, kapan saja tanpa bergantung pada informasi berita sepihak dan guru. Oleh karena itu, hendaknya diciptakan kondisi pembelajaran yang mendorong siswa belajar dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya sekedar diberitahu.

Pendekatan saintifik dianggap mampu meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dengan lebih mengaktifkan siswa dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai pusat, karena 3 siswa lebih aktif dalam proses belajar mengajar dan proses belajar mengajar yang berbasis pendekatan Ilmiah Ilmiah dianggap lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional.

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran IPS Sekolah Dasar

Pendekatan saintifik merupakan salah satu pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui tahap-tahapan ilmiah. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal dan memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah. Siswa diarahkan agar aktif mencari informasi dari berbagai sumber. Guru hanya sebagai pembimbing dan memfasilitasi siswa dalam belajar. Hal ini dilakukan agar dapat mengembangkan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa secara optimal. Kegiatan dalam pendekatan saintifik meliputi kegiatan mengamati menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik saat ini sangat diperlukan dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran IPS sebagai bidang stadi yang diberikan pada jenjang pendidikan di lingkungan persekolahan, bukan hanya memberikan bekal pengetahuan saja, tetapi juga memberikan bekal nilai dan sikap serta keterampilan dalam kehidupan siswa di masyarakat, bangsa, dan negara dalam berbagai karakteristik Pendidikan IPS dapat mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang Terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat. Pendidikan IPS di Sekolah Das merupakan salah satu program pembelajaran yang diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan sosial budaya, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari hari sejak dini.

Lalu, bagaimanakah pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPS SD? Pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPS SD sangat diperlukan: Langkah kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam pendekatan saintifik seperti mengamati menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi dan mengkomunikasikan berhubungan erat dengan kehidupan sosial. Manusia sebagai makhluk sosial tidak mampu hidup tanpa berinteraksi dengan orang lain. Untuk dapat melakukan interaksi sosial, manusia memiliki sikap sosial. Sikap sosial menentukan cara individu untuk menghadapi individu lainnya dalam masyarakat. Sikap sosial seseorang akan membantunya untuk dapat berada di tengah-tengah kelompok sosial atau masyarakat. Sikap sosial tersebut akan berkembang saat siswa memasuki lingkungan sekolah. Sikap sosial yang baik akan didapat dari pembelajaran IPS yang baik pula. Pendekatan saintifik mengarahkan kepada siswa untuk dapat berinteraksi dengan orang lain. Sedangkan pembelajaran IPS sendiri merupakan suatu mata pelajaran yang membahas hubungan atau interaksi antar manusia. Jadi dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik sangat diperlukan dalam pembelajaran IPS SD.

Simpulan

Keterampilan dasar IPS merupakan suatu bentuk kemampuan menggunakan pikiran, nalar, dan perbuatan dalam menangani suatu masalah yang berkaitan dengan sosial secara efektif dan efisien. Keterampilan dasar IPS ini sangat penting untuk setiap orang terutama untuk siswa pada jenjang pendidikan dasar. Karena siswa sebagai masyarakat yang nanti nya akan berkembang dalam kehidupan sosial. Seseorang haruslah mampu mengembangkan suatu keterampilan, dimana keterampilan tersebut yang nanti nya akan mengantarkan setiap orang ke kehidupan sosial yang baik. Setiap orang setidaknya mampu menguasai keterampilan penelitian, keterampilan berkomunikasi, keterampilan berpikir, dan keterampilan berpartisipasi sosial. Jika setiap orang mampu mengembangkan keempat keterampilan tersebut, maka kehidupan sosial yang terjadi akan berjalan dengan baik. Selain dengan keterampilan, seseorang juga harus mampu mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip yang mampu dijadikan acuan dalam mengembangkan keterampilan sosial yang jauh lebih baik.

Referensi

Lestari, E. T. (2020). Pendekatan Saintifik di Sekolah Dasar. Deepublish.

Anitah,"Strategi Pembelajaran",Jurnal Paedagogik,vol.5 no.3,2016.

https://eprints.uny.ac.id/18313/4/BAB%20II%2010416244041.pdf

https://cdn.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/sites/12/2021/03/19224132/Pendekatan-Saintifik-dalam-Pembelajaran-1.pdf

https://www.kompasiana.com/shela04007/61b42c9862a70443dc22dcf2/pendekatan-saintifik-dalam-pembelajaran-ips

https://eprints.uny.ac.id/8779/3/bab%202%20-%2009108247080.pdf

PS: Artikel ini merupakan bagian dari tugas perkuliahan dengan referensi yang dikumpulkan dari berbagai sumber tercantum. Sekiranya terdapat kesalahan baik dalam penulisan, pengutipan, dan sebagainya silahkan menghubungi penulis untuk proses diskusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun