Sumpah Pemuda dan Intoleransi

Bagi Indonesia, Sumpah Pemuda punya arti yang sangat penting. Sumpah Pemuda adalah salah satu tahap untuk menuju perwujudan Nusantara menjadi Indonesia.  Pada masa itu masing kental suasana kolonialisme, dimana Belanda sebagai penjajah  dikritik bahwa sebagai negara yang banyak mendapat kemewahan dari Nusantara, namun penduduk atau rakyat Nusantara masih berkubang pada penderitaan dan kemiskinan.

Politik etis masuk dalam program utama Belanda setelah kritik tajam itu. Politik etis juga memungkinkan pendidikan bagi anak pribumi, sehingga tahapan sumpah pemuda, lalu kebangkitan nasional dan lain sebagainya , lalu kemudian kesempatan untuk memerdekaan diri datang di tengah banyak kesulitan, termasuk pertumpahan darah dan kehilangan banyak jiwa termasuk harta.

Pemuda akan selalu menjadi elemen penting bagi suatu bangsa dan sejarah perjalanan sebuah bangsa. Pemuda akan selalu menjadi pembaharu dan setelah dia menjadi warga senior maka peran pemuda selanjutnya diikuti oleh generasi muda. Karena selain secara energi, kuat, pemuda menjadi spirit bagi seluruh bidang bangsa.

Spirit ini seharusnya bisa sebagai modal persatuan bangsa yang secara takdir memang berbeda beda. Karena semakin lama, kita merasakan jika perbedaan justrru menjadi penghalang bagi kita untuk bersatu. Bahwa Islam diterima dengan baik  dan rakyat nusantara menerimanya justru sadar bahwa perbedaan adalah bagian dari mereka. Karena itu juga Wali songo menekankan persatuan di tengah perbedaan itu.

Keadaan jadi terbalik, dimana perbedaan kini justru mnejadi batu sandungan bagi banyak hal yang kita lampaui. Keseharian di sekitar kita seakan menunjukkan merosotnya karakter dalam pengamalan nilai luhur persatuan Pancasila, termasuk merembet ke generasi muda.

Ini mengkawatirkan kita seperti kita tahu, perpecahan atas kebinekaan masyarakat akan rentan jika melanda generasi muda yang merupakan inti dari kemajuan bangsa.  Di tengah arus globalisasi yang dipenuhi intrik dan propaganda, termasuk penyebaran-penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Kita tahu radikalisme dan terorisme seringkali bersumber dari intoleransi dan perbedaan yang didramatisir adalah bibit dari intoleransi.

Oleh karena itu Sumpah Pemuda yang merupakan satu tahapan penting dari bangsa,  harus diingat, dipahami, dan diamalkan dalam mewujudkan cita-cita hidup berbangsa dan bernegara. Semangat yang harus dijaga dan dilestarikan secara aktual dalam momentum Sumpah Pemuda, menjadi spirit juga nilai yang harus terus digelorakan.