Saya teringat sebuah tulisan di Kompasiana tentang pengalaman masa kecil penulis tersebut yang saya lupa namanya. Dia menceritakan tentang nyanyian Malam Kudus versi teman-teman masa kecilnya. Ketika itu tidak ada perasaan tersinggung atau marah .
Saya jadi berpikir lagi, mungkin kita sekarang lebih sensitive dibandingkan dulu. Banyak peristiwa yang sudah dialami oleh bangsa Indonesia yang berakibat pada peningkatan sensifitas setiap masyarakat yang hidup di Negara ini.
Mungkin ada baiknya juga dengan peningkatan level sensitifitas setiap orang. Sensitif terhadap orang yang terkena musibah sehingga langsung membantu, sensitive terhadap lingkungan yang kotor sehingga minimal berusaha untuk mendisiplinkan diri untuk membuang sampah di tempatnyaatausensitif terhadap uang yang berasal dari hal-hal yang subhat.
Akan tetapi ketika sensifitas itu diletakkan ditempat yang tidak seharusnya bukankah itu membuat kita menjadi serba terbatas..?
Idul Adha juga merupakan ujian terhadap sensifitas kita terhadap sesama. Semangat berqurban adalah semangat berbagi. Hakekat berqurban adalahmemberikan yang kita miliki kepada orang lain yang membutuhkan. Yang berlebih berbagi dengan yang kekurangan. Sehingga hubungan kita dengan sesama menjadi lebih harmonis. Keharmonisan hidup membawa kedamaian hati bagi setiap individu. Kedamaian hati membuat damai dunia yang kita tinggali bersama. Bukankah indah hidup ditengah-tengah keharmonisan dan kedamaian…
Selamat Hari Raya Qurban 1431 H….