Mohon tunggu...
Wiwik Farwati
Wiwik Farwati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anak Rantau

8 Oktober 2017   19:58 Diperbarui: 8 Oktober 2017   20:47 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak banyak orang yang ingin merasakan hidup di tanah rantauan, perasaan berat meninggal kan tanah kelahiran jauh dari orang tua, teman, keluarga, pacar,mapun ketakukan dalam menghadapi kehidupan sendiri di tanah rantauan.Untuk mengambil keberanian dalam merantau entah itu dalam mencari kerja atauapun menuntut ilmu di perlukan pertimbangan yang matang sebelum mengambil keputusan dan di butuhkan tekad dan keberanian yang sangat tinggi.

Oleh karena itu menjadi anak rantau itu tidak mudah, akan banyak tekanan yang datang dari segala sudut. Namun , jika bersungguh-sungguh dalam mencapai cita-cita dan apa yang di inginkan apapun bentuk tekanan itu akan di hadapai dengan mudah tanpa takut tanpa ada kata mengeluh. Sama seperti halnya , saat pertama kali saya menginjakkan kaki di tanah jawa , semua terasa asing bagi saya karena saya merasakan semua ini baru mulai dari orang nya, tempatnya, bahkan makanannya sekalipun. Namun hal yang paling mmebuat beradaptasi dari semua itu yaitu bahasa dan orangnya, karena mmemang tidak mudah untuk menyesuaikan diri dengan mereka , yang awalnya saya orang periang namun karena berada di lingkungan baru saya menjadi pendiam .

Seiring berjalannya waktu perlahan-lahan saya bisa menyesuaikan diri dengan mereka ,memang tidak mudah banyak yang harus saya pelajari sebelum akhirnya bisa menyesuaikan diri dengan mereka. Dari segi bahasapun juga begitu , namun memang bahasa tidak semudah mendekatkan diri dengan manusia perlu proses yang lebih lama dalam mempelajarinya.Karena dari semua itu hal yang paling besar yang akan di dapatkan yaitu EXPERIENCE , because "EXPERIENCE IS THE BEST TEACHER". Pengalaman lah yang banyak mengajarkan kita untuk bisa bertahan di tanah rantauan , karena begitu banyak pelajaran mendidik yang dapat di ambil, contohnya harus berusaha menjadi orang yang mandiri , melakukan semua sendiri kesendirian itu memaksa untuk membuang jauh apa itu manja. Tanggung jawab terhadap diri seniri menjadi lebih besar dari yang tidak bisa ini harus di tuntut untuk bisa melakukannya.

Satu hal yang tidak isa dipungkiri bahwasanya banyak anak rantau yang berhasil di tanah rantauannya namun tidak sedikit juga yang pulang dengan rasa kecewa . Namun entah itu sukses atau tidak yang terpenting tidak melupakan tanah kelahiran seperti kata pepatah

" Hujan Emas di Negeri Orang Hujan Batu di Negeri sendiri " walauapun kehidupan di tanah rantau jauh lebih baik dari tanah kelahiran namuan tanah kelahiran itulah yang paling baik. Hal yang terpenting yaitu jangan kalah sebelum berperang atau rasa malu yang akan diterima.dimanapun tempatnya hal yang harus selalu diingat yaitu usaha dan bekerja keras jangan biarkan usaha dan kerja keras yang telah dilakukan menjadi sia-sia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun