Mohon tunggu...
Wiwik DJanti
Wiwik DJanti Mohon Tunggu... Guru - PNS (Pe Nikmat Seni)

Guru di SMP negeri kabupaten Tangerang, memiliki hobby dan ketertarikan pada banyak hal, menari, menyanyi, melukis, bertanam, menulis, travelling, memasak dan beberapa hoby lain yang membuat saya selalu sibuk, maka banyak sekali konten yang saya sukai dari konten seni, adventure, kuliner, fashion ...hampir semua konten saya sukai, motto saya terus meningkatkan potensi yang saya miliki.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Berburu Seafood di Pelelangan Ikan Cituis

10 Juni 2024   16:58 Diperbarui: 10 Juni 2024   17:29 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyambut tahun baru 2024,  tidak jauh dari kembang api dan bakar - bakar. Banyak orang memanfaatkan momen tersebut untuk bersilaturahmi dan berkumpul dengan anggota keluarga seraya membakar ikan, ayam, jagung atau frozen food. Ngobrol, berkelakar sambil membakar ikan, adalah sesuatu yang menakjubkan di antara anggota keluarga yang super sibuk dengan aktivitas hidupnya masing - masing.

Pagi ini, sengaja saya berangkat pagi - pagi ke Pelelangan ikan Cituis yang tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal. Sekitar 1 jam perjalanan. Rutenyapun tidak terlalu sulit. Jalannya termasuk bagus untuk daerah pesisir.

Pelelangan ikan Cituis berada di kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, satu jalur dengan beberapa tempat populer seperti Pantai Tanjung Kait, resto - resto seafood Karang Serang, BP2IP ( Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran ), dan Pantai Tanjung Pasir.

Namun kali ini suasananya sangat berbeda. Pengunjung di Pelelangan melebihi kapasitas. Tempat parkir didalam area pelelangan dan diluar sudah ditutup karena overload. 

Kebanyakan mobil pribadi yang parkir ditempat ini, bukan hanya pengunjung pelelangan yang ingin berbelanja seafood, akan tetapi juga wisatawan yang ingin menyeberang ke Pulau Seribu, untuk menghabiskan masa liburan atau sekedar weekend. 

Di depan Pelelangan terdapat dermaga untuk perahu - perahu yang akan mengantarkan wisatawan ke pulau yang menjadi  tujuannya. Akhirnya saya diarahkan untuk parkir di lapangan yang agak jauh dari  pelelangan. Tetapi saya memilih keluar untuk membeli ikan disepanjang jangan menuju pelelangan.


Selain di dalam area pelelangan, banyak penjual ikan yang membuka lapaknya di sepanjang jalan menuju pelelangan. Saya sangat jarang membeli ikan disitu karena disamping harganya lebih mahal, juga tidak sebanyak di pelelangan untuk jenisnya dan tentu saja  seafood yang berada dipelelangan lebih fresh karena baru turun dari kapal nelayan. 

Tapi untuk beberapa  alasan kadang saya berbelanja juga di tempat tersebut. Semahal - mahalnya lapak diluar pelelangan tentu saja masih tetap miring harganya di banding dengan yang sudah sampai di pasar atau supermarket.

Setelah mondar mandir, akhirnya saya berhenti di sebuah lapak yang cukup lengkap menjual hasil laut. Agak terkejut juga, karena harganya naik dua kali lipat dari hari biasa.

Biasanya saya bisa mendapatkan ikan dengan ukuran besar seperti ikan kue, ikan ayam ayam, ikan bawal laut dll dengan harga berkisar antara 30 - 45rb perkilo, kali ini mencapai 60 - 70rb. Begitu juga udang, cumi, kerang , rajungan dll harganya ikut melambung.

Berhubung saya selalu ke pelelangan setiap 2 minggu, untuk memenuhi kebutuhan makanan sehat keluarga, maka tidak terlalu antusias untuk memborong seperti kebanyakan pengunjung yang sengaja datang dari jauh untuk berburu seafood menyambut tahun baru. 

Saya memilih membeli ikan darat yang harganya relatif stabil. Pelelangan cituis, di samping sebagai tempat pelelangan hasil laut juga menampung hasil perikanan darat, diantaranya ikan gurame, nila, mujaer, emas, patin,bawal darat bahkan kadang kadang juga ada lele.

Dengan  menerapkan prinsip ekonomi, akhirnya saya menahan diri untuk tidak gelap mata . Lebih baik uangnya saya tahan untuk berbelanja kesini kemudian hari. 

Sekali belanja biasanya saya membawa coolerbox kapasitas 20 L untuk menampung belanjaan beraneka ragam hasil laut. Jika saya belanja hari ini, pasti coolerbox hanya terisi setengahnya. Besok pasca euforia tahun baru ini, saya kan masih bisa datang lagi.

Kali ini saya memilih berbelanja  gurame, udang, ikan nila dan kerang darah yang saya perkirakan cukup untuk sekedar makan makan bersama keluarga besar di malam tahun baru ini. 

Bukan untuk merayakannya akan tetapi hikmahnya saya dapat berkumpul bersama keluarga besar, karena pada hari - hari biasa betapa sulit bagi keluarga kami untuk berkumpul karena kesibukan yang padat  dan tempat tinggal anak - anak yang cukup jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun