Mohon tunggu...
Wiwik DJanti
Wiwik DJanti Mohon Tunggu... Guru - PNS (Pe Nikmat Seni)

Guru di SMP negeri kabupaten Tangerang, memiliki hobby dan ketertarikan pada banyak hal, menari, menyanyi, melukis, bertanam, menulis, travelling, memasak dan beberapa hoby lain yang membuat saya selalu sibuk, maka banyak sekali konten yang saya sukai dari konten seni, adventure, kuliner, fashion ...hampir semua konten saya sukai, motto saya terus meningkatkan potensi yang saya miliki.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Berburu Gulai Kepala Ikan Manyung

5 Juni 2024   22:29 Diperbarui: 5 Juni 2024   23:27 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Para penikmat kuliner, pasti tidak asing dengan berbagai olahan kepala ikan. Kepala kakap, kepala ikan kue, kepala ikan tenggiri adalah idola dari olahan kepala ikan di beberapa resto dan rumah makan. Namun ada olahan kepala ikan yang cukup unik yang berada di Kecamatan Kronjo Kabupaten Tangerang ini, yaitu gulai ikan manyung.

Gulai kepala ikan manyung ini tentu bukan hanya terdapat di Kronjo, Kab. Tangerang, pernah juga saya temui di sebuah rumah makan di Serang. Namun yang saya temui di Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang ini sangat istimewa, baik dari cita rasa, porsi dan tentu harganya yang relatif murah. Dengan merogoh kocek 50 ribu rupiah kita akan disajikan setengah kepala ikan dengan ukuran jumbo, nasi, lalapan, sambal dan minuman bisa es teh, teh manis panas atau es jeruk. Jika tidak biasa makan dengan porsi jumbo, maka 1 porsi bisa dimakan berdua.

Ada lebih dari satu tempat makan yang menyediakan menu ini. Dan menurut saya semua enak. Namun kali ini saya memilih singgah di sebuah rumah makan sederhana yang terletak tepat  di depan SAMSAT Kronjo.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Begitu masuk ke tempat tersebut, pemandangan yang menarik adalah jajaran foto tokoh - tokoh terkenal yang menempel di dinding. Menandakan bahwa tempat ini, sering dikunjungi oleh pejabat dan juga artis. Sekilas saya melihat foto K.H Maktub Basyumi dan di sisi lain ada foto Aldi Taher. Masih banyak foto tokoh yang lain baik pejabat dari PemKab Tangerang atau dari pusat.
Tidak sampai 10 menit semua hidangan sudah siap di meja. Pelayanannya cukup cepat karena gulai ini dimasak sekaligus dalam porsi besar, jadi tidak perlu menunggu proses terlebih dahulu.

Yang cukup mengejutkan adalah ukuran kepala ikan yang sangat besar. Jauh lebih besar dari kepala ikan yang sering kita temui di rumah makan padang. Dari penampilannya tidak terlihat berbeda dari gulai kepala ikan pada umumnya yang identik dengan kuah santan kental, cabe dan kunyit. Namun ketika mulai mencicipinya, baru terasa keunikannya. Rempahnya tidak seberat masakan padang, lebih fresh dan lembut. Kuahnyapun tidak terlalu kental. Seperti perpaduan antara bumbu gulai, asam dan daun kemangi. Namun entah asam apa yang dipakai, apakah asam jawa, belimbing asam atau asam kandis. Rasanya benar - benar khas.

Ketika mulai memakan kepala ikannya, maka serasa mendapat kejutan untuk keduakalinya. Teksturnya benar - benar lembut dan tidak amis. Tadinya saya sedikit heran, kenapa insangnya tidak dibuang seperti masakan kepala ikan pada umumnya. Namun setelah  mengamati, ternyata insangnyapun berbeda. Terlihat bersih dan  lembut dibanding insang kepala ikan lainnya. Menurut beberapa teman, biasanya insangnyapun turut dimakan. Namun karena tidak biasa, ada perasaan tidak yakin untuk memakannya.

Jika berkunjung ke Kecamatan Kronjo atau kebetulan lewat, jangan lupa untuk mencicipi gulai kepala ikan manyung yang khas ini, dijamin anda akan terkenang dan mungkin akan datang kembali khusus untuk sekedar berkuliner masakan yang mengesankan ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun