Mohon tunggu...
Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Writer and Long Life Learner

Concern about Self Development and Poverty. Welcome to My Universe! From science to digital marketer. I believe that humans do what they think, and think what they believe, let's start changing our thoughts through sentences.

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Agar Tak Miskin Setelah Menikah, Coba Konsep Intimate Wedding Aja

29 Januari 2025   12:36 Diperbarui: 30 Januari 2025   12:11 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Konsep Intimate Wedding (Source: Freepik/freepic.diller)

Marry the right person. I'm serious about that. It will make more difference in your life. It will change your aspirations, all kinds of things." - Warren Buffet.

Banyak orang menjadi miskin setelah menikah karena memaksakan kemampuan sebelum waktunya, baik keuangan maupun mentalitas. Menikah adalah momen sakral yang seharusnya menjadi awal perjalanan untuk bahagia bersama, namun tidak semua pasangan berakhir demikian.

Memaksakan pernikahan saat belum siap hanya membawa jebakan baru karena keputusan yang kurang bijak. 

Keuangan yang belum stabil, hidup yang masih mengandalkan bantuan orang lain, emosi kekanakan, dapat memicu satu demi satu masalah timbul, tidak hanya menyebabkan kemiskinan namun juga perceraian.

Ada pula pasangan yang terlalu fokus pada 'pesta' tanpa memikirkan bagaimana kondisi setelah pesta pernikahan, bagaimana kondisi keuangan, apakah tabungan memadai untuk kebutuhan rumah tangga, situasi darurat, dan kondisi lainnya.

Tentunya, kita sering mendengar cerita banyaknya pernikahan yang diawali dengan 'utang resepsi', bukan? Ya, untuk menggelar resepsi pernikahan, banyak pasangan yang menggunakan utang guna menggelar acara besar-besaran.

Entah karena gengsi atau tuntutan keluarga, menggunakan utang sebagai modal pernikahan sering menjadi awal mula cerita kemiskinan terjadi. Padahal, menikah sederhana, yang dihadiri oleh orang terdekat tak beda khidmatnya dengan pernikahan 'gedongan'.

Salah menempatkan prioritas akan menghasilkan keputusan yang kurang bijak. 

Pahami bahwa kedamaian, kesiapan, kerukunan, kasih sayang, tanggung jawab, komitmen, menjadi prioritas penting dalam pernikahan, namun yang tak kalah penting adalah memastikan menjadi dan memilih pasangan yang tepat sebelum pernikahan terjadi.

Dan kali ini, kita akan membahas solusi dari masalah keuangan agar tak terjebak utang saat mempersiapkan pernikahan, ya konsep intimate wedding. Apa itu intimate wedding dan apa saja yang perlu dipersiapkan?

Baca juga: Kapan Usia Ideal untuk Menikah? Kaum Single Harus Tahu!

Intimate Wedding, Konsep Frugal yang Jadi Tren Masa Kini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun