Mohon tunggu...
Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Writer and Long Life Learner

Concern about Self Development and Poverty. Welcome to My Universe! From science to digital marketer. I believe that humans do what they think, and think what they believe, let's start changing our thoughts through sentences.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bahagia Butuh Banyak Uang, Apa Iya? Ini Cara Warga Finlandia jadi Warga Paling Bahagia

28 Januari 2025   11:02 Diperbarui: 28 Januari 2025   15:23 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Seseorang Bahagia dalam Hidup (Source: Freepik/jcomp )

"Uang tidak bisa membuat bahagia? Iya benar, tapi kalau uangnya banyak, jelas bisa bahagia." 

Tentunya, kita sering mendengar hal ini, bukan? Bahwa memiliki uang yang banyak bisa membuat manusia menjadi bahagia, apakah itu benar?

Mari kita melihat bagaimana warga negara di Finlandia hidup, dimana beberapa tahun berturut-turut menjadi negara yang paling bahagia di dunia menurut World Happiness Report.

Kebahagiaan tidak selalu membutuhkan kekayaan melimpah atau menjadi konglomerat. Finlandia mengandalkan faktor-faktor organik yang sayangnya sulit untuk ditemukan di Indonesia, khususnya perkotaan, seperti hidup harmoni dengan alam, sistem sosial yang kuat satu dengan lainnya, terlebih lagi kepercayaan kepada pemerintah.

Ini adalah contoh dari negara maju, dimana sistem pemerintahan sudah berjalan untuk mensejahterakan warga. Sebenarnya, Indonesia juga tidak kalah dengan BPJS dan Pendidikan Gratis sampai menengah pertama (SMP). Sayangnya, kepercayaan kepada pemerintah sangat rendah, terbukti dengan wajib pajak yang melapor SPT per April 2024 hampir 14 juta.

14 juta adalah angka yang kecil dibanding jumlah penduduk Indonesia yang hampir 280 juta, maka hanya 5% orang yang melaporkan pajak tahunannya dan menanggung beban dari kebutuhan anggaran negara.

Baca juga: Agar Tidak Miskin, Yuk Kelola Keuangan dengan Money Mindset Investor

Belum lagi banyaknya kasus korupsi yang mencuat akhir-akhir ini sehingga banyak orang yang enggan untuk membayar pajak serta ditunjang oleh sistem yang tidak mendeteksi kalangan masyarakat tersebut, seperti pedagang makanan di trotoar yang memiliki banyak cabang. 

Kita tetap harus optimis bahwa di tahun 2045, Indonesia akan menjadi negara maju dengan generasi emas didalamnya, dimana rakyat akan hidup sejahtera dengan sistem jaminan sosial dan kepercayaan pemerintah yang lebih baik lagi.

Berikut ini adalah hal apa saja yang menjadi faktor kebahagiaan di negara Finlandia, bahwa mungkin saja kita berbahagia tanpa memiliki banyak uang asalkan kita tinggal di suatu negara yang berhasil mensejahterakan rakyat dengan adil.

1. Hidup Selaras dengan Alam

Finlandia dikenal dengan keindahan alam yang terjaga, mulai dari danau yang tenang hingga hutan yang luas. Warga Finlandia memanfaatkan akses mudah ke alam untuk menjaga keseimbangan hidup. Bahkan hanya perlu berjalan 10 menit untuk menikmati alam di Finlandia.

Berjalan di hutan, berenang di danau, atau sekadar duduk menikmati pemandangan, adalah suatu kebiasaan sehingga terbukti secara ilmiah mampu mengurangi stres dan meningkatkan kebahagiaan.

Interaksi dengan alam ini membuat orang Finlandia lebih tenang, kreatif, dan inovatif. Sebuah studi bahkan menunjukkan bahwa lingkungan alami mendukung produktivitas dan kemampuan memecahkan masalah.

Baca juga: 7 Alasan Pentingnya Pendidikan untuk Hidup Berkualitas

2. Pemerintahan yang Transparan dan Dipercaya

Kepercayaan pada pemerintah adalah salah satu pilar kebahagiaan di Finlandia. Rakyat percaya bahwa pemerintah mereka bertindak untuk kepentingan semua orang, bukan hanya segelintir pihak.

Finlandia secara konsisten menduduki peringkat atas dalam indeks persepsi korupsi global, mencerminkan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi, alhasil warga tidak keberatan saat pajak yang dibebankan tinggi karena penggunaan pajak bukanlah proyek untuk mengeksplorasi peluang korupsi.

Dari kesehatan hingga pendidikan, semua layanan publik dikelola dengan baik, memberikan rasa aman dan percaya pada sistem. Kepercayaan ini menciptakan masyarakat yang lebih harmonis, tidak perlu menghabiskan energi untuk khawatir tentang ketidakadilan atau ketidakpastian.

3. Jaminan Sosial yang Kuat

Di Finlandia, kebahagiaan tidak datang dari kekayaan pribadi, melainkan dari sistem sosial yang memberikan rasa aman bagi semua orang. Semua warga negara memiliki akses ke layanan kesehatan berkualitas tanpa biaya besar.

Mulai dari sekolah dasar hingga universitas, pendidikan di Finlandia bebas biaya. Ini tidak hanya meringankan beban finansial keluarga tetapi juga membuka peluang yang sama bagi semua.

Selain itu, ibu dapat mengambil hingga 105 hari cuti melahirkan, sementara ayah mendapatkan 54 hari cuti ayah, dukungan ini memberikan waktu bagi keluarga untuk membangun fondasi yang kuat dalam membesarkan anak, termasuk tunjangan bulanan.

Baca juga: Ambil Keputusan Keuangan Lebih Baik dari Membaca Psychology of Money

Dengan jaring pengaman sosial yang kokoh ini, masyarakat Finlandia dapat hidup tanpa tekanan finansial yang berlebihan, memungkinkan mereka untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, bukan menghabiskan waktu untuk berdamai dengan rasa bersalah saat meninggalkan anak bekerja, banting tulang untuk biaya sekolah dan kesehatan.

Ada banyak hal lain yang mendukung kebahagiaan orang Finlandia, sayangnya dari tiga poin di atas, Indonesia perlu melakukan perbaikan besar. Kita paham betul bahwa PDB per Kapita (2023) Indonesia masih kalah dengan Finlandia, yaitu USD 4.580 banding 54.820. Yang patut digaris bawahi adalah kebahagiaan mereka terletak pada sistem sosial yang aman dan adil, dari pemerintah yang bersih dan dipercaya.

Hal ini menunjukkan bahwa kebahagiaan bisa lebih sulit dicapai tanpa sistem pendukung yang baik. Suatu sistem yang baik akan mengubah cara bertindak untuk menghasilkan kebiasaan baru. Kebiasaan dengan mentalitas maju akan membuat kehidupan menjadi lebih baik, apalagi dilandasi dengan Pancasila.

Jadi apakah bahagia harus punya banyak uang? Tentu, usahakan itu, karena kita bukan tinggal di Finlandia namun di Indonesia.

Referensi:

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun