Bandar selalu menang.
Kalimat ini yang selalu saya tuliskan sebagai pengingat untuk tidak terjun dalam judi online atau slot, apapun kondisinya. Sebuah film dari negeri Tiongkok, No More Bets, disutradarai oleh Shen Ao, memberikan gambaran bahwa tidak ada yang diuntungkan selain bandar. Film ini bisa menjadi contoh, bagaimana seluruh lapisan masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memberantas praktik judi online.
Plot Film 'No More Bets'
Film ini menyuguhkan cerita yang bisa saja kita alami, mulai dari rasa kecewa dari kerja keras yang tidak dihargai, kurangnya melakukan research dari suatu lowongan pekerjaan, hingga orang terdekat yang seakan 'malaikat' namun memiliki rencana untuk memasukkan kita pada kondisi yang buruk. Ya, semua orang punya kemungkinan untuk mengalami hal tersebut.
Pan Sheng, seorang programmer berbakat yang kecewa akibat tidak dipilih menjadi CTO (Chief Technology Officer) akhirnya memilih pekerjaan di industri gaming tanpa melakukan research mendalam, dan dari sini cerita dimulai.
Tidak hanya Pan Sheng, bersama empat orang lainnya, dia berhasil dijebak, diculik, dan dipaksa untuk terlibat dalam dunia perjudian daring yang ilegal dan berbahaya. Mereka dipaksa untuk menciptakan perangkat lunak dan algoritma canggih agar meningkatkan keuntungan para bandar dan bos sindikat dengan cara menipu jutaan pengguna.
"Pasti menang", kalimat yang sering kali kita temui di pesan singkat, grup scam saham/trading, dan jenis perjudian online lainnya. Para IT handal ini membuat sistem, aplikasi, algoritma yang mampu memainkan psikologi para pengguna agar lebih dalam masuk jebakan mereka sehingga bandar mendapatkan keuntungan sebanyak mungkin.
Disisi lain, ada seorang wanita, Liang Anna, yang sebelumnya berkarir di dunia modeling, namun terjebak dengan perangkat yang sama. Kedua karakter ini akhirnya bersatu dalam upaya putus asa mereka untuk melarikan diri dari cengkeraman sindikat.
Tidak mudah untuk lepas dari sindikat ini, sebuah adegan menunjukkan seorang pekerja disiksa dengan disetrum setelah tertangkap, dikurung di kandang besi kecil sehingga harus menundukkan badan, bahkan ditembak mati. Dan parahnya lagi, kawasan tersebut sudah terafiliasi dengan sindikat tersebut, mulai dari karyawan hotel sampai dengan polisi.
Untuk bebas, Liang Anna harus mencapai target penjualan yang telah ditetapkan oleh si bos, dan dari pertemuan yang tak disengaja di toilet dengan Pan Sheng, mereka bekerja sama untuk mencapai target tersebut sehingga Liang Anna bisa keluar dari tempat tersebut agar bisa membebaskan dirinya. Nyatanya perjalanan tidak semudah itu!
Untuk mencapai target, Pan Sheng dan Liang Anna berhasil menguras uang dari seorang pengguna bernama Gu Tianzhi. Disini diperlihatkan bagaimana mereka memanfaatkan psikologi dari pengguna, hanya dalam satu hingga dua bulan, praktik judi online berhasil membuat Gu Tianzhi berhutang, mencuri, menggadaikan sertifikat rumah, dan bunuh diri.
Baca juga: Ending Film The Platform 2: Kejamnya Kapitalisme untuk Lantai Menengah dan Bawah