Mohon tunggu...
Wiwik Agustina
Wiwik Agustina Mohon Tunggu... Lainnya - Writer and Long Life Learner

Concern about Self Development and Poverty. Welcome to My Universe! From science to digital marketer. I believe that humans do what they think, and think what they believe, let's start changing our thoughts through sentences.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pentingnya Margin dalam Keuangan dan Aspek Kehidupan

29 Oktober 2024   18:10 Diperbarui: 31 Oktober 2024   15:58 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi apa itu margin, margin adalah, pengertian margin, arti margin. (Sumber: SHUTTERSTOCK via kompas.com)

Dunia tidak dalam kontrol kita, penting untuk memiliki margin agar siap menghadapi kondisi yang tidak sesuai rencana, khususnya keuangan.

Kita pasti sering mendengar kata ‘Margin’, khususnya dalam bisnis atau instrumen keuangan seperti trading. 

Margin bisa diartikan sebagai selisih dari nilai penjualan dengan nilai produksi. Sama halnya dalam dunia trading, margin digunakan sebagai jaminan agar aktivitas trading tetap berlangsung.

Secara konsep, margin adalah suatu cadangan untuk melakukan aktivitas bisnis bahkan dikaitkan dengan keuntungan atau profit. 

Tetapi, tahukah Anda bahwa dalam setiap aspek kehidupan kita membutuhkan ‘margin’ untuk menghadapi hal-hal yang tidak berjalan sesuai rencana.

Baca juga: Cara Menemukan Bahagia dengan Atur Ekspektasi

Margin untuk Persiapan di Masa Depan

Bukan hanya dunia yang berubah, namun manusia juga cenderung berubah, dan perubahan itu adalah sesuatu yang pasti.

Kita perlu menyadari bahwa dunia selalu mengalami perubahan, termasuk saya dan Anda didalamnya. Untuk mengantisipasi hal-hal di luar rencana, kita perlu mempersiapkan ‘margin atau cadangan’ dengan sangat baik, termasuk keuangan.

Suka atau tidak, uang selalu mengikuti setiap aspek kehidupan kita. Jadi, penting untuk memahami bagaimana kerja uang, salah satunya adalah apakah Anda mempersiapkan margin khususnya cadangan keuangan?

Memiliki margin akan membuat kita lebih siap menghadapi ketidakpastian hidup, margin bisa Anda wujudkan dalam dana darurat yang mana Anda menyediakan dana 6-12 bulan living cost untuk antisipasi kondisi yang tidak diinginkan. Lantas, siapakah yang memiliki dana ini? Tentu adalah orang yang disebut ‘Mapan’. 

“Angka Pernikahan di Indonesia Turun: Wanita Mandiri Banyak, Pria Mapan Sedikit”, tulis salah satu media sebagai judul berita. 

Sebagai perempuan, menjadi mandiri dan mapan adalah kewajiban untuk semua gender, ini adalah indikator bahwa kita mempersiapkan masa depan, mempersiapkan kondisi yang tidak sesuai dengan rencana.

Selain itu, mengukur kesiapan terhadap masa depan dengan ukuran angka adalah sesuatu yang mudah dilakukan karena dapat divalidasi. Namun, tidak selalu perihal angka, margin juga diperlukan dalam pengambilan keputusan hidup lainnya.

Margin keuangan akan membantu Anda menjadi lebih tenang hari ini dan di masa depan, maka penting untuk memaksa diri sendiri agar belajar memperbesar earning power (uang nganggur yang bisa disimpan atau diinvestasikan) yang Anda miliki.

Jadi, coba hitung berapa besar living cost dan earning power Anda setiap bulan. Sudahkan memiliki dana darurat?

Baca juga: Think and Grow Rich, Review Buku Dahsyatnya Kekuatan Pikiran

Miliki Margin di Setiap Aspek Kehidupan 

Source: Getty Images via Canva
Source: Getty Images via Canva

Bagi saya, margin bukan hanya sekedar alternatif, namun memberi ruang untuk kesalahan. Bagian penting semua rencana adalah merencanakan bahwa rencana saya bisa jadi tak berjalan sesuai rencana.

“Jika saya kena layoff, apa yang akan saya lakukan?
“Jika orang tua saya meninggal, apa yang akan saya lakukan?
“Jika suami/istri saya meninggal, bagaimana hidup selanjutnya?
“Jika saya gagal mendapatkan promois, apa yang saya lakukan?
“Jika penyakit saya tidak sembuh, apa yang saya lakukan?
“Jika saya hidup dari paycheck to paycheck, bagaimana selanjutnya?

Setiap keputusan selalu ada risiko, misalnya: 

Jika memilih hidup hemat dengan penghasilan kecil dan bahagia, kita perlu siap untuk menghidupi keluarga dengan seadanya dan gak punya dana pensiun.

Jika bekerja keras, punya gaji besar untuk membiayai hidup mewah, kita juga perlu siap untuk menyesali karena menghabiskan masa muda dan kesehatan untuk suatu barang.

Termasuk memutuskan untuk memiliki margin juga memiliki risiko, maka risiko mana yang mau Anda tanggung, the future belongs to those who prepare themselves.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun