Dunia tidak dalam kontrol kita, penting untuk memiliki margin agar siap menghadapi kondisi yang tidak sesuai rencana, khususnya keuangan.
Kita pasti sering mendengar kata ‘Margin’, khususnya dalam bisnis atau instrumen keuangan seperti trading.
Margin bisa diartikan sebagai selisih dari nilai penjualan dengan nilai produksi. Sama halnya dalam dunia trading, margin digunakan sebagai jaminan agar aktivitas trading tetap berlangsung.
Secara konsep, margin adalah suatu cadangan untuk melakukan aktivitas bisnis bahkan dikaitkan dengan keuntungan atau profit.
Tetapi, tahukah Anda bahwa dalam setiap aspek kehidupan kita membutuhkan ‘margin’ untuk menghadapi hal-hal yang tidak berjalan sesuai rencana.
Baca juga: Cara Menemukan Bahagia dengan Atur Ekspektasi
Margin untuk Persiapan di Masa Depan
Bukan hanya dunia yang berubah, namun manusia juga cenderung berubah, dan perubahan itu adalah sesuatu yang pasti.
Kita perlu menyadari bahwa dunia selalu mengalami perubahan, termasuk saya dan Anda didalamnya. Untuk mengantisipasi hal-hal di luar rencana, kita perlu mempersiapkan ‘margin atau cadangan’ dengan sangat baik, termasuk keuangan.
Suka atau tidak, uang selalu mengikuti setiap aspek kehidupan kita. Jadi, penting untuk memahami bagaimana kerja uang, salah satunya adalah apakah Anda mempersiapkan margin khususnya cadangan keuangan?
Memiliki margin akan membuat kita lebih siap menghadapi ketidakpastian hidup, margin bisa Anda wujudkan dalam dana darurat yang mana Anda menyediakan dana 6-12 bulan living cost untuk antisipasi kondisi yang tidak diinginkan. Lantas, siapakah yang memiliki dana ini? Tentu adalah orang yang disebut ‘Mapan’.
“Angka Pernikahan di Indonesia Turun: Wanita Mandiri Banyak, Pria Mapan Sedikit”, tulis salah satu media sebagai judul berita.