Peribahasa hemat pangkal kaya dipercayai menjadi cara untuk mencapai kekayaan, apakah hal ini relevan jika dihadapkan kondisi saat ini? Banyak orang berpendapat bahwa dengan mengurangi pengeluaran, mereka dapat menabung lebih banyak untuk membangun kekayaan. Sayangnya, hemat saja tidak selalu cukup untuk membuat seseorang kaya.Â
Hemat saja tidak membuat kaya apalagi dengan peningkatan inflasi dan kenaikan gaji yang tidak sesuai. Namun, sekalipun tidak menjadikan kaya, berhemat akan membantu seseorang untuk bertahan hidup. Berikut alasan kenapa untuk menjadi kaya, hemat saja tidak cukup.
1. Pendapatan yang Terbatas
Hemat mungkin membantu Anda dalam mengelola pengeluaran, tetapi jika pendapatan seseorang sudah terbatas, mengurangi pengeluaran tidak akan banyak berpengaruh. Tanpa adanya peningkatan pendapatan, seperti melalui promosi di tempat kerja, investasi, atau usaha sampingan, seseorang mungkin tetap terjebak dalam kondisi keuangan yang stagnan.
2. Kurangnya Investasi yang Bijak
Hemat tanpa diimbangi dengan investasi yang bijak tidak akan menghasilkan pertumbuhan kekayaan. Uang yang disimpan tanpa diinvestasikan cenderung tidak berkembang, umumnya mentalitas hemat cenderung memilih investasi yang tidak berisiko, seperti tabungan.
Memilih untuk berinvestasi dalam saham, real estate, atau instrumen keuangan lainnya dapat memberikan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi daripada sekadar menabung.
Baca juga: Money Habits: Obrolan Wajib Sebelum Menikah, Kenapa?
3. Kesempatan yang Hilang
Terlalu fokus pada penghematan bisa menyebabkan seseorang melewatkan kesempatan berharga. Misalnya, berinvestasi pada diri sendiri melalui pendidikan atau pelatihan yang dapat membuka pintu untuk karier yang lebih baik dan pendapatan yang lebih tinggi.
Sering kali, mengeluarkan uang untuk meningkatkan diri adalah investasi yang jauh lebih berharga daripada hanya berhemat. Selain itu, berelasi dengan lingkungan yang positif untuk menunjang tujuan jangka panjang Anda juga akan hilang jika menerapkan konsep berhemat.
4. Psikologi dan Mindset
Mindset juga berperan penting dalam mencapai kekayaan. Seseorang yang terlalu fokus pada penghematan mungkin mengembangkan pola pikir yang membatasi diri sehingga membuat seseorang terjebak dalam kebiasaan berhemat sehingga tidak berani mengambil risiko yang diperlukan untuk meraih peluang baru. Sementara orang yang berpikir secara lebih terbuka terhadap investasi dan peluang cenderung lebih berhasil.
5. Inflasi dan Nilai Uang
Uang yang disimpan di rekening tabungan sering kali tidak mampu mengimbangi laju inflasi. Nilai uang bisa berkurang seiring waktu, sehingga tabungan yang terkumpul tidak lagi memiliki daya beli yang sama di masa depan. Investasi yang menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dari inflasi adalah langkah yang lebih bijak untuk melindungi dan meningkatkan kekayaan.
Baca juga:Â Bijaksana Atur Keuangan Pribadi untuk Kelas Menengah
6. Hemat Berlebihan yang Justru Merugikan
Terkadang, penghematan yang berlebihan dapat berdampak negatif. Misalnya, menghindari perawatan kesehatan yang diperlukan untuk menghemat uang dapat berujung pada biaya yang lebih besar di kemudian hari. Selain itu, menghindari pengalaman hidup yang berharga demi menghemat uang bisa membuat seseorang merasa tidak puas, yang dapat memengaruhi produktivitas dan kreativitas.
Itulah alasan kenapa hari ini hemat saja tidak cukup untuk membuat kaya. Memang habit hemat adalah kebiasaan yang baik dan bisa menjadi bagian penting dari pengelolaan keuangan yang sehat.
Namun, untuk benar-benar mencapai kekayaan, penting untuk seimbang antara hemat dan berinvestasi. Membangun pendapatan, memanfaatkan peluang, dan memiliki mindset yang terbuka terhadap investasi adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk menciptakan kekayaan yang berkelanjutan.
Dengan pendekatan yang seimbang, hemat dapat menjadi alat yang mendukung, bukan satu-satunya jalan menuju kekayaan. Jadi, perlu adanya update untuk peribahasa tersebut, bahwa 'tingkatkan income, hemat, dan berinvestasi pangkal kaya.'
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI