Menikah adalah topik yang tidak pernah habis dibahas oleh masyarakat Indonesia. Tentunya, juga menjadi salah satu pertanyaan yang tidak terlewat setiap moment keluarga yaitu " Kapan Nikah?"
Pertanyaan ini kerap kali mengganggu kaum single, karena bisa saja kaum single masih fokus dengan cita-citanya atau memiliki prioritas lain yang ingin dicapai. Lantas, kapan usia ideal untuk menikah?
Tentang 'Kapan Menikah?'Â
Berdasarkan Undang-Undang RI nomor 1 tahun 1974 menjelaskan bahwa Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Jadi, berdasarkan UU terlihat dari tujuan pernikahan bukan sekedar untuk status sosial ataupun untuk mengesankan society, namun saat dua manusia (pria dan wanita) yang memutuskan untuk hidup bersama dan berbahagia.
'Kapan Menikah?' menjadi pertanyaan lazim di tengah masyarakat Indonesia dimana bagi sebagian orang, menikah adalah menjadi tujuan hidup atau achievement dalam hidup. Namun tidak bagi sebagian orang.
Pressure ini semakin besar dialami oleh wanita dengan usia 25th keatas karena anggapan masyarakat bahwa wanita akan susah memiliki keturunan setelah usia 35th. Pernyataan ini dapat memicu pertanyaan selanjutnya bahwa, apakah setiap pasangan harus memiliki anak? Dan kenapa anak menjadi fokus dari pernikahan?
Baca juga: Tingkatkan Fungsi Kognitif Otak dengan Membaca
Saat Anak menjadi Tujuan PernikahanÂ
Masih ingat 10 tahun lalu pernah ramai tabel usia ideal untuk menikah? Ya, tabel tersebut menjadikan usia anak sebagai fokus dari kategori usia ideal untuk menikah. Tentunya, jika ditarik di masa sekarang, tabel ini tidak relevan dengan penurunan angka pernikahan dengan kondisi ekonomi sosial akhir-akhir ini yang membuat banyak orang menunda usia pernikahan.
Tabel tersebut menyajikan deteran usia orang tua, mulai dari usia melahirkan anak pertama, anak masuk SD, lanjut SMP, masuk perguruan tinggi, bahkan sampai anak menikah. Dan angka usia ideal untuk menikah adalah 25-28 tahun. Sedangkan untuk usia 29-31 tahun masuk kategori cukup dan diatas 31 tahun termasuk kategori waspada.
Namun, jika menggunakan anak sebagai parameter dari penentuan usia ideal untuk menikah. Alangkah lebih baik untuk mempersiapkan hal-hal yang kelak dibutuhkan oleh anak. Bukan hanya sekedar keuangan namun juga kondisi mental dan budaya dari orang tua yang akan diwariskan kepada sang anak. Karena memiliki anak bukan hal yang murah, namun membutuhkan persiapan untuk mendidik dan bertanggungjawab atas keputusan tersebut.Â
Kenapa mempersiapkan pernikahan itu penting? karena berdasarkan penelitian bahwa kebahagiaan orang tua juga berpengaruh pada kebahagiaan anak sehingga hal ini dapat menjadi alasan untuk menanyakan kembali tujuan dari pernikahan, karena pernikahan tanpa persiapan, memperbesar peluang anak sebagai korban dalam rumah tangga yang tidak bahagia.
Baca juga:Â Kompleksitas Kemiskinan Tidak Mudah Dipatahkan, Tapi Bukan Berarti Tak Bisa
Usia Ideal untuk MenikahÂ
Lantas, berapa usia ideal untuk menikah? Jika mengacu pada pernyataan dari Putut Riyatno, Kepala Biro Umum dan Hubungan Masyarakat BKKBN dikutip dari Bogor (Antara) mengatakan bahwa usia ideal menikah adalah 21 sampai 35 tahun karena waktu yang ideal bagi pasangan usia subur untuk menikah dan memiliki anak.Â
Sama halnya dengan pendapat Dr. Whatt Fisher dari brides.com, seorang psikologis berlisensi untuk konseling pernikahan menjelaskan bahwa pasangan dengan usia akhir 20 tahunan sampai pertengahan 35 tahun merupakan range usia pernikahan yang berhasil. Tidak seperti pernikahan pada usia akhir belasan dan awal 20 tahunan yang cenderung mengalami tingginya perceraian.
Usia akhir 20 sampai pertengahan 30 tahunan adalah usia ideal menikah karena pasangan lebih settle dan sudah berdamai dengan trauma, isu seperti emosi, kesehatan dan keuangan, serta mampu berkomunikasi baik dengan pasangan.
Jadi, apakah harus menikah sesuai dengan pendapat ahli? Menurut Callisto Adam, seorang ahli dalam relationship and dating bersertifikat, menjelaskan bahwa kapan seseorang siap untuk menikah adalah saat sudah mengerti dan memahami kompleksitas dari hubungan dan siap untuk menghadapi semua problema. Pasangan perlu memiliki kesadaran akan beratnya dan pentingnya pernikahan.
Jadi, usia ideal untuk menikah adalah saat pria dan wanita menyadari dan siap akan segala hal yang terjadi dalam pernikahan. Dibutuhkan komunikasi yang saling terbuka untuk membicarakan tujuan, visi dan sudut pandang pernikahan dari sisi pria dan wanita. Maka jika Anda ingin menikah, biasakan untuk membicarakan topik obrolan yang sulit dan berat karena menikah memang tidak mudah, salah satunya membicarakan tentang uang.
Baca juga: Money Habits: Obrolan Wajib Sebelum Menikah, Kenapa?
Sebagai penutup, menikah bukan ajang perlombaan untuk siapa yang memulai lebih awal. Menikah adalah keterbukaan dan konsistensi atas kata "saling", saling menerima, saling bercerita, saling menghargai, saling mendukung, saling menjaga, saling membangun, dan masih banyak saling lainnya.
Ya, sebuah perjalanan panjang yang penuh dengan kompleksitas bernama pernikahan,tentu perlu dijalani dengan persiapan dan kesiapan untuk terus berkomitmen bertumbuh di dalamnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H